Tes digunakan untuk mengukur kemampuan atau bakat baik individu maupun kelompok. Tes dalam penelitian ini adalah tes prestasi atau
achievment test. Yaitu tes untuk menilai apa yang telah diperoleh
setelah siswa itu diberi suatu pelajaran.
7
Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen.
Tes yang digunakan adalah Postest. Postest adalah tes hasil belajar berupa tes obyektif pilihan ganda sebanyak 20 soal yang diberikan
setelah penerapan model active learning dengan strategi group resume. Dan juga dapat digambarkan dengan tabel sebagi berikut :
Sumber Data
Jenis Data Teknik
Pengumpulan Data Instrumen
Penelitian Siswa Hasil
belajar siswa
sesudah dilakukan perlakuan dengan
model pembelajaran
active learning dengan strategi
group resume Melaksanakan,
observasi dan postest
tes objektif. Butir soal
pilihan ganda dengan lima
pilihan jawaban.
Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan data
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Proses Belajar observasi
Instrumen proses belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang dibuat oleh peneliti dan disetujui oleh
pembimbing. Metode observasi menurut Suharsisni adalah pengamatan dan pencatatan sistematis fenomena yang diteliti. Metode
ini penulis gunakan untuk mengamati, mendengarkan, dan mencatat langsung kegitan pembelajaran. Dimana instrumen proses belajar ini
didasarkan pada fenomena-fenomena aktivitas siswa yang terlihat disetiap tahapan pelaksanaan model active learning dengan strategi
group resume.
7
Ibid., hlm. 144
2. Instrumen Hasil Belajar
Instrumen hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang digunakan adalah tes objektif berupa soal pilihan
berganda pada konsep senyawa karbon. Jumlah butir soal yang diberikan pada siswa sebanyak 20 butir soal dimana setiap butir soal
dilengkapi dengan lima pilihan jawaban yakni A, B, C, D atau. E
H. Analisis Butir Soal Instrumen
Analisis instrumen merupakan analisis untuk mengetahui, validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya beda soal. Ini bertujuan untuk
mendapat butir soal atau tes yang memiliki karakter yang baik untuk penelitian.
1. Validitas
Validitas dalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan pungsi ukurnya.
8
Artinya, valid tidaknya alat ukur ditentukan mampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan pengukuran
yang dikehendaki. Dari hasil analisis butir instrumen, sebanyak 30 butir soal yang diujikan didapat 21 butir soal yang mampu mengukur apa yang
hendak diukur atau bisa dikatakan valid. 2.
Reliabilitas Reliabilitas adalah keterpecayan, kestabilan atau konsistensi.
9
Yakni sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten. Dimana secara empirik tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukan oleh
angka koefisien reliabilitas. Dari hasil analisis butir instrument didapat simpangan baku sebesar 5.56, korelasiXY sebesar 0.85 dan reliabilitas
tesnya sebesar 0.92 ini menunjukan koefisien reliabilitasnya sangat tinggi. dengan demikian dapat dikatakan instrument hasil belajar sebanyak 21
butir soal valid adalah reliabel.
8
Ahmad sofyan Dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, jakarta: UIN Syahid. 2006, Cet.1 hlm. 105
9
Ibid., hlm. 105
3. Tingkat kesukaran
Indeks kesukaran adalah proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengukuti tes.
10
indeks kesukaran Rentangnya dari 0.0 – 1.0. Semakin besar indeks menunjukan semakin mudah butir soal, sebaliknya semakin kecil atau
tidak ada sama sekali siswa yang menjawab benar menunjukan butir soal sukar. Dari hasil analisis buti soal intrumen tingkat kesukaran instrumen
hasil belajar termasuk dalam kategori mudah dan sedang. 4.
Daya beda soal Daya beda digunakan untuk mengetahui kemempuan butir soal
dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.
11
Dimana keadaan tersebut mengacu pada distribusi normal. Dari hasil analisis instrumen dapat dikatakan instrumen hasil belajar memiliki
daya beda yang baik karena mampu membedakan kemampuan kelas atas dan kelas bawah dengan n = 7.
Analisis instrumen ini dilakukan sebelum diberikan pada sampel. Soal instrumen tersebut terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa
kelas XI SMAN 6 Tangerang Selatan. Uji coba ini tentu saja dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal instrumen tersebut telah
memenuhi persyaratan seperti di atas. Adapun analisis butir soal instrumen ini dilakukan dengan cara menggunakan software Anates versi 4.0
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipakai adalah kesamaan dua rata-rata dan uji statistik yang digunakan adalah uji-t. Namun sebelum analisis
statistik dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilakukannya analisis data.
10
Ibid., hlm. 103
11
Ibid., hlm.104
1. Pengujian Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas Data
Untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Karena data tunggal, uji normalitas yang
digunakan adalah uji atau rumus kai kuadrat chi square :
12
Ei Ei
Oi X
2 2
− =
∑
Hipotesis uji normalitas dijelaskan sebagai berikut : Ho : data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal Adapun Kriteria pada uji normalaitas adalah sebagi berikut :
pada taraf signifikansi α = 0.05, jika X
2 hitung
X
2 tabel ,
maka sampel berdistribusi normal. dan Maka pada keadaan lain data tidak
berdistribusi normal b.
Uji Homogenitas Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi
data pada sampel, perlu kiranya melakukan pengujian terhadap kesamaan beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya
variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.
13
Sedang menurut Ruseffendi dalam bukunya, adalah pengujian sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih.
14
Atau dengan kata lain uji homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua kelompok siswa eksperimen dan
control dalam penelitian ini berasal dari populasi yang homogen sama atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji
homogenitas dua varians atau uji Fisher.
