Hubungan Kompensasi Kerja dengan Keinginan Pindah Kerja Analisis Multivariat

d. Hubungan Kompensasi Kerja dengan Keinginan Pindah Kerja

Distribusi frekuensi tertinggi ada pada perawat yang menyatakan memperoleh kompensasi kerja yang rendah namun memilih untuk bertahan dan memilih untuk tetap bertahan, yaitu sebanyak 41 responden 58,57, sedangkan frekuensi terendah ada pada kelompok responden yang menyatakan memperoleh kompensasi kerja yang sedang namun memiliki keinginan untuk pindah kerja, yaitu 0 responden 0,00 tabel 4.8. Berdasarkan uji bivariat antara variabel kompensasi kerja dengan keinginan pindah kerja perawat, diperoleh nilai probabilitasnya p 0,045. Nilai ini lebih kecil dari nilai α 0,05. Artinya, ada hubungan variabel kompensasi kerja dengan keinginan pindah kerja pada perawat. Tabel 4.16. Tabulasi Silang Kompensasi Kerja dengan Keinginan Pindah Kerja Pada Perawat di Rumah Sakit Swasta Tahun 2009 Keinginan Pindah Kerja Jumlah p Kompensasi Ingin Pindah Tetap Bertahan N Rendah Sedang Tinggi 18 25,71 0,00 0,00 41 11 58,57 15,72 0,00 59 11 84,28 15,72 0,00 Jumlah 18 25,71 52 74,29 70 100,0 0,045

4.3. Analisis Multivariat

Untuk mengetahui pengaruh variabel karakteristik perawat umur, status perkawinan dan tingkat pendidikan, lingkungan kerja beban kerja, lama kerja, dukungan sosial dan kompensasi dengan keinginan pindah kerja pada perawat, maka dilakukan uji multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan metode enter, yaitu mengeluarkan variabel-variabel yang tidak memenuhi untuk pengujian multivariat satu persatu secara bertahap. Keinginan pindah perawat terbagi atas dua bagian, yaitu tetap bertahan diberi notasi 0 dan ingin pindah diberi notasi 1. Sebelum melakukan pengujian atau pemodelan secara multivariat, maka terlebih dahulu dilakukan seleksi bivariat untuk menentukan variabel independen yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam uji multivariat. Variabel independen akan disebut memenuhi syarat untuk dimasukkan pada uji multivariat, jika nilai probabilitinya p0,25. Selanjutnya, variabel yang memiliki probabiliti p0,05 pada pengujian multivariat akan dipertahankan untuk menghasilkan pemodelan, sedangkan variabel yang memiliki probabiliti p0,05 akan dikeluarkan dari pemodelan multivariat. Berdasarkan hasil seleksi bivariat, terdapat satu variabel yang memiliki probabiliti lebih besar dari 0,25 p=0,25, yaitu, beban kerja p=0,494, sedangkan variabel umur p 0,008, status perkawinan p 0,000, tingkat pendidikan p 0,000, beban kerja p 0,000, lama kerja p 0,000, dukungan sosial p 0,000, dan kompensasi p 0,007 memiliki nilai probabiliti p0,25 sehingga perlu dimasukkan dalam uji multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil akhir uji multivariat dengan menggunakan regresi logistik diperoleh hasil seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17. Hasil Akhir Analisis Regresi Logistik Pengaruh Karakteristik dan Lingkungan Kerja Perawat Terhadap Keinginan Pindah Kerja di Rumah Sakit Swasta Tahun 2009 Variables in the Equation 95.0 C.I.for EXPB B S.E. Wald df Sig. ExpB Lower Upper Umur .470 .201 5.485 1 .019 1.600 1.080 2.372 Pendidikan 3.006 .908 10.970 1 .001 20.208 3.412 119.695 Step 1 a Constant -22.618 7.514 9.060 1 .003 .000 a. Variables entered on step 1: Umur, Pendidikan. Dari hasil uji regresi logistik di atas tabel 4.17 dapat dihasilkan sebuah persamaan Z = -22.618 + 0,470 umur + 3.006 pendidikan. Kemudian dari nilai Z didapatkan, maka dapat diprediksi peluang kemungkinan pindah kerja pada perawat di rumah sakit swasta. Probabilitas pindah kerja pada perawat dapat dituliskan dengan persamaan p= 1 z e − + 1 , sehingga persamaan akhir untuk probabilitas pindah kerja pada perawat adalah p = n pendidika 3.006 umur 0,470 -22.618 1 + + − 1 + e . Selain itu, dapat dilihat bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap peluang pindah kerja pada perawat adalah variabel pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai exp B pendidikan sebesar 20,208, sedangkan variabel umur nilai exp B =1,600. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Karakteristik Perawat Terhadap Keinginan Pindah Kerja Perawat Karakteristik perawat dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin dan status perkawinan. Dalam pembahasan ini akan disajikan pengaruh variabel karakteristik perawat tersebut terhadap keinginan pindah kerja perawat di rumah sakit swasta di Kota Medan Tahun 2009.

5.1.1 Pengaruh Umur Terhadap Keinginan Pindah Kerja Perawat

Berdasarkan uji bivariat antara variabel umur dengan keinginan pindah perawat diperoleh nilai probabilitasnya p 0,008. Nilai ini lebih kecil dari nilai α 0,05. Artinya, terdapat hubungan variabel umur dengan keinginan pindah kerja perawat. Pada pengujian regresi logistik juga diperoleh nilai probabilitasnya p 0,000, yang bermakna adanya pengaruh yang signifikan antara umur dengan keinginan pindah kerja pada perawat. Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. Umur dapat didefiniskan sebagai jumlah waktu kehidupan yang telah dijalani oleh seseorang. Umur sering dihubungkan dengan kematangan pola pikir dalam menentukan keputusan. Semakin tua seseorang maka semakin matang dalam memutuskan sesuatu. Pertimbangan atas berbagai hal sebelum memutuskan sesuatu sering dilakukan, seperti kesempatan, peluang dan berbagai faktor lainnya Notoatmodjo, 2005. Universitas Sumatera Utara