Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

58 pertanian organik. Hal ini dikarenakan diperlukan minimal 4 musim tanam agar sepenuhnya lahan dapat dijadikan sebagai lahan pertanian organik. Sesuai dengan teknik penarikan sampel yang ditentukan maka penulis menjadikan 30 keseluruhan petani yang sudah sepenuhnya organik sebagai sampel. Sedangkan sampel penelitian dari petani anorganik, penulis menetapkan 30 petani berdasarkan kesamaan tingkat kemajuan pada saat keseluruhannya masih petani anorganik dan luas lahan sebagai kriteria.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan data sebagai berikut: 1. Data Primer, dengan teknik pengumpulan data berupa: a. Observasi, yaitu mengumpulkan data mengenai gejala tertentu yang dilakukan dengan mengamati, mendengar, dan mencatat kejadian yang menjadi sasaran penelitian. b. Kuesioner, yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara menyebar daftar pertanyaan untuk dijawab atau diisi oleh responden sehingga peneliti memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian Siagian, 2011. 2. Data Sekunder yaitu data atau informasi yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang berarti pengumpulan data atau informasi melalui penelaahan buku, jurnal dan karya tulis menyangkut masalah yang akan diteliti. Universitas Sumatera Utara 59

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik inferensial yaitu melakukan kajian terhadap dua variabel dengan tujuan mengetahui pengaruh atau hubungan yang ada diantara variabel – variabel Siagian, 2011: 229. Untuk melihat hubungan antara variabel – variabel penelitian, teknik pengujian hipotesis korelasi yang digunakan adalah uji t sampel independen. Uji t dilakukan dengan mengambil data 1 kali terhadap 2 variabel. Data yang dikumpulkan, yaitu: 1. Kondisi sosial ekonomi kelompok petani organik dampingan Yayasan BITRA Indonesia di Desa Lubuk Bayas. 2. Kondisi sosial ekonomi kelompok petani anorganik yang bukan dampingan Yayasan BITRA Indonesia di Desa Lubuk Bayas. Adapun teknik pengujian hipotesis korelasi uji t dinyatakan dengan rumus: 2 2 2 1 2 1 2 1 n s n s X X t    Keterangan: t = Nilai mean kelompok sampel x 1 = Rata – rata sampel 1 x 2 = Rata – rata sampel 2 s 1 2 = Varian sampel 1 s 2 2 = Varian sampel 2 n 1 = Jumlah sampel 1 n 2 = Jumlah sampel 2 dk = Derajat Kebabasan Universitas Sumatera Utara 60 Adapun kriteria yang digunakan dalam penentuan derajat kebebasan yaitu: 1. Jika jumlah anggota sampel n 1 = n 2 dan varians homogen α 1 = a 2 maka untuk menghitung t tabel digunakan dk yang besarnya dk= n 1 + n 2 – 2. 2. Jika jumlah anggota sampel n 1 = n 2 dan varians tidak homogen α 1 ≠ a 2 maka untuk menghitung t tabel digunakan dk yang besarnya dk= n 1 – 1 atau n 2 – 2. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji homogenitas varians yaitu dengan uji F. Ho = α 1 = α 2 Ha = α 1 ≠ α 2 terkecil Varian terbesar Varian F    Harga F hitung tersebut perlu dibandingkan dengan F tabel, dengan dk pembilang = n 1 – 1 dan dk penyebut = n 2 – 1. Jika harga F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel F h ≤ F t , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sugiyono, 2006:134-138 Universitas Sumatera Utara 61

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1. Desa Lubuk Bayas 4.1.1 Gambaran Umum Desa Lubuk Bayas Desa Lubuk Bayas merupakan desa dengan luas 483 Ha yang berada di kecamatan perbaungan kabupaten serdang bedagai. Secara geografis desa Lubuk Bayas terletak di dataran rendah dengan ketinggian 7-9 m di atas permukaan laut dengan suhu rata – rata berkisar 30 derajat celcius. Adapun jumlah bulan hujan sebanyak 4 bulan dan curah hujan 10,5 Mm. Desa Lubuk Bayas mempunyai batas – batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Naga Kisar kecamatan pantai cermin dan desa Sei Naga Lawan kecamatan perbaungan Kab. Serdang Bedagai. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan PT. Socfindo Tanjung Buluh Kecamatan Perbaungan Kab. Serdang Bedagai. 3. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kab. Serdang Bedagai. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Lubuk Rotan dan desa Tanah Merah kecamatan Perbaungan Kab. Serdang Bedagai. Orbitrasi desa Lubuk Bayas: 1. Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara Medan : ± 52 Km 2. Ibu Kota Kabupaten Serdang Bedagai : ± 14 Km 3. Ibu Kota Kecamatan Teluk Mengkudu : ± 13 Km Universitas Sumatera Utara 62

4.1.2 Sejarah Desa Lubuk Bayas

Dokumen yang terkait

Analisis Finansial Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

15 104 93

Partisipasi Petani Dalam Penerapanpertanian Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas,Kecamatan Perbaungan,Kabupaten Serdang Bedagai)

1 68 72

Analisis Komparatif Tingkat Sosial Ekonomi Petani Organik Dampingan BITRA dan Petani Anorganik (Studi Kasus Padi Sawah Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

2 42 116

PERTANIAN PADA SAWAH ORGANIK DI DESA LUBUK BAYAS KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGSI.

0 2 22

BERAS ORGANIK (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

2 5 12

Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi Kelompok Dampingan Yayasan Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 67

Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi Kelompok Dampingan Yayasan Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 43

Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi Kelompok Dampingan Yayasan Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 12

Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi Kelompok Dampingan Yayasan Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 16

PERTANIAN PADI ORGANIK (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai ) SKRIPSI

0 0 13