16 Berdasarkan pengertian belajar menurut para ahli, dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada seseorang. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan pengetahuan, kecakapan, ataupun
tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman. Pengalaman tersebut diperoleh sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu
dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
2.1.2 Pengertian Pembelajaran
Menurut Susanto 2013: 18 kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis
cenderung lebih dominan pada siswa, sementara mengajar secara instruksional di- lakukan oleh guru. Jadi, istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar
dan mengajar. Pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar BM, proses belajar mengajar PBM, atau kegiatan belajar mengajar
KBM. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 20 menjelas- kan bahwa pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan oleh pendidik agar terjadi
proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan serta pembentukan sikap pada peserta didik. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.
17 Menurut Gagn
e 1981 dalam Rifa‟i dan Anni 2012: 159 pembelajaran diartikan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk
mendukung proses internal belajar. Peristiwa eksternal yang dimaksud yakni ter- kait dengan hal-hal diluar diri siswa yang datang dari guru, teman-teman, materi
pembelajaran, media, dan kondisi pembelajaran. Sedangkan peristiwa internal terkait dengan hal-hal yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi tingkat
pemahaman, motivasi, dan minat belajar. Briggs 1992 dalam Rifa‟i dan Anni 2012: 159 menjelaskan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang
mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memper- oleh kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Berdasarkan pengertian pembelajaran menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara peserta didik dengan
pendidik dalam rangka membantu peserta didik memperoleh ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat. Peristiwa belajar dirancang agar
memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perolehan tujuan belajar sebenarnya juga dapat di-
lakukan secara alamiah di mana peserta didik membaca buku-buku, majalah, surat kabar, atau mengamati peristiwa di lingkungannya.
2.1.3 Kompetensi Guru
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran tidak bisa
lepas dari keberadaan guru sebagai pendidik. Guru adalah faktor penentu keber- hasilan proses pembelajaran yang berkualitas.
18 Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat menganggap bahwa guru adalah
orang yang harus diteladani. Masyarakat menganggap bahwa guru perlu untuk di- tiru dan diteladani karena mereka memiliki kharisma atau wibawa. Menurut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, me- ngajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan meng-
evaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tersebut dapat di- pahami bahwa tugas utama guru bukan hanya mengajar tetapi mendidik, mem-
bimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi pendidik. Uno 2014: 15 menjelaskan bahwa guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung
jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pem-
belajaran. Guru juga mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar sehingga dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari
proses pembelajaran. Masyarakat menganggap bahwa guru adalah orang terhormat di
lingkungannya karena dari didikan seorang guru diharapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti guru berkewajiban mencerdaskan
bangsa Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila. Semua tujuan ini akan di- peroleh apabila guru-guru bersedia dan bisa menjadi guru yang profesional.
Danim 2010: 53 menjelaskan bahwa guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh profesi
keguruan.
19 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru menjelaskan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ke- terampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dan dikuasai oleh guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut terminologi yang berlaku umum, “Istilah kompetensi berasal dari bahasa Inggris competence sama dengan being
competent dan competent sama dengan having ability, power, authority, skill, knowledge, attitude, etc
” Uno 2014: 62. Pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan dan kecakapan. Seseorang yang dinyatakan kompeten di bidang
tertentu adalah seseorang yang menguasai kecakapan kerja atau keahlian sesuai dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan.
Uno 2014: 64 mengemukakan bahwa kompetensi guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran dan pendidikan di
sekolah, namun kompetensi guru tidak berdiri sendiri. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi guru adalah latar belakang pendidikan, pengalaman
mengajar, dan lamanya mengajar. Menurut Rifa‟i dan Anni 2012: 6 kompetensi
pendidik merupakan sesuatu yang utuh, sehingga proses pembentukannya tidak bisa dilakukan secara instan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Bab II Kompetensi dan Sertifikasi Pasal 3 Ayat 2 menyebutkan bahwa
kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan. Lebih lanjut dijelaskan dalam Bab II Pasal 3 Ayat 4, 5, 6, 7 yang menyebutkan bahwa: