adalah 66,7 6 dari 9 pekerja. Sedangkan hasil uji chi-square menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kondisi kulit dengan kejadian
dermatitis Pvalue=0,476. Hal ini dapat terjadi karena dermatitis kontak iritan merupakan peradangan pada kulit yang disebabkan oleh kerusakan langsung ke kulit
setelah terekspos agen berbahaya. Sedangkan kandungan sampah yang kontak dengan kulit pekerja berbeda-beda setiap harinya, sehingga tidak didapatkan
hubungan yang bermakna antara kondisi kulit dengan kejadian dermatitis kontak iritan karena pada saat penelitian ada sebagian pekerja yang kontak dengan sampah
yang mengandung iritan dan ada sebagian lagi yang tidak kontak dengan sampah yang mengandung iritan.
Berdasarkan penelitian ini dapat dilihat juga bahwa pekerja yang kondisi kulitnya tidak baik lebih banyak mengalami dermatitis kontak iritan dibandigkan
pekerja yang kondisi kulitnya baik Hal ini dapat terjadi karena kulit yang terbuka, menyebabkan zat yang terkandung dalam sampah langsung mengiritasi kulit bagian
dalam. Selain itu juga trauma gesekan berulang dalam kelas rendah sering memainkan peran dalam pengembangan dermatitis kontak alergi dan dermatitis
kontak iritan. dermatitis facts, 2010 Pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan yang
bermakna antara kondisi kulit dengan kejadian dermatitis, karena sampah yang kontak setiap harinya berbeda-beda pada setiap individu. Selain itu dapat
disimpulkan juga bahwa pekerja yang banyak mengalami dermatitis kontak iritan dalam penelitian ini ádalah pekerja memiliki kondisi kulit yang tidak baik. Hal ini
dapat terjadi karena pekerja yang memilki luka tidak membersihkan dan mengobati
lukanya dengan benar, sehingga saat luka tersebut belum menutup secara sempurna dan pekerja kontak dengan sampah, zat-zat iritan yang terkandung dalam sampah
langsung mengiritasi kulit mereka.
d. Hubungan Pengetahuan dengan kejadian dermatitis kontak iritan pada
pekerja
Pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, 20 50 pekerja yang memiliki pengetahuan yang kurang mengenai dermatitis dan 20 50 pekerja yang memiliki
pengetahuan yang baik mengenai dermatitis. Sedangkan bila dihubungkan dengan kejadian dermatitis kotak iritan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerja
pengolah sampah yang memiliki pengetahuan kurang dan mengalami dermatitis kontak iritan sebesar 45 9 dari 20 pekerja dan pekerja yang mempunyai
pengetahuan baik dan mengalami dermatitis kontak iritan sebesar 65,0 13 dari 20 pekerja. Hasil ini menunjukkan bahwa walaupun pekerja memiliki pengetahuan
yang baik mengenai dermatitis, tetap memiliki resiko dermatitis kontak. Hal ini dapat terjadi pengetahuan tersebut tidak diterapkan dalam menjalankan aktivitasnya
selama bekerja dan di luar bekerja.
Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dengan kejadian dermatitis Pvalue=0,523. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Erliana pada pekerja di CV.F Lhoksumawe,
didapatkan hasil adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan
kejadian dermatitis kontak. Hal ini dapat terjadi karena berdasarkan teori Notoadmojdo 2003, pengetahuan mengandung enam unsur, salah satunya ádalah
tahu, memahami dan aplikasi. Pekerja yang memilki pengetahuan kurang, dapat dikatakan pekerja belum mengetahui mengenai dermatitis, sedangkan untuk
responden yang yang memiliki pengetahuan baik, dapat dikatakan pekerja telah mengetahui mengenai dermatitis kontak tetapi belum dapat memahami dan
mengaplikasikannya. Seharusnya pekerja yang telah memiliki kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari dapat menerapkan pada situasi ataupun
kondisi riil sebenarnya, sehingga responden yang belum tahu dapat menjadi tahu. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, tidak ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dengan kejadian dermatitis karena walaupun pekerja memiliki pengetahuan yang baik, tetapi mereka tidak menerapkannya dalam
pekerjaanya. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa pekerja yang banyak mengalami dermatitis kontak iritan dalam penelitian ini ádalah pekerja yang memilki
pengetahuan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dalam menerapkan pengetahuan yang mereka miliki kedalam pekerjaanya, sehingga
walaupun pekerja memiliki pengetahuan yang baik tetap dapat terkena dermatitis kotak iritan.
e. Hubungan antara riwayat alergi keluarga dan pekerja dengan kejadian
dermatitis kontak iritan pada pekerja
Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakeknenek pada penderita. Bila ada orang tua menderita alergi kita harus mewaspadai terhadap alergi pada anak