62 selengkapnya terdapat pada lampiran 6. Item-item yang valid sudah memenuhi
seluruh indikator, sehingga tidak dilakukan penambahan item. Rancangan angket ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK yang telah di-
lakukan uji validitas dapat dibaca dalam Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Rancangan Angket Ketersediaan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis TIK
Variabel Dimensi
Indikator No.
Item Jumlah
Ketersediaa n
Kelengkapa n
Kelengkapan media pembelajar-an berbasis TIK.
1, 2,7 3
Kondisi Kondisi media pembelajaran
berbasis TIK. 3, 4, 5,
6, 8 5
Pemeliharaa n
Pemeliharaan media pembelajar-an berbasis TIK.
9,10,11 3
Pemanfaata n
Penguasaan media
1 Pengetahuan guru terhadap
media pembelajaran ber- basis TIK.
12, 13, 14
3
2 Usaha untuk meningkatkan
kemampuan dalam me- manfatkan media pem-
belajaran berbasis TIK.
15, 16, 17, 18
4
3 Pembuatan media pem-
belajaran berbasis TIK
19, 20, 21, 22,
23 5
Pemanfaata n media
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran.
32, 33, 34
3
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran.
24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31,
35 9
3 Kesesuaian dengan
karakteristik siswa.
36, 37 2
4 Kesesuaian dengan teori.
38, 39, 40
3
5 Kesesuaian dengan kondisi
lingkungan, fasilitas pen- dukung, dan waktu yang
41, 42, 43
3
63
tersedia.
Jumlah 43
3.8.4.2 Reliabilitas
Menurut Arikunto 2013: 221 reliabilitas adalah sesuatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya sehingga dapat diandalkan. Reliabilitas
merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu walaupun instrumen yang valid pada umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas
instrumen tetap perlu dilakukan. Pengujian relialibilitas dapat dilakukan dengan cara eksternal maupun
internal. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan cara internal karena peneliti akan menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Ada bermacam-
macam teknik yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas internal. Pemilihan sesuatu teknik didasarkan atas bentuk instrumen maupun selera peneliti. Dalam
penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik dengan rumus Alpha. Hal ini dikarenakan rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang
menggunakan angket dengan skor 1-4 Arikunto 2013: 239. Peneliti menggunakan piranti lunak SPSS versi 20 untuk memudahkan
dalam perhitungan reliabilitas instrumen. Setelah dilakukan uji reliabilitas dengan piranti lunak SPSS versi 20, maka didapat koefisien reliabilitas sebesar 0,964,
dapat dikatakan bahwa angket ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK memiliki tingkat reliabilitas yang memuaskan. Menurut Azwar
64 1999 dalam Priyatno 2012: 184, semua item yang mencapai koefisien korelasi
minimal 0,30 dianggap memuaskan. Hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 20 selengkapnya terdapat pada lampiran 5.
3.9 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian yang berjudul Analisis Ketersediaan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi di SDN
Dabin V Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono 2013: 199 dalam analisis data ada
beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, diantaranya yaitu: 1
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden; 2
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden; 3
menyajikan data pada setiap variabel yang diteliti; 4
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah; dan 5
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Dalam penelitian ini, peneliti tidak merumuskan hipotesis sehingga langkah terakhir dalam analisis data tidak dilakukan oleh peneliti. Sugiyono
2013: 199 menjelaskan bahwa teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk
analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Sedangkan statistik inferensial adalah teknik statistik
65 yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan statistik deskriptif karena
penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh di mana semua populasi di- jadikan sebagai sampel atau dapat dikatakan juga penelitian ini dilakukan hanya
pada populasi. Alasan penggunaan statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah merujuk pada pendapat Sugiyono 2014a: 77 yang menjelaskan bahwa apabila
penelitian yang dilakukan pada populasi tanpa diambil sampelnya maka menggunakan statistik deskriptif dalam analisis datanya.
Data yang diperoleh dari responden selanjutnya akan dibandingkan dengan intervalnya dan dikategorikan menjadi tiga kategori disetiap indikator, yaitu
kategori rendah, sedang, dan tinggi. Azwar 2015: 149 memberikan panduan seperti dalam Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Kategori Interval
Interval Kategori
Rendah Sedang
Tinggi Dengan pengertian:
X = skor
= mean teoritis = standar deviasi
Mean teoritis dan standar deviasi diperoleh dari perhitungan seperti di bawah ini:
66 Range
= data maksimal – data minimal
Data maksimal = jumlah item x skor maksimal
Data minimal = jumlah item x skor minimal
Luas jarak sebaran = jumlah data maksimal
– jumlah data minimal Standar deviasi
= Mean teoritis
= jumlah item x 2,5 nilai tengah Nilai tengah =
= = 2,5
Data yang telah dikategorikan, selanjutnya di hitung frekuensi dan persentasenya. Hasil akhir dari perhitungan akan disajikan dalam diagram
persentase. Hal ini dikarenakan peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif persentase. Rumus statistik deskriptif persentase adalah sebagai berikut:
NP = x 100
Dengan pengertian: NP = nilai persen
n = jumlah responden yang berada pada kategori tertentu
N = jumlah keseluruhan responden