BAB II LANDASAN TEORI
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar, kedua kata tersebut memiliki arti yang berbeda, sehingga untuk memahami
pengertian prestasi belajar maka penulis akan jabarkan makna dari kedua kata tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah “hasil yang telah dicapai dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya.”
5
Prestasi adalah tingkat kemajuan yang telah dicapai seseorang sehubungan dengan tujuan yang telah ditentukan.
6
Selain itu pula, prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang berupa nilai setelah orang tersebut mengikuti
suatu kegiatan.
7
Prestasi juga merupakan kecakapan atau hasil konkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu.
5
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka,2007, Cet.Ke-4,hal.895
6
James S Cangelosi, Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa, Bandung: ITB,
1995, hal. 3
7
Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta,
2002, hal. 200
8
Berdasarkan pengertian prestasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah melakukan suatu
kegiatan pada saat atau periode tertentu dalam skala nilai yang berupa huruf atau kata atau simbol.
Sedangkan pengertian belajar menurut Ngalim Purwanto dalam buku yang berjudul Psikologi Pendidikan adalah “tingkah laku yang mengalami
perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu
masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.”
8
Belajar dalam konteks ini merupakan perubahan tingkah laku baik fisik maupun psikis sehingga siswa mampu memecahkan masalah, berpikir dan
memiliki keterampilan. Menurut Witherington yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, dalam
bukunya Psikologi Pendidikan, definisi belajar adalah “suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada
reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.”
9
Dalam hal ini perubahan kepribadian yang berupa kecakapan, sikap dan kepandaian dinamakan belajar.
Selanjutnya menurut Drs.H.M.Alisuf Sabri, “belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang terjadi melalui usaha dengan
mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati, memikirkan, menghayati, meniru, melatih dan mencoba sendiri atau berarti dengan
pengalaman atau latihan.”
10
Selain itu, belajar adalah “aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar baik aktual maupun
8
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosydakarya, 2007,
Cet.Ke-23,hal.85
9
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan…,hal.85
10
Drs.H.M.Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007,
Cet.Ke-3, hal.55
9
potensial.”
11
Dalam konteks ini belajar merupakan proses kegiatan yang dimulai dari mengamati, membaca, dan mencoba sehingga hasil belajar dapat
terlihat dalam 3 ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, maka penulis dapat
mengambil suatu kesimpulan bahwa belajar adalah aktivitas yang dilakukan secara sadar dan rutin oleh seseorang sehingga akan mengalami perubahan
individu baik berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan melalui proses latihan dan pengalaman seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Pengertian prestasi belajar yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.”
12
Prestasi belajar dapat memberikan kepuasan kepada orang yang bersangkutan khususnya orang yang sedang
menuntut ilmu di sekolah. Prestasi belajar adalah “hasil belajar siswa yang mencakup aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik dalam periode tertentu.”
13
Prestasi belajar merupakan pernyataan dalam bentuk angka dan nilai tingkah laku. Selain itu,
prestasi belajar adalah “tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut
kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol.”
14
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang
meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik setelah mengikuti proses
11
Drs.H.M.Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan…, hal.56
12
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar…, hal. 895
13
Dr. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya,2004, Cet.Ke-9, hal. 3
14
Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran…, hal. 200
10
pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrument evaluasi yang relevan.
Prestasi belajar meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan. Prestasi
belajar dapat dinilai dengan cara: a.
Penilaian Formatif “Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk
mencari umpan balik feedback, yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar
mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.”
15
“Penilaian formatif merupakan penilaian yang dilaksanakan pada akhir
program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.”
16
Sehingga penilaian formatif berorientasi kepada proses belajar mengajar.
Penilaian ini berupa ulangan harian yang dilakukan pada setiap akhir kompetensi dasar dalam suatu pelajaran. Dengan adanya
penilaian formatif maka dapat diketahui penyebab kesulitan belajar dan kurang pahamnya siswa dalam belajar sehingga guru dapat
melakukan evaluasi remedial dan bimbingan belajar kepada siswa yang mengalami masalah belajar.
b. Penilaian Sumatif
“Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau
pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.”
17
“Penilaian sumatif merupakan penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program
15
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rosydakarya,2001, Cet.Ke-10, hal.26
16
Dr. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses…, hal. 5
17
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik…, hal.26
11
seperti akhir catur wulan, akhir semester maupun akhir tahun.”
18
Sehingga penilaian sumatif berorientasi kepada produk bukan proses.
Penilaian ini berupa ulangan umum yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaksanaan program pengajaran seperti akhir
semester atau akhir tahun ajaran. Dengan adanya penilaian ini maka guru dapat memberikan laporan mengenai prestasi belajar siswa di
sekolah kepada orang tua siswa sehingga orang tua siswa dapat mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki anakanya dan
penyebab massalah dalam belajar.
2. Tujuan Penilaian Prestasi Belajar