Pengomposan Faktor-faktor yang berhubungan dermatitis kontak iritan pada pekerja pengolahan sampah di TPA Cipayung kota Depok tahun 2010

Sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak disenangi atau dibuang, sisa aktifitas kelangsungan hidup manusia. ilmu kesehatan lingkungan Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan sekitarnya.

2.2.2 Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah adalah suatu upaya untuk mengurangi volume sampah atau merubah bentuk menjadi lebih bermanfaat antara lain dengan cara pengomposan, pengeringan, dan pendaur ulangan.

a. Pengomposan

Pada dasarnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan, misalnya: limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasarkota, kertas, kotoranlimbah peternakan, limbah-limbah pertaniah, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dan lain-lain. Metode atau teknik pengomposan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat teknologi yang dibutuhkan, yaitu : 1. Pengomposan dengan teknologi rendah Low – Technology Teknik pengomposan yang termasuk kelompok ini adalah Windrow Composting. Kompos ditumpuk dalam barisan tupukan yang disusun sejajar. Tumpukan secara berkala dibolak-balik untuk meningkatkan aerasi, menurunkan suhu apabila suhu terlalu tinggi, dan menurunkan kelembaban kompos. Teknik ini sesuai untuk pengomposan skala yang besar. Lama pengomposan berkisar antara 3 hingga 6 bulan, yang tergantung pada karakteristik bahan yang dikomposkan. 2. Pengomposan dengan teknologi sedang Mid – Technology Pengomposan dengan teknologi sedang antara lain adalah: • Aerated static pile : gundukan kompos diaerasi statis Tumpukangundukan kompos seperti windrow system diberi aerasi dengan menggunakan blower mekanik. Tumpukan kompos ditutup dengan terpal plastik. Teknik ini dapat mempersingkat waktu pengomposan hingga 3 – 5 minggu. • Aerated compost bins : bakkotak kompos dengan aerasi Pengomposan dilakukan di dalam bak-bak yang di bawahnya diberi aerasi. Aerasi juga dilakakukan dengan menggunakan blowerpompa udara. Seringkali ditambahkan pula cacing vermikompos. Lama pengomposan kurang lebih 2 – 3 minggu dan kompos akan matang dalam waktu 2 bulan. 3. Pengomposandengan teknologi tinggi High – Technology Pengomposan dengan menggunakan peralatan yang dibuat khusus untuk mempercepat proses pengomposan. Terdapat panel-panel untuk mengatur kondisi pengomposan dan lebih banyak dilakukan secara mekanis. Contoh-contoh pengomposan dengan teknologi tinggi antara lain : • Rotary Drum Composters Pengomposan dilakukan di dalam drum berputar yang dirancang khusus untuk proses pengomposan. Bahan-bahan mentah dihaluskan dan dicampur pada saat dimasukkan ke dalam drum. Drum akan berputar untuk mengaduk dan memberi aearasi pada kompos. Sumber: Isroi • BoxTunnel Composting System Pengomposan dilakukan dalam kotak-kotakbak skala besar. Bahan-bahan mentah akan dihaluskan dan dicampur secara mekanik. Tahap-tahap pengomposan berjalan di dalam beberapa bakkotak sebelum akhirnya menjadi produk kompos yang telah matang. Sebagian dikontrol dengan menggunakan komputer. Bak pengomposan dibagi menjadi dua zona, zona pertama untuk bahan yang masih mentah dan selanjutnya diaduk secara mekanik dan diberi aerasi. Kompos akan masuk ke bak zona ke dua dan proses pematangan kompos dilanjutkan. Sumber: Isroi • Mechanical Compost Bins Sebuah drum khusus dibuat untuk pengomposan limbah rumah tangga. Sumber: Isroi

2.3 Pekerja

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gejala Dermatitis Kontak Pada Pekerja Bengkel Di Kelurahan Merdeka Kota Medan Tahun 2015

6 71 101

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Dermatitis Kontak Iritan Pada Tangan Pekerja Konstruksi yang Terpapar Semen di PT. Wijaya Kusuma Contractors Tahun 2014

1 22 142

Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala Penyakit Dermatitis Kontak Iritan Pada Tangan Pekerja Kecantikan Kuku (Manicure-Pedicure) di Salon The Nail Shop Medan TAHUN 2016

0 0 16

Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala Penyakit Dermatitis Kontak Iritan Pada Tangan Pekerja Kecantikan Kuku (Manicure-Pedicure) di Salon The Nail Shop Medan TAHUN 2016

0 1 2

Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala Penyakit Dermatitis Kontak Iritan Pada Tangan Pekerja Kecantikan Kuku (Manicure-Pedicure) di Salon The Nail Shop Medan TAHUN 2016

1 1 11

Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala Penyakit Dermatitis Kontak Iritan Pada Tangan Pekerja Kecantikan Kuku (Manicure-Pedicure) di Salon The Nail Shop Medan TAHUN 2016

0 3 27

Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Gejala Penyakit Dermatitis Kontak Iritan Pada Tangan Pekerja Kecantikan Kuku (Manicure-Pedicure) di Salon The Nail Shop Medan TAHUN 2016

0 4 3

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL MOTOR DI WILAYAH KOTA KENDARI TAHUN 2016

0 0 8

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Dermatitis Kontak pada Pekerja Bengkel di Kelurahan Merdeka Kota Medan 2015

0 2 19

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL KELURAHAN MERDEKA KOTA MEDAN TAHUN 2015

0 1 17