Pertanian Organik 1. Pengertian Pertanian Organik
31 Keterpaduan Proses; 17 Non Violence Tanpa Kekerasan; 18 Inklusif; 19
Konsensus; 20 Co-operation Kerjasama; 21 Particapation Partisipasi; 22 Defining Need Mendefinisikan Kebutuhan.
2.5. Pertanian Organik 2.5.1. Pengertian Pertanian Organik
Istilah pertanian organik menghimpun seluruh imajinasi petani dan konsumen secara serius dan bertanggung jawab menghindarkan bahan kimia dan pupuk yang
bersifat meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi lingkungan yang sehat. Mereka juga berusaha untuk menghasilkan produksi tanaman
berkelanjutan dengan cara memperbaiki kesuburan tanah menggunakan sumber daya alami seperti mendaur ulang limbah pertanian. Dengan demikian pertanian organik
merupakan suatu gerakan kembali “ke alam” Sutanto, 2002: 20 Ada dua pemahaman tentang pertanian organik, yaitu pertanian organik
dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pertanian organik dalam artian sempit yaitu pertanian yang bebas dari bahan
– bahan kimia. Mulai dari perlakuan untuk mendapat benih, penggunaan pupuk, pengendalian hama dan penyakit sampai
perlakuan pasca panen tidak sedikitpun melibatkan zat kimia, semua harus bahan hayati, alami. Sedangkan pengertian pertanian organik dalam arti luas adalah
pertanian yang masih memberi toleransi penggunaan bahan kimia dalam batas – atas
tertentu Isnaini, 2006: 239-240 Menurut Standard Nasional Indonesia SNI pertanian organik adalah sistem
produksi holistik yang meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agro- ekosistem, termasuk keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah
Azhar F., Kaputra I., Jumarni, Tarigan R. S., 2012: 28. Pertanian alami dilakukan
Universitas Sumatera Utara
32 tanpa bahan kimia, dengan prinsip dasar menghidupkan tanah dengan mengikuti
hukum alam. Dibutuhkan waktu minimal 2 tahun untuk mongkonversi lahan pertanian
anorganik menjadi lahan pertanian organik. Hal tersebut tergantung situasi dan kondisi seperti masa penggunaan lahan anorganik, letak lahan pertanian, proses
pengairan dan sebagainya. Selain itu penerapan pertanian anorganik di lahan pertanian yang sedang masa transisi akan semakin memperlama masa transisi
tersebut Sriyanto, 2010: 31.