Hakikat Belajar Kimia Deskripsi Teoretis

keterampilan mengadakan interaksi sosial. Lebih dari itu kegiatan ini akan menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa sehingga siswa akan lebih senang dalam belajar. Dalam meningkatkan kreativitas dan aktivitas siswa dalam pembelajaran kimia melalui strategi group resume, dimana dengan strategi group resume ini siswa akan diaktifkan dengan kegiatan membaca, memahami, mendiskusikan, menuliskan dan menyampaikan apa yang telah mereka pahami pada teman sekelasnya. Jelasnya kegiatan siswa tersebut dirangkai dalam langkah-langkah atau prosedur strategi group resume sebagai beriku: 30 1 Bagilah siswa kedalam beberapa kelompok tim setiap kelompok terdiri antara 3 sampai 6 siswa 2 Beritahukan kepada siswa bahwa kelas memiliki kesatuan bakat dan pengalaman yang sangat hebat. 3 Sarankan bahwa salah satu cara untuk mengenal dan menyampaikan sumber mata pelajaran adalah dengan membuat resum kelompok anda mungkin ingin menyarankan suatu indakan atau kontak imajiner yang bisa diusahakan untuk diperoleh 4 Berikan kelompok – kelompok tersebut contoh berarti dan penilaian untuk menunjukan resume mereka. Resume tersebut harus memasukan informasi yang bisa mengenalkan kelompok tersebut secara keseluruhan. 5 Ajaklah masing-masing kelompok menyampaikan ringkasan dan merayakan semua sumber yang ada dalam seluruh kelompok tersebut.

