Potensi Desa Sejarah Legalisasi

73 masyarakat di desa Lubuk Bayas hanya dapat membuat lapangan yang berukuran kecil seperti bulu tangkis dan voli. Adapun prasarana olah raga dan hiburan yang ada di desa Lubuk Bayas dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut. Tabel 4.10 Prasarana Olah Raga dan Hiburan No Prasarana Jumlah 1 2 3 Lapangan Bulu Tangkis Lapangan Voli Bilyar 2 3 2 Total 7 Sumber: kantor kepala desa lubuk bayas

4.1.7 Potensi Desa

Terdapat 4 jenis sektor usaha yang ada di Desa Lubuk Bayas yang dapat dijadikan potensi desa yaitu sektor perikanan, kerajinan, peternakan dan pertanian. Akan tetapi perikanan, kerajinan dan peternakan belum dapat dijadikan potensi unggulan desa. Hal itu dikarenakan hasil produksi yang tidak terlalu banyak. Berbeda dengan sektor pertanian, dimana lebih dari 80 luas lahan desa Lubuk Bayas adalah area persawahan. Hasil yang berlimpah menjadikan sektor pertanian menjadi potensi unggulan desa Lubuk Bayas. Pertanian unggulan tersebut adalah pertanian padi. Universitas Sumatera Utara 74

4.1.8 Struktur Pemerintahan Desa Lubuk Bayas

Struktur organisasi suatu hal yang harus dimiliki oleh suatu lembaga untuk mencapai hasil kerja yang efisien dan afektif. Di samping itu sturuktur organisasi merupakan kerangka landasan bagi pengemban tugas untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan hirarki yang ada. Struktur organisasi pada dasarnya mengandung penetapan batas-batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian diharapkan adanya satu kesatuan komando dalam penggerak dan langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Pemerintahan Desa Lubuk Bayas sebagai suatu organisasi pemerintah berdasarkan keputusan MENDAGRI dengan merujuk pada dua Undang-Undang yaitu Undang-Undang No.5 Tahun 1979 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Desa dan Undang-Undang No .5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan Desa mempunyai struktur organisasi yang didukung oleh sejumlah bawahan, maka dibentuk LKMD Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa sebagai DPR-nya desa yang mendampingi Kepala Desa dan BPD Badan Permusyawaratan Desa sebagai MPR-nya desa yang bekerja sama dengan Kepala Desa dalam membuat keputusan desa. Berikut susunan perangkat desa Lubuk Bayas: Kepala Desa : Ruslizar, SE Sekretaris Desa : Karimuddin, S.pd Kaur Pembagunan : Ermawati Kaur Pemerintahan : Marina Kaur Umum : Nurman Hasyim Kepala Dusun  Kepala Dusun I : Irwanto  Kepala Dusun II : Ismail Atmaja Universitas Sumatera Utara 75  Kepala Dusun III : Miswan  Kepala Dusun IV : M. Sarkawik Badan Pemusyawaratan Desa  Ketua : M. Yusuf Abas  Wakil Ketua : Sunardi  Sekretaris : Zamal Arifin  Anggota : 1. Juliham 2. Syaruddin 3. Syarifudin A. 4. Ahmad Yani

4.2 Yayasan Bina Keterampilan Pedesaan BITRA Indonesia

4.2.1 Sejarah Legalisasi

Kelahiran Bina Keterampilan Pedesaan Indonesia BITRA Indonesia dimotori oleh 5 orang anak muda saat itu yang terdiri dari Soekirman, Wahyudhi, Sabirin, Swaldi dan Listiani, didasari oleh keberpihakan kepada masyarakat miskin, lemah, kurang mampu dan kurang beruntung. Berangkat dari prinsip dasar itu, sejak tahun 1986, BITRA Indonesia mulai melaksanakan kegiatan-kegiatan pengembangan sumber daya manusia pedesaan di Sumatera Utara. BITRA Indonesia adalah sebuah lembaga sosial non profit yang biasa disebut Lembaga Swadaya Masyarakat LSM atau secara internasional biasa disebut Non Government Organization NGO. Semula berbentuk paguyuban dan kemudian Universitas Sumatera Utara 76 berubah menjadi Yayasan, pertama sekali pada tanggal 28 Maret 1991 dengan Akta Notaris Ny. Rahayu Puji Wahyuni, SH dan kemudian diubah dengan Akte tertanggal 17 Februari 1996 dibuat dihadapan Notaris Mas Suprapto Siswopranoto, SH. Nomor 191. Setelah itu diubah dihadapan Notaris Egawati Siregar, SH dengan akte tertanggal 20 Maret 2000. dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Negeri Medan pada tanggal 5 Agustus 2002 dibawah nomor 746YAYPROB2002. Kemudian mengalami pembaharuan kembali dengan akta tertanggal 20 Oktober 2003 dihadapan Notaris Egawati Siregar, SH di Medan dan Notaris Renoyanti, SH di Kabupaten Deli Serdang. Pada Rapat Pleno BITRA Indonesia tanggal 21 – 22 Februari 2005, disepakati BITRA memilih bentuk badan hukum Yayasan dengan mengacu pada UU Yayasan No. 16 Tahun 2001 dan amandemen No. 28 Tahun 2004. Sehubungan dengan ini, dilakukan perubahan terhadap akta BITRA tertanggal 6 Juli 2005 Nomor. 3 dihadapan Notaris Egawati Siregar, SH. Pada tanggal 1 Nopember 2007 dengan Akte Nomor 1 dilakukan kembali pengesahan Akte BITRA Nomor 3 tanggal 6 Juli 2005 di Notaris Egawati Siregar, SH di Medan . Berdasarkan Surat Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor C2-HT.01.02.A tertanggal 18 September 2007 tentang Singkatan Yayasan BITRA Indonesia menjadi YABITRAPI Maka dengan ini Depar temen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-564.AH.01.02. Tahun 2008 memberikan Pengesahan Akta ini. Pada tanggal 23 Juni 2009 dilakukan perubahan Akta untuk perubahan Badan Pengurus tahun 2008 – 2013 di Notaris Syafil Warman, SH. Perubahan terakhir dengan nomor Akta 30 pada tanggal 19 Mei 2014 pada notaris Syafril Warman, SH untuk kepengurusan yayasan tahun 2014 – 2019. Universitas Sumatera Utara 77

4.2.2 Nilai dan Prinsip Dasar

Dokumen yang terkait

Analisis Finansial Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

15 104 93

Partisipasi Petani Dalam Penerapanpertanian Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas,Kecamatan Perbaungan,Kabupaten Serdang Bedagai)

1 68 72

Analisis Komparatif Tingkat Sosial Ekonomi Petani Organik Dampingan BITRA dan Petani Anorganik (Studi Kasus Padi Sawah Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

2 42 116

PERTANIAN PADA SAWAH ORGANIK DI DESA LUBUK BAYAS KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGSI.

0 2 22

BERAS ORGANIK (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

2 5 12

Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi Kelompok Dampingan Yayasan Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 67

Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi Kelompok Dampingan Yayasan Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 43

Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi Kelompok Dampingan Yayasan Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 12

Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi Kelompok Dampingan Yayasan Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 16

PERTANIAN PADI ORGANIK (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ) SKRIPSI

0 0 13