Tabel 4.17 lanjutan
3 Saya melakukan
pengecekan jumlah obat sesuai dengan
dokumen pemesanan
0 0.0 1 2.6 29 74.4 9 23.0 0 0.0
39 100.0
4 Saya melakukan
pengecekan kemasan obat sesuai dengan
dokumen pemesanan
0 0.0 1 2.6 28 71.8 8 20.5 2 5.1
39 100.0
5 Saya melakukan
pengecekan jenis obat sesuai dengan
dokumen pemesanan
0 0.0 0 0.0 27 69.2 6 15.4 6 15.4
39 100.0
6 Saya melakukan
penyimpanan obat sesuai dengan kondisi
persyaratan gudang
0 0.0 1 2.6 22 56.4 8 20.5 9 23.1
39 100.0
c. Distribusi Kegiatan Pengeluaran dan Penyerahan Obat
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 39 pengelola obat di Puskesmas Kota Medan tentang indikator distribusi obat diketahui tertinggi sebanyak 26 orang
66,7 responden tidak pernah, sebanyak 7 orang 17,9 kadang-kadang, dan sebanyak 6 orang 15,4 hampir tidak pernah menentukan frekuensi distribusi
pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur untuk memenuhi sub-sub unit pelayanan. Sebanyak 28 sebanyak 26 orang 71,8 responden tidak pernah,
sebanyak 6 orang 15,4 kadang-kadang, dan sebanyak 5 orang 12,8 hampir tidak pernah menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan secara merata dan
teratur untuk memenuhi sub-sub unit pelayanan. Kemudian sebanyak sebanyak 30 orang 79,9 responden tidak pernah,
sebanyak 5 orang 12,8 hampir tidak pernah dan sebanyak 4 orang 10,3 kadang-kadang melaksanaan penyerahan obat untuk memenuhi kebutuhan sub-sub
Universitas Sumatera Utara
unit pelayanan. Sebanyak sebanyak 31 orang 79,5 responden tidak pernah, sebanyak 5 orang 12,8 hampir tidak pernah, dan sebanyak 3 orang 7,7 kadang-
kadang melakukan pengendalian obat untuk menghindari kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan.
Kemudian sebanyak 30 orang 79,9 responden tidak pernah, sebanyak 6 orang 15,4 hampir tidak pernah dan sebanyak 4 orang 10,3 kadang-kadang
melakukan pencatatan dengan rutin pengeluaran obat baik jumlah dan jenis dalam kartu stok obat. Sebanyak 30 orang 76,8 responden hampir tidak pernah, 5 orang
12,8 tidak pernah, dan 4 orang 10,3 kadang-kadang melakukan pencatatan obat yang didistribusikan ke dalam buku register harian.
Berdasarkan hasil tertinggi yang didapatkan bahwasanya 31 orang 79,5 responden menyatakan bahwa responden tidak pernah melakukan pengendalian obat
untuk menghindari kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan, dari hasil ini diketahui bahwa kinerja petugas dalam aspek distribusi masih kurang baik, dari hasil
wawancara dengan petugas ditemukan bahwa kordinasi antar sub bagian di puskesmas kurang kordinasi dengan pengelola obat sehingga ada obat yang berlebih
untuk bagian tertentu dan ada yang kurang, hal ini juga disebabkan jumlah obat yang terbatas secara rinci ditunjukkan pada Tabel 4.18 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Distribusi Obat di Puskesmas Kota Medan
No Distribusi Obat
Sangat sering
dilakukan Sering
dilakukan Kadang-
kadang dilakukan
Hampir tidak
pernah dilakukan
Tidak pernah
dilakukan Total
n N
N n
N n
1 Saya menentukan
frekuensi distribusi pengeluaran dan
penyerahan obat secara merata dan
teratur untuk memenuhi sub-sub
unit pelayanan
0 0.0 0 0.0 7 17.9 6 15.4 26 66.7
39 100.0
2 Saya menentukan
jumlah dan jenis obat yang diberikan secara
merata dan teratur untuk memenuhi sub-
sub unit pelayanan
0 0.0 0 0.0 6 15.4 5 12.8 28 71.8
39 100.0
3 Saya melaksanakan
penyerahan obat untuk memenuhi
kebutuhan sub-sub unit pelayanan
0 0.0 0 0.0 4 10.3 5 12.8 30 76.9
39 100.0
4 Saya melakukan
pengendalian obat untuk menghindari
kelebihan dan kekosongan obat di
unit pelayanan
0 0.0 0 0.0 3 7.7 5 12.8 31 79.5
39 100.0
5 Saya mencatat
dengan rutin pengeluaran obat baik
jumlah dan jenis dalam kartu stok obat
0.0
0 0.0 3 7.7 6 15.4 30 76.9
39 100.0
6 Saya mencatat obat
yang didistribusikan ke dalam buku
register harian 0.0
0 0.0 4 10.3 30 76.9 5 12.8
39 100.0
Universitas Sumatera Utara
d. Penggunaan Penerimaan Resep Dokter sampai Penyerahan Obat kepada Pasien