Mawaddah Tsaniyah. Persepsi Warga Kota Medan Terhadap Pengalaman Berobat Di Penang, Malaysia Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
2. Adanya dukungan dari masyarakat sekitarnya social support. Di dalam
kehidupan seseorang di masyarakat, perilaku orang tersebut cenderung memerlukan legitimasi dari masyarakat di sekitarnya.
3. Terjangkaunya informasi accessibility of information, adalah tersedianya
informasi-informasi terkait dengan tindakan yang diambil oleh seseorang. 4.
Adanya ekonomi atau kebebasan pribadi personnal autonomy untuk mengambil keputusan.
5. Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan action situation. Untuk
bertindak apapun diperlukan suatu kondisi dan situasi yang tepat. c.
Teori WHO Teori WHO menyatakan bahwa ada 4 determinan seseorang berperilaku,
yaitu 1.
Pemikiran dan perasaan thoughts and feeling. 2.
Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai personnal references.
3. Sumber daya resources yang tersedia merupakan pendukung untuk
terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. 4.
Sosiobudaya culture setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku seseorang.
2.3 Persepsi Masyarakat Tentang Sehat-Sakit dan Perilaku Sakit
Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit sifatnya tidaklah selalu objektif. Bahkan lebih banyak unsur subjektivitasnya dalam menentukan
Mawaddah Tsaniyah. Persepsi Warga Kota Medan Terhadap Pengalaman Berobat Di Penang, Malaysia Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
kondisi tubuh seseorang. Persepsi masyarakat tentang sehat-sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu, disamping unsur sosial budaya.
Sebaliknya petugas kesehatan berusaha sedapat mungkin menerapkan kriteria medis yang objektif berdasarkan simptom yang nampak guna mendiagnosa kondisi fisik
seorang individu. Perbedaan persepsi antara masyarakat dan petugas kesehatan inilah yang sering menimbulkan masalah dalam melaksanakan program kesehatan.
Sarwono, 2004 Secara ilmiah penyakit desease diartikan sebagai gangguan fungsi
fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkungan. Jadi penyakit itu bersifat objektif. Sebaliknya, sakit illness adalah
penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit. Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh
individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan, sedangkan perilaku sehat adalah segala tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi. Perilaku sehat ini dipertunjukkan
oleh individu-individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu mereka betul-betul sehat. Sarwono, 2004
Menurut Mechanic yang dijabarkan oleh Sarwono, 2004, menjelaskan bahwa terjadi proses dalam diri individu sebelum dia menentukan untuk mencari upaya
pengobatan. Banyak faktor yang menyebabkan orang bereaksi terhadap penyakit, antara lain :
Mawaddah Tsaniyah. Persepsi Warga Kota Medan Terhadap Pengalaman Berobat Di Penang, Malaysia Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
a. Dikenalinya atau dirasakannnya gejala-gejala atau tanda-tanda yang menyimpang dari keadaan biasa.
b. Banyaknya gejala yang dianggap serius dan diperkirakan menimbulkan bahaya.
c. Dampak gejala itu terhadap hubungan dengan keluarga, hubungan kerja, dan dalam kegiatan sosial lainnya.
d. Frekuensi dari gejala dan tanda-tanda yang tampak dan persistensinya.
e. Nilai ambang dari mereka yang terkena gejala itu atau kemungkinan individu
untuk diserang penyakit itu. f.
Informasi, pengetahuan, dan asumsi budaya tentang penyakit itu. g.
Perbedaan interperetasi terhadap gejala yang dikenalnya. h.
Adanya kebutuhan untuk bertindakberperilaku untuk mengatasi gejala sakit tersebut.
i. Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai sarana tersebut,
tersedianya biaya dan kemampuan untuk mengatasi stigma dan jarak sosial rasa malu, takut, dsb.
2.4 Teori Tentang Penggunaan Pelayanan Kesehatan