Observasi Wawancara tidak terstruktur

57 Riduwan 2013: 78 mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur variabel penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket, lembar observasi, dan daftar pertanyaan wawancara. Dalam instrumen penelitian akan dijelaskan mengenai uji validitas dan reliabilitas instrumen. Hal ini dikarenakan syarat instrumen yang baik adalah harus valid dan reliabel.

3.8.1 Angket

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK di SDN Dabin V Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Pembuatan angket didasarkan pada indikator dalam bentuk kisi-kisi angket. Sebelum menggunakan angket tersebut pada penelitian, peneliti melakukan uji coba angket. Uji coba angket pada penelitian ini di- laksanakan pada guru kelas tinggi SDN Dabin II Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal yang berjumlah 27 guru. Uji coba instrumen dilaksanakan untuk mem- peroleh instrumen angket yang valid dan reliabel sehingga angket dapat dikatakan layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Selengkapnya angket uji coba dapat dibaca pada lampiran 1 dan angket penelitian dapat dibaca pada lampiran 6.

3.8.2 Lembar Observasi

Instrumen lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk mengukur ke- tersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen observasi dalam bentuk check list. Lembar observasi pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK selengkapnya terdapat pada lampiran 8. 58 Lembar observasi ketersediaan media pembelajaran berbasis TIK di- gunakan oleh peneliti untuk memperoleh data mengenai kelengkapan media pembelajaran berbasis TIK dan kondisi media pembelajaran berbasis TIK. Lembar observasi pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK digunakan untuk memperoleh data mengenai pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK oleh guru kelas tinggi. Lembar observasi ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK digunakan untuk crosscheck angket yang telah diisi oleh guru.

3.8.3 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan untuk kepala sekolah dan siswa kelas tinggi SDN Dabin V Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan mengenai ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK. Pedoman wawancara yang dibuat berupa garis besar pertanyaan karena dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara tidak terstruktur. Hasil dari daftar pertanyaan wawancara digunakan oleh peneliti untuk crosscheck angket yang telah diisi oleh guru. Hal ini dikarenakan peneliti ingin mendapatkan data yang benar-benar valid. Pedoman wawancara untuk siswa kelas tinggi dan kepala sekolah selengkapnya terdapat pada lampiran 9 dan 10.

3.8.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum angket digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan dan pe- manfaatan media pembelajaran berbasis TIK di SDN Dabin V Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal, angket terlebih dahulu diujicobakan kepada guru kelas tinggi 59 di luar sampel, yaitu kepada guru kelas tinggi yang berlaku sebagai kelompok uji coba. Uji instrumen ini dilakukan untuk mengukur validitas dan reliabilitas agar instrumen yang dihasilkan dapat dikatakan layak, sehingga nantinya akan diperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut.

3.8.4.1 Validitas

Menurut Arikunto 2013: 211 validitas adalah suatu ukuran yang me- nunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid mempunyai validitas yang rendah. Menurut Sugiyono 2014b: 348 instrumen yang valid dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Arikunto 2013: 211 mengemukakan bahwa sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti dengan cara yang tepat. Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruksi construct validity karena validitas konstruksi adalah validitas yang digunakan untuk mengukur sikap instrumen yang nontest. Alasan peneliti menggunakan validitas konstruksi juga didasarkan oleh pendapat Sugiyono 2014b: 350 yang mengemukakan bahwa untuk instrumen yang bersifat nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas kontruksi. Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat dari ahlipakar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendapat dari dosen pembimbing 1, Ibu Mur Fatimah dan dosen pembimbing 2, Bapak Suwandi. Lembar validitas konstruk selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 2. Setelah