53
2.9.2 Defenisi Operasional
Perumusan definisi operasional adalah langkah lanjutan dari perumusan defini konsep. Jika perumusan definisi konsep ditujukan untuk mencapai
keseragaman pemahaman tentang konsep-konsep, baik berupa objek, peristiwa maupun fenomena yang diteliti, maka perumusan operasional ditujukan dalam upaya
transformasi konsep dunia nyata sehingga konsep – konsep penelitian dapat
diobservasi. Definisi operasional sering disebut sebagai proses operasionalisasi konsep. Operasional konsep berarti menjadikan konsep yang semula bersifat statis
menjadi dinamis. Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu varibel dapat diukur Siagian, 2011: 141.
Adapun yang menjadi defenisi operasional dalam Pengaruh Program Pertanian Organik Terhadap Sosial Ekonomi Kelompok Dampingan Yayasan Bina
Keterampilan Pedesaan BITRA Indonesia Di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai dapat diukur dari indikator
– indikator sebagai berikut :
1. Variabel Bebas Independent Variabel Variabel bebas atau variabel x dapat didefenisikan sebagai variabel atau
sekelompok atribut yang mempengaruhi atau memberikan akibat terhadap variabel atau sekelompok atribut yang lain Siagian, 2011: 89. Variabel bebas merupakan
variabel yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat idrus, 2009: 79. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah program pertanian organik dengan
indikator sebagai berikut: 1 Pelatihan persiapan program, meliputi
a. Pelatihan formal penyadaran petani
Universitas Sumatera Utara
54 b. Pelatihan penerapan pertanian organik dengan materi persiapan lahan dan
benih, penanaman dan pemeliharaan padi, panen dan pasca panen c. Pelatihan pembuatan sarana produksi pertanian organik meliputi pupuk
organik, zat perangsang tumbuh, mikroba pengurai dan pestisida nabati. 2 Implementasi program
a. Pendampingan pembuatan sarana produksi pertanian organik yang meliputi pupuk organik, zat perangsang tumbuh, mikroba pengurai dan pestisida
nabati. b. Pendampingan persiapan lahan dan benih
c. Pendampingan penanaman dan pemeliharaan padi d. Pendampingan panen dan pasca panen
2. Variabel terikat Dependent Variable Variabel terikat atau variabel y secara sederhana dapat diartikan sebagai
variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Melihat kedudukannya, maka variabel terikat sering disebut dengan variabel terpengaruh Siagian, 2011: 90. Adapun
variabel terikat dalam penelitian ini adalah sosial ekonomi kelompok dampingan Yayasan Bina Keterampilan Pedesaan BITRA Indonesia dengan indikator sebagai
berikut: 1 Pendapatan, indikator yang digunakan adalah
a. Pendapatan petani per-rante b. Pendapatan per-bulan petani dari usaha lainnya
c. Simpanan setiap bulannya
Universitas Sumatera Utara
55 2 Kesehatan, indikator yang digunakan adalah
a. Status kesehatan b. Tempat berobat yang dituju jika sakit
c. Kemampuan untuk membeli obat-obatan 3 Pendidikan, indikator yang digunakan adalah
a. Jumlah anak yang bersekolah b. jenis sekolah anak
c. Sumber biaya sekolah anak 4 Pangan, indikator yang digunakan adalah
a. Frekuensi makan dalam sehari b. Frekuensi mengkonsumsi dagingtelursusubuah per-minggunya
5 Pakaian a. Rata
– rata membeli pakaian baru pertahun b. Rata
– rata membeli pakaian bekasmonja pertahun 6 Perumahan, indikatornya meliputi,
a. Tipe rumah berdasarkan sifat permanen b. Status kepemilikan rumahtempat tinggal
c. Asset yang dimiliki
Universitas Sumatera Utara
56
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini tergolong tipe penelitian eksplanatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis Siagian, 2011.
Dalam penelitian eksplanatif dapat dilihat hubungan antara variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnuya.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas X, yaitu: Program Pertanian Organik dan variabel terikat Y, yaitu: Sosial Ekonomi. Melalui penelitian
eksplanatif ini, penulis ingin melihat ada tidaknya pengaruh positif Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi Kelompok Dampingan Yayasan BITRA
Indonesia dengan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Desa ini merupakan salah satu dari dua kelompok sasar
Yayasan BITRA Indonesia melalui program pertanian organik. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena petani dampingan Yayasan BITRA Indonesia di desa ini
memiliki luas lahan yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan petani dampingan Yayasan BITRA Indonesia di desa lain. Selain itu hasil pertaniannya juga sudah
lebih banyak organik jika dibandingkan dengan petani dampingan didesa lain.
Universitas Sumatera Utara