15
Dengan rumus sebagai berikut :
12
Subana. Statistik pendidikan . Bandung : Pustaka Setia, 2005 , hlm 170
13
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek hlm 289
14
Ruseffendi, Statistik Dasar Untuk Penelitin Pendidikan, Bandung: IKIP Bandung press cv Andira Bandung, 1998 cet. Ke 1 hlm. 294
15
Ibid., hlm. 294
,
2 2
2 1
S S
F =
2 2
dim
y x
SD S
ana =
Keterangan : F : Homogenitas
2 1
S : varians data pertamavarians data terbesar
2 2
S : varians data keduavarian data terkecil
Menentukan F
tabel
= Fa db
1
,db
2
Adapun kriteria pengujian uji homogenitas adalah : Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho diterima, sehingga varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen.
Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho ditolak, sehingga varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak homogen.
y x
y x
n n
S X
X t
1 1 +
− =
2. Analisis Data
Setelah selesai dilaksanakan eksperimen dan telah dilakukan uji prasyarat diamana data dinyatakan berdistribusi normal
dan homogen. maka tes hasil kognitif postest diolah dan dilakukan pengujian hipotesis. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
penerapan model aktive learning dengan strategi group resume terhadap hasil belajar kimia. Untuk mengkaji hipotesis, rumus yang
digunakan adalah uji- t atau t-test. Rumus uji t sebagi berikut : pada tarap signifikansi 1
α = 0.01.
16
, Dimana 2
1 1
2 2
− +
− +
− =
n n
S n
S n
S
x y
y x
x
Keterangan :
16
Subana. Statistik pendidikan, hlm 171
t
= Angka indeks t X
x
= Nilai rata-rata hasil kelompok eksperimen X
y
= Nilai rata-rata hasil kelompok kontrol n
x
= Jumlah sampel pada kelompok eksperimen n
y
= Jumlah sampel pada kelompok kontrol S
= Standar deviasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Sebelum menentukan harga t
hitung
maka terlebih dahulu menentukan jumlah standar deviasi S gabungan dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dengan rumus sebagai berikut :
17
2 1
1
2 2
− +
− +
− =
y x
y y
x x
n n
S n
S n
S
dimana: S
= strandar deviasi gabungan kelompok eksperimen dan kontrol S
x 2
= standar deviasivarians kelompok eksperimen S
y 2
= standar deviasivarians kelompok kontrol n
x
= jumlah sampel pada kelompok eksperimen n
y
= jumlah sampel pada kelompok kontrol Adapun kriteria penerimaan atau penolakan Ho dengan uji t t-tes
adalah sebagai berikut : a.
Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima b.
Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima dan Ha di tolak
3. Analisis Hasil Lembar Observasi Proses Pembelajaran
Analisis lembar observasi dilakukan setelah seluruh kegiatan pebelajaran selesai dilaksanakan. Analisis lembar observasi proses
pembelajaran dengan strategi group resume ini dilakukan berdasarkan fenomena apa saja atau aktivitas siswa apa saja yang terjadi pada
17
Ibid., hlm 171
setiap tahapan dalam pelaksanaan strategi group resume yang dicatat berdasarkan kenyataan dilapangan yang dapat diamati peneliti.
Aktivitas siswa itu dikaitkan dengan kegiatan dan pengalaman belajar siswa yang memungkinkan dapat mempengaruhi siswa dalam
mengkonstruk pengetahuan dan pemahamannya tentang materi yang sedang dipelajari, aktivitas siswa juga dihubungkan dengan bagaimana
aktivitas siswa itu mampu mempengaruhi hasil belajar.
J. Hipotesis Statistik
Pasangan hipotesis yang akan di uji pada penelitian ini adalah: Ho :
µ
1 ≤
µ
2, maka Ho ditrima dan Ha ditolak Ha :
µ
1
µ
2, maka Ha diterima dan Ho ditolak Keterangan:
Ho : Tidak ada pengaruh model active learning dengan strategi group resume
terhadap hasil belajar kimia siswa Ha
: Terdapat pengaruh model active learning dengan strategi
group resume terhadap hasil belajar kimia siswa
µ1 : Rata-rata skor postest yang menerapkan model pembelajaran
active learning dengan strategi group resume
µ2 : Rata-rata skor postest yang tidak menerapkan pembelajaran active learning
dengan strategi group resume
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di SMA Muhammadyah 8 Ciputat, yang dilaksanakan pada bulan april -
maret 2010. Sampel diambil dari kelas X-A sebanyak 23 orang siswa dan kelas X-B sebanyak 22 orang siswa, hasil belajar siswa berupa aspek kognitif
dijaring dengan menggunakan instrument tes berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal yang diberikan sesudah pembelajaran postest.
Dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan setelah pembelajaran selesai postest, sedangkan data sebelum pembelajaran dilaksanakan pretest
tidak diambil. Hal ini karena kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang akan diteliti memiliki karakteristik yang sama sehingga peneliti hanya
mengambil data postest untuk dilakukan uji hipotesis. Data hasil postest dari kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada lampiran 11 dan 12.
Adapun data hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Data Hasil Penelitian
a. Deskripsi Data Postest Kelompok Eksperimen
Hasil postest kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran active learning dengan strategi group resume pada
konsep senyawa karbon disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1. Pemahaman Konsep Siswa Berdasarkan Postest Kelompok Eksperimen
Deskripsi Nilai Maksimal 95
Minimal 60 Mean 77,39
Median 80 Modus 80
Standar Deviasi 9.99
60