Mawaddah Tsaniyah. Persepsi Warga Kota Medan Terhadap Pengalaman Berobat Di Penang, Malaysia Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
4.6 Persepsi tentang Pelayanan Kesehatan di Medan
Informan memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang pelayanan kesehatan yang pernah mereka rasakan di Medan, dalam hal ini juga digali bagaimana persepsi
informan tentang dokter, perawat, dan pelayanannya. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Persepsi Informan tentang Pelayanan Kesehatan di Medan
Informan Jawaban
1 Kebetulan waktu aku berobat disini aku ambil kelas VIP, dan otomatis
pelayanan yang diberikan juga kan harus bagus. Tapi aku kecewa sama dokternya. Bayangkan aja lah dek seorang obgin nanganin sesak
nafas, darimana iya kan ceritanya?? Dia pula lagi yang ngasih aku lasic ya kan, itu kan sok tau??lagian berobat disini buang-buang uang
aja. Kayaknya disini yang dipikirkan dokternya cuma uang aja. Kadang dokter hebat pun dia dek nggak jaminan. Walaupun dia
banyak diakui orang dan banyak pengalaman. Menurut aku dokter ini makin hebat semakin bodohnya dia. Dia udah merasa hebat. Jadi dari
nengok aja dia udah bisa tau sakit orang, trus dengan kata-kata ”ooh itu biasa itu bu sakitnya....”
2 Kalau disini terus terang saya bilang saya sebagai seorang medis”saya
malu melihat dokter-dokter disini. Banyak sekali pelayanan rumah sakit itu yang tidak mengutamakan keselamatan manusia. Dokter lebih
mengutamakan bagaimana biar cepat selesai dan kemudian masuk pasien berikutnya, karena memang udah nunggu antrian. Tapi tidak
mengutamakan pasien itu ngerti nggak dengan apa yang dialaminya, tentang penyakit apa yang dideritanya. Banyak dokter-dokter kita
disini kalau pasien ada keluhan, dia sambil nunduk-nunduk aja dia menulis, bukannya dia mencoba menjalin komunikasi sehingga pasien
merasa nyaman ketika berobat. Kebersihan tempat pelayanannya juga masih kurang. Dokter kita juga masih money oriented.
3 Jauh lah lebih bagus di Penang daripada disini. Kalau disini ada
tendensi kadang-kadang yang seharusnya udah boleh pulang tapi belum dikasih sama dokternya, jadinya kesannya diperlama. Disana
nggak ada cerita lama-lama nunggu kayak disini. Kalau disini perawatnya suka marah-marah.
Mawaddah Tsaniyah. Persepsi Warga Kota Medan Terhadap Pengalaman Berobat Di Penang, Malaysia Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
4 Begini, kalau dokter disini materi yang dipikirkan, tengoklah semua-
semua uang yang dipentingkan. Ada yang sampai 4 rumah sakit dokternya kerja. Lagi pula banyak dokter disini yang banyak kreditnya
katanya. Untuk buat rumah besar, mobil mewah, ikut-ikutan aja, jadinya dia paksakan untuk menghasilkan materi itu.
5 Ya..disini bagus juga sih, kebetulan saya nggak pernah sakit lain-
lainnya ya, jadinya dokter yang saya datangi itu ya dokter yang memang sudah rutin dari awal menangani sakit saya. Saya sih
mengalami bagus-bagus aja disini. Tapi pernah sih pengalaman ibu sama salah satu rumah sakit dan salah satu dokter di Medan ini. Waktu
itu cucu ibu di opname di rumah sakit. Yang ibu kecewa waktu itu melihat dokternya yang arrogant sombong banget. Komunikasinya
nggak enak lah. Jadi apa namanya, nggak membuat orang tambah baik.
6 Nggak tau juga ya pelayanannya disini, jarang-jarang ke dokter sih,
alhamdulillah saya sehat-sehat aja, sakit ini pun baru-baru aja kok saya tahu. Dan waktu berobat sama dokter disini bagus-bagus aja sih. Tapi
disini hasil pemeriksaan itu tidak akurat. Waktu disini dia bilang masih kecil, tapi sampai disana malah harus dioperasi, karena katanya udah
banyak gitu di dalam, apa namanya saya juga nggak tau. Dan dilakukan 2 kali operasi katanya untuk mengambil tumbuhannya, saya
juga nggak tau.
