Kejadian Dermatitis Kontak Faktor-faktor yang berhubungan dermatitis kontak iritan pada pekerja pengolahan sampah di TPA Cipayung kota Depok tahun 2010
Pada penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dan kandungan zat-zat iritan yang mungkin ada pada sampah, kejadian dermatitis
kontak yang terjadi pada pekerja pengolahan sampah adalah dermatitis kontak iritan.
6.3 Pembahasan Bivariat 6.3.1 Hubungan antara Faktor zat Durasi Pajanan dengan kejadian
dermatitis kontak
Durasi pajanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lama kerja pekerja pengolahan sampah bekerja pada bagian tersebut, yaitu awal mulai pekerja bekerja
hingga waktu penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, durasi pajanan terbanyak pada pekerja pengolahan sampah adalah satu tahun, yaitu
sebanyak 27 67,5 pekerja. Sedangkan bila dihubungkan dengan kejadian dermatitis kotak iritan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja pengolahan
sampah yang mempunyai durasi pajanan 1 tahun dan mengalami dermatitis kontak sebesar 66,7 19 dari 27 pekerja dan pekerja yang mempunyai durasi 1 tahun
sebesar 30,8 4 dari 13 pekerja. Berdasarkan uji chi-square, menunjukkan bahwa
adanya hubungan antara durasi pajanan dengan kejadian dermatitis
Pvalue=0,038. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Dinny Suryani di LPA Benowo Surabaya yang mennjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
lama kerja dengan kejadian dermatitis. Penelitian ini menunjukkan bahwa pekerja yang baru bekerja selama satu tahun
lebih banyak yang mengalami dermatitis kontak iritan dibandingkan pekerja yang
telah bekerja lebih lama. Hasil ini berbanding terbalik dari hasil penelitian Trihapsoro 2008 yang dilakukan pada pekerja industri batik di Surakarta, pekerja
dengan masa kerja ≥1 tahun lebih banyak menderita dermatosis daripada yang masa
kerjanya 1tahun. Hal ini dapat terjadi, seperti pernyataan Dalyono 1997 bahwa tenaga kerja yang telah bekerja 6-15 tahun diharapkan telah memiliki pengalaman
dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang lebih optimal, oleh karena itu pekerja yang mempunyai durasi pajanan 1 tahun lebih memiliki
pengalaman dalam menangani pekerjaannya sehingga mereka lebih protektif dalam melindungi dirinya.
Berbeda halnya dengan pendapat HSE tahun 2000, yaitu pekerja yang bekerja dalam jangka panjang sangat jarang terkena dermatitis, kecuali pekerja yang
mengalami perpindahan tempat dan hal ini sejalan dengan hasil penelitian ini, yaitu responden yang bekerja 1 tahun lebih sedikit mengalami dermatitis kontak iritan
dibanding pekerja yang baru bekerja satu tahun. Hal tersebut dapat terjadi karena pekerja tersebut tidak mengalami perpindahan bagian, sehingga pekerja mengalami
penebalan pada kulitnya, yang akhirnya dapat menyebabkan mati rasa saat kontak dengan bahan yang sama pada setiap harinya.
Pada pekerjaan ini dapat disimpulkan, bahwa pekerja yang mengalami dermatitis kontak iritan adalah pekerja yang memiliki durasi pajanan selama 1 tahun. Hal ini
dapat terjadi karena kurangnya pengalaman dan keterampilan pekerja dalam melakukan pekerjaanya. Oleh karena itu pekerja sebaiknya juga diberi pelatihan
terlebih dahulu mengenai hal-hal yang dapat menggangu keselamatan dan kesehatan pekerja tersebut selama bekerja, yaitu melalui training mengenai proses kerja aman