Riwayat Penyakit yang Diderita Pasien Sebelum Berobat ke Penang Orang yang Menganjurkan Informan Berobat ke Penang

Mawaddah Tsaniyah. Persepsi Warga Kota Medan Terhadap Pengalaman Berobat Di Penang, Malaysia Tahun 2007. 2007 USU e-Repository©2009 sampai S2. Menurut Ma’at 1981 bahwa persepsi dipengaruhi oleh faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala, dan pengetahuan. Karakteristik informan berdasarkan penghasilan diketahui bahwa informan yang berpenghasilan 2-5 juta sebanyak 7 orang, dan yang berpenghasilan 5 juta sebanyak 2 orang. Penghasilan sebesar 2-5 juta dapat digolongkan kepada keadaan menengah ke atas. Besarnya penghasilan akan mempengaruhi seseorang untuk mencari pelayanan kesehatan yang terbaik. Menurut Sarwono 2004 dalam hal penggunaan pelayanan kesehatan cenderung lebih tinggi pada orang yang berpenghasilan tinggi. Menurut Department of Health Education and Walfare USA dalam bukunya yang berisi faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan yaitu faktor yang berasal dari konsumen yang menggunakan pelayanan kesehatan sendiri meliputi status sosial ekonomi pendidikan dan pekerjaan dan pendapatan. Iralorina, 2007

5.2 Riwayat Penyakit yang Diderita Pasien Sebelum Berobat ke Penang

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa informan memiliki riwayat penyakit yang berbeda-beda. Diagnosa dokter berbeda-beda sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh pasien. Tetapi pada beberapa informan terdapat perbedaan diagnosa antara dokter di Medan dengan dokter di Penang. Salah satu informan menyatakan bahwa pemeriksaan dokter di Medan menyatakan bahwa penyakitnya adalah miom, tetapi di Penang hasil pemeriksaan menunjukkan hanya penebalan dinding rahim, tidak miom. Hal ini berdasarkan hasil penelitian Iralorina 2007 Mawaddah Tsaniyah. Persepsi Warga Kota Medan Terhadap Pengalaman Berobat Di Penang, Malaysia Tahun 2007. 2007 USU e-Repository©2009 disebabkan karena di Penang memiliki sistem pelayanan yang sistematis dan administrasi yang transparan. Obat dan terapinya memiliki paket kepastian. Menurut Sarwono 2004 pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit sifatnya tidak lah selalu objektif. Bahkan lebih banyak unsur subjektivitasnya dalam menentukan kondisi tubuh seseorang. Persepsi masyarakat tentang sehat-sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu, disamping unsur sosial budaya. Secara ilmiah penyakit desease diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkungan. Jadi penyakit itu bersifat objektif. Sebaliknya, sakit illness adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit.

5.3 Orang yang Menganjurkan Informan Berobat ke Penang

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat 9 orang informan yang menyatakan mereka ke Penang atas anjuran dari teman dan atau keluarga. Karena teman dan atau pun keluarga mereka telah berobat terlebih dahulu ke Penang dan mengalami perubahan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.Dan tidak ada rekomendasi dari dokter. Hal tersebut tentunya akan sangat mempengaruhi persepsi seseorang untuk mengambil tindakan pengobatan ke Penang. Hal ini sesuai dengan Teori Pembelajaran Sosial yang dikemukakan oleh Bandura 1986 menyebutkan bahwa sikap dan tingkah laku individu itu ditiru dan dipelajari dari interaksinya dengan masyarakat secara terus menerus. Selain itu Bandura juga menjelaskan bahwa individu meneruskan atau pun mengubah sikap dan perilakunya karena adanya faktor pengukuh atau penguat yang mempengaruhi perilakunya. Mawaddah Tsaniyah. Persepsi Warga Kota Medan Terhadap Pengalaman Berobat Di Penang, Malaysia Tahun 2007. 2007 USU e-Repository©2009 Teori WHO menyatakan bahwa ada 4 determinan seseorang berperilaku, salah satu diantaranya adalah adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai personnal references. Sedangkan menurut toeri Anderson, ada 3 faktor yang mempengaruhi seseorang menggunakan pelayanan kesehatan salah satunya yaitu adanya faktor-faktor yang menjamin terhadap pelayanan kesehatan yang ada. Sementara menurut Sarwono 2004 ikatan keluarga yang lebih banyak menggunakan fasilitas kesehatan, serta meminta nasehat dari keluarga dan teman-teman merupakan faktor kebudayaan yang mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan.

5.4 Hal yang Melatarbelakangi Informan pada Akhirnya dalam Pengambilan