atau kebebasan peribadi personnal autonomy untuk mengambil keputusan. Kelima, adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan action situation.
Menurut Tai, Barne dan Robbin 1998 dalam Adi dan Kristiani 2006, keinginan pindah tenaga kesehatan dipengaruhi oleh karakteristik individu umur,
jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, lama kerja, pelatihan kerja, profesionalisme, pengungkapan kebutuhan pribadi, jarak tempat kerja, keinginan dan
dinyatakan untuk tinggal di organisasi. Variabel lain yaitu variabel organisasi kerja meliputi: kompensasi yang diberikan organisasi, kesempatan promosi karier dan
komitmen organisasi. Berdasarkan teori tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
perawat untuk memutuskan pindah kerja di suatu rumah sakit tidak terlepas dari faktor yang bersifat internal umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendapatan dan
eksternal lingkungan kerja.
2.2 Pengertian Keinginan Pindah Tempat Kerja
Keinginan adalah niat yang timbul pada individu untuk melakukan sesuatu. Sementara turnover adalah berhentinya seseorang karyawan dari tempatnya bekerja
secara sukarela atau pindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain. Menurut Mobley 1982 keinginan turnover adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk
berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Mueller 2003 yang mengutip pendapat Steel 2002, penelitian mengenai proses turnover sebaiknya dimulai ketika karyawan baru mulai bekerja atau
menjadi anggota organisasi. Keinginan pindah ada di bawah kontrol individu, sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang lebih cepat dan relatif mudah
diprediksi dibanding perilaku turnovernya. Menurut Mobley 1982 dalam Jewell dan Steagell 1998 pindah kerja
turnover adalah fungsi dari gaya tarik positif pekerjaan alternatif dan bukannya pelarian, penghindaran atau penarikan diri dari pekerjaan sekarang dan tidak
memuaskan dan penuh stress. Klasifikasi pindah kerja antara lain pindah kerja sukarela yang didasarkan atas kemauan sendiri dengan alasan kompensasi,
kenyamanan kerja, masalah kepemimpinan dan organisasi dan tidak sukarela, yaitu pindah atas intervensi organisasi misalnya pemecatan, habis masa kontrak kerja,
pensiun serta masalah mediskematian. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa keinginan berpindah merupakan
variabel paling berhubungan dan lebih banyak menerangkan varian perilaku turnover. Tingkat turnover adalah kriteria yang cukup baik untuk mengukur stabilitas yang
terjadi di organisasi tersebut, dan juga bisa mencerminkan kinerja dari organisasi Pare dan Tremblay, 2001
Turnover mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi organisasi berupa jumlah karyawan yang meninggalkan organisasi pada periode tertentu, sedangkan
keinginan berpindah mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungannya dengan organisasi dan belum diwujudkan dalam bentuk tindakan pasti
Universitas Sumatera Utara
meninggalkan organisasi. Pengertian turnover tradisional mengasumsikan bahwa orang meninggalkan organisasi karena alasan yang sukarela dan yang tidak sukarela.
2.3. Faktor yang Mempengaruhi Keinginan Pindah Tempat Kerja