7 Disini kalau kita ke prakteknya tertulis jam 4, tapi kadang dokternya
nggak ada disitu. Perawatnya disini, kalau kita kenal kan kita bisa duluan, tapi kalau nggak kenal walaupun kita udah nunggu dari jam 3,
tapi yang jam 5 bisa duluan diperiksa karena kenal itu tadi.
8 Waktu ibu periksa di dokter praktek disini, dokternya lumayan bagus,
ramah juga. Perawatnya juga gitu. 9
Saya sebetulnya gimana ya, kita kan sama-sama orang Indonesia, kalau dibandingkan dengan tidak mengecilkan dokter-dokter dan
perawat disini nggak ada bandingannya. Kalau disana mudah semua, nggak ada yang sulit dan jelas hasilnya.
10 Saya berobat ke dokter praktek bukan ke rumah sakit, jadi kalau pas
saya beroabat dokternya bagus, ramah. Cuma mungkin itu ya pengobatannya kurang bagus. Disini kalau kita datang berobat kita
bilang sakit asam urat, trus dokternya langsung kasih obat asam urat saja, tanpa ada periksa yang lain, dan ternyata disana itu malah saya
bukan asam uratnya yang fokus diobati tapi ginjal saya katanya sudah bermasalah. Sementara disini saya nggak ada dibilang ginjal.
Mawaddah Tsaniyah. Persepsi Warga Kota Medan Terhadap Pengalaman Berobat Di Penang, Malaysia Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar informan merasa kecewa dengan pelayanan kesehatan di Medan khususnya. Ada 8 orang informan
yang menyatakan hal tersebut. Seperti pernyataan informan berikut : “Kalau disini terus terang saya bilang saya sebagai seorang medis”saya
malu melihat dokter-dokter disini. Banyak sekali pelayanan rumah sakit itu yang tidak mengutamakan keselamatan manusia. Dokter lebih mengutamakan
bagaimana biar cepat selesai dan kemudian masuk pasien berikutnya, karena memang udah nunggu antrian. Tapi tidak mengutamakan pasien itu ngerti
nggak dengan apa yang dialaminya, tentang penyakit apa yang dideritanya. Banyak dokter-dokter kita disini kalau pasien ada keluhan, dia sambil
nunduk-nunduk aja dia menulis, bukannya dia mencoba menjalin komunikasi sehingga pasien merasa nyaman ketika berobat. Kebersihan tempat
pelayanannya juga masih kurang. Dokter kita juga masih money oriented.”
Begitu juga dikatakan oleh informan lain berikut : ” Tapi aku kecewa sama dokternya. Bayangkan aja lah dek seorang obgin
nanganin sesak nafas, darimana iya kan ceritanya?? Dia pula lagi yang ngasih aku lasic ya kan, itu kan sok tau??lagian berobat disini buang-buang
uang aja. Kayaknya disini yang dipikirkan dokternya cuma uang aja. Kadang dokter hebat pun dia dek nggak jaminan. Walaupun dia banyak diakui orang
dan banyak pengalaman.”
Sementara 2 orang informan lainnya mengatakan bahwa pelayanan kesehatan di
Medan bagus, tetapi walaupun demikian banyak juga berita-berita yang mereka dengar kalau pelayanan di Medan banyak yang tidak bagus, dan sebagian dialami
oleh anggota keluarga mereka sendiri, seperti pernyataan informan berikut : ” Ya..disini bagus juga sih, kebetulan saya nggak pernah sakit lain-lainnya
ya, jadinya dokter yang saya datangi itu ya dokter yang memang sudah rutin dari awal menangani sakit saya. Saya sih mengalami bagus-bagus aja disini.
Tapi pernah sih pengalaman ibu sama salah satu rumah sakit dan salah satu dokter di Medan ini. Waktu itu cucu ibu di opname di rumah sakit. Yang ibu
kecewa waktu itu melihat dokternya yang arrogant banget. Komunikasinya nggak enak lah. Jadi apa namanya, nggak membuat orang tambah baik.”
4.7 Persepsi Informan tentang Pelayanan di Penang