Pembangunan Berkelanjutan TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ecological Sustainability Social Economic

2.1. Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan dipopulerkan melalui laporan Our Common Future yang disiapkan oleh World Commission on Environment and Development WCED atau Komisi Dunia tentang Lingkungan dan Pembangunan atau dikenal pula dengan nama Komisi Bruntland 1987 Mitchell et al. 2003. Pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya Sustainable development is development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs WCED 1987. The term sustainability expresses the human desire for an environment that can provide for our needs now and for future generations. Our collective journey to find a way to live harmoniously with each other and within our social, economic, and ecological environments is a quest for sustainability. Ilustrasi keterkaitan antara sub sistem sosial, ekonomi, dan ekologis satu sama lain dalam sistem pembangunan berkelanjutan adalah seperti tampak pada Gambar 2. Gambar 2. Keterkaitan sosial, ekonomi, dan ekologis dalam pembangunan berkelanjutan Brundtland Commission and Sustainable Development 2006 9 Di dalam definisi pembangunan berkelanjutan terkandung dua gagasan penting: 1 gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan esensial kaum miskin se dunia, yang harus diberi prioritas utama; dan 2 gagasan keterbatasan yang bersumber pada kondisi teknologi dan organisasi sosial terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan kini dan hari depan. Pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia adalah tujuan utama pembangunan. Kebutuhan esensial sejumlah besar penduduk di negara-negara berkembang: pangan, sandang, rumah