4. Hakikat Belajar Kimia

Belajar adalah suatu proses, maka belajar disini adalah merupakan proses aktif siswa untuk menpelajari dan memahami konsep-konsep yang 30 Mel Silberman. Active Learning ; 101 strategi hlm. 47. dikembangkan dalam proses belajar mengajar, baik individual maupun kelompok, baik mandiri maupun dibimbing. 31 Pernyataan tentang belajar tersebut sejalan dengan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Jacques Delosr sebagai ketua Komisi Internasional tentang pendidikan untuk abad XXI, dalam laporannya yang berjudul Learning: The Treasure Within Belajar: Harta Karun di Dalamnya sebagi berikut: 32 Empat sokoguru atau pilar belajar yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya, saling terkait, saling berpengaruh dan saling mengisi dan melegkapi. a. Belajar untuk mengetahui Learning to know b. Belajar untuk berbuat Learningh to do, c. Belajar untuk hidup bersama, hidup dengan orang-orang lain Learning to live together, learning to live with others d. Belajar untuk menjadi seseorang Learning to be Kimia adalah mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan menengah, baik menengah pertama maupun menengah atas. Sebagai perluasan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam IPA. a. Pengertian Ilmu Kimia Ilmu kimia adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan pada eksperimen yang mencari jawaban apa, mengapa dan bagaimana gejala-gejala alam. Khususnya yang berkaitan dengan komposisi, stuktur, sifat, transformasi, dinamika dan energi zat. 33 Pelajaran kimia difokuskan pada pemberian pengalaman langsung menerapkan konsep, prinsif, fakta sains, temuan sains. Dalam hal ini peserta didik perlu dibantu untuk dapat mengembangkan keterampilan ilmiah untuk memahami perilaku dan gejala alam. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan mengamati dengan semua indra, 31 Mulyati, Arifin. Dkk. Strategi Belar Mengajar Kimia, Prinsif Dan Aflikasinya Menuju Pembelajaran Yang Efektif , Bandung : UN Yogyakarta, 2000 hlm, 8. 32 Napitupulu, Untuk Apa Belajar?, Jakarta: Universitas Satya Negara Indonesia, 1998 hlm, 4. 33 Bambang Soehendro, Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengan, Jakarta: Badan Standar Nasional pendidikan. 2006 hlm, 459 mengunakan alat dan bahan, mengajukan pertanyaan, merencanakan eksperimen, merumuskan hipotesa, melakukan percobaan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan temuan. Hakikat belajar kimia adalah pengembangan komponen adaftif yang berhubungan dengan perubahan kondisi saat ini dengan kondisi yang akan datang. Kemampuan ini terbingkai dalam kerja ilmiah yang meliputi kemampuan merencanakan dan melakukakan percobaan, memilih, memilah, dan menata informasi, menyimpulkan, mengkomunikasikan dan menyempurnakan temuan. b. Fungsi dan Tujuan Pelajaran Kimia. 34 1 Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan YME, berdasarkan keindakan yang terkandung dalam alam ciptaan-Nya 2 Memupuk sikap ilmiah yang mencakup : a Sikap jujur dan obyektif terhadap data b Sikap Terbuka, yakni sikap menerima pendapat orang lain, serta lapang dada c Ulet dan tidak cepat putus asa d Kritis terhadap pernyataan ilmiah, tidak mudah percaya tanpa ada dukungan hasil observasi empiris e Dapat bekerjasama dengan orang lain 3 Memperoleh pengalaman melalui percobaan atau eksperimen dalam penerapan metode ilmiah. Dimana siswa melakukan pengujian hipotesis dengan merancang eksperimen melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan interpretasi data serta mengkomunikasikan hasil eksperimen secara lisan maupun tulisan. 4 Meningkatkan kesadaran tentang aplikasi sains yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat. 34 Ibid., hlm, 460. 5 Memahami konsep-konsep kimia serta keterkaitannya dengan penerapannya untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi 6 Pembentukan sikap yang positif terhadap kimia, yaitu merasa tertarik untuk mempelajari kimia lebih lanjut karena merasakan keindahan dalam keteraturan prilaku alam serta kemampuan kimia dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam dan penerapannya dalam teknologi. c. Ruang Lingkup Mata Pelajaraan Kimia Materi kimia di SMA dan MA diorganisasikan dalam 5 lingkup, yaitu: 35 1 Melakukan kerja ilmiah 2 Struktur dan sifat 3 Dinamika 4 Energetika Zat 5 Kimia Terapan Lingkup bahan kajian kimia di SMA dan MA kelas X pada semester ganjil meliputi : seputar ilmu kimia, materi dan perubahannya, sitem periodik unsur dan struktur atom, ikatan kimia. pada penelitian ini peneliti mengunakan konsep senyawa karbon yang temasuk lingkup ajar dengan melakukan pembelajaran active learning dengan strategi group resume . Untuk dapat memahami konsep-konsep kimia sesuai tujuan kurikulum, pembelajaran kimia harus mampu mengembangkan keterampilan berpikir siswa. Berpikir merupakan keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan pengetahuan yang terarah pada satu tujuan. 36 Dalam proses berfikir terjadi manipulasi keaktifan karena adanya rangsangan dari luar untuk membentuk pemikiran, penalaran, 35 Ibid., hlm, 460 36 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, cet 22, hlm. 43 keputusan serta mengembangkan aturan yang sudah ada untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah keterampilam berpikir dapat dibedakan menjadi keterampilan berpikir Induktif, Deduktif dan Analogis. Proses berpikir induktif ialah proses berpikir yang berlangsung dari hal yang khusus menuju kepada yang umun, dan proses berpikir deduktif adalah prosesnya berlangsung dari yang umum menuju pada yang khusus, aktivitas yang termasuk keterampilan berpikir tersebut adalah, menghafal, membayangkan, mengelompokan, menggeneralisasikan, mengevaluasi, menganalisis, mendeduksi dan menyimpulkan. Sedang proses berpikir analogis adalah berpikir dengan jalan menyamakan atau memperbandidingkan fenomena-fenomena yang biasa atau pernah terjadi. 37 Dalam menumbuhkan proses berpikir dan kaitannya dalam kehidupan masyarakat guru memiliki peranan yang sangat penting, karena guru adalah satu diantara pembentuk utama calon pemimpin masyarakat. Namun masih ada yang meragukan tanggung jawab seorang guru. Tanggung jawab guru dimulai ketika orang tua memasukan putra - putinya kesekolah untuk dididik agar menjadi orang yang berilmu pengetahuan di kemudian hari, kepercayaan orang tua anak diterima dengan kesadaran dan keiklasan, dan tanggung jawab guru tidak hanya pada seorang anak tapi dalam julmlah yang cukup banyak, dari latar belakang dan karakteristik yang berbeda - beda. 38 Tugas seorang guru adalah mengajar. Mengajar pada umumnya usaha guru untuk menciptakan kondidi-kondisi atau mengatur lingkungan belajar sedemikian rupa, sehingga terjadi interaksi positif antara siswa dengan lingkungannya lebih jauh lagi pada hubunga individu manusia dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. 39 37 Ibid., hlm. 47- 48. 38 Saiful B.D dan Aswan Z. Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta , 2006 cet, 3 hlm. 113 39 Nasution M.A. Teknologi Pendidikan, Bandung: c.v Jemmars. 1982 hlm. 54 Peranan guru yang amat penting adalah menjadi fasilitator belajar. Yang bertujuan mempermudah proses belajar. cara yang dilakukan guru anatara lain : 40 1 Membimbing siswa belajar 2 Menyediakan media dan sumber belajar 3 Memberi penguatan belajar 4 Menjadi teman dalam mengevaluasi pelaksanaan, cara, dan hasil belajar 5 Memberi kesempatan pada siswa untuk memperbaiki diri.

5. Hakikat Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi PQ4R terhadap hasil belajar siswa (kuasi eksperimen di SMA Darul Maarif)

1 28 175

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Pengaruh pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar kimia pada konsep sistem koloid: kuasi eksperimen di SMA Muhammadiyah 25 Pamulangsrs

2 19 89

Pengaruh model pengajaran langsung (Direct Instruction terhadap hasil belajar fisika siswa: kuasi eksperimen di SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan

1 66 189

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Pengaruh strategi belajar metakognitif terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan pada manusia : Kuasi eksperimen di SMAN 8 Tangerang Selatan

0 21 234

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan Menggunakan Strategi Active Knowledge Sharing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran I

0 2 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan Menggunakan Strategi Active Knowledge Sharing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran I

0 2 18