Tujuan dan Hikmah Pemberian Mut’ah

     Artinya : “berikanlah kepada mereka maharnya dengan sempurna, sebagai suatu kewajiban” QS. al-Nisa : 24 Dari al-Sunnah pun ada dalil yang menunjukkan wajibnya mahar, yaitu ucapan Rasulullah kepada seorang sahabatnya yang ingin menikah sementara sahabat ini tidak memiliki harta: 11 Artinya : “Lihatlah apa yang bisa engkau jadikan mahar dalam pernikahanmu, walaupun hanya cincin dari besi. ” HR. al-Bukhari al-Imam Ibnu Qudamah berkata, 12 Artinya : “ Kaum muslimin ulamanya telah sepakat tentang disyariatkannya mahar dalam pernikahan.” Mahar merupakan milik pribadi si wanita. Ia boleh menggunakan dan memanfaatkannya sekehendaknya dalam batasan yang diperkenankan syariat. Adapun orang lain, baik ayahnya, saudara laki-lakinya, suaminya, atau selain 11 Imam al-Bukhari, Shahih al-Bukhari Beirut : Dar al-Fikr, 1995 Juz III. h.255, hadis No.5087 12 Syamsuddin Abi Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad Ibnu Qudamah al- Hanbali, al-Mughni, Cairo : Dar al-Hadis, 2004 Juz IX. h. 448 mereka, tidak boleh menguasai mahar tersebut tanpa keridhaan si wanita. Allah mengingatkan:                   …..  Artinya : “Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, Maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang Dusta dan dengan menanggung dosa yang nyata ?” QS. al-Nisa : 20

2. Mendapat Perlakuan Yang Patut Ma’ruf

Di dalam al- Qur’an Allah SWT. berfirman:                : ءاسنلا.........  Artinya : “dan bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”QS. al- Nisa : 19 Rasulullah SAW. bersabda : Artinya : “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri- istrinya.” HR. At-Tirmidzi al-Hafizh Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat dalam surat al-Nisa` ayat 19 Artinya : Dan bergaullah dengan mereka secara patut “Yakni perindahlah ucapan kalian terhadap mereka para istri serta perbaguslah perilaku dan penampilan kalian sesuai kemampuan. Sebagaimana engkau menyukai bila ia istri berbuat demikian, maka engkau semestinya juga berbuat yang sama. 14 Allah berfirman dalam hal ini:         Artinya “dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang maruf .” QS. al-Baqarah : 228 Rasulullah sendiri telah bersabda: 13 al-Hafizh Abi Isa Muhammad bin Isa al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, Bandung : Diponegoro, tth Juz 2. h.315 hadis No.1172. 14 Imaduddin Aby Fida Ismail Ibnu Katsir al-Dimasqiy, Tafsir Ibnu Katsir, Semarang : Thoha Putra,tth Juz 1, h.466

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Hukum Suami atau Istri Dalam Perceraian Terhadap Anak (Studi Kasus Putusan No. 209/Pdt.G/2007/PN.Mdn)

0 59 130

Tinjauan Yuridis Terhadap Kewarisan Anak Li’an Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Putusan Pengadilan Agama Nomor 1595/PDT.G/2010/PA Sidoarjo)

1 68 141

Analisis Hukum Putusan Pengadilan Agama Yang Memutuskan Sertipikat Hak Milik Atas Tanah Tidak Berkekuatan Hukum (Studi Kasus : Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No. 52/Pdt.G/2008/PA-TTD jo. Putusan Pengadilan Tinggi Agama Sumatera Utara No. 145/Pdt.G

3 62 135

Hak Pemeliharaan Dan Kewajiban Memberi Nafkah Terhadap Anak Di Bawah Umur Akibat Perceraian Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Di Kota Binjai (Studi Putusan Pada Wilayah Hukum Pengadilan Agama Binjai)

1 42 105

Hak Anak Angkat Dari Orang Tua Angkat Dalam Hukum Islam (Studi Pada Pengadilan Agama Medan)

0 20 5

Akibat Hukum Terhadap Putusnya Perkawinan Campuran Antara Warga Asing Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Hukum Positif : Analisa Putusan Di Pengadilan Agama Jakarta Selatan No.459/Pdt.G/2006/PAJS

0 15 123

Pengakuan Hukum Islam Terhadap Hak Mut’ah Mantan Istri Dalam Kajian Empat Mazhab (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan No.1151/Pdt.G/2008/Pajs)

1 17 89

Analisis Yuridis Izin Poligami Dalam Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan

4 25 87

Perlindungan Hak Anak Dalam Keluarga Poligami (Studi Atas Putusan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan)

0 16 120

Penerapan Hermeneutika Hukum di Pengadilan Agama Dalam Penyelesaian Sengketa (Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Bekasi Tentang Harta Bersama)

0 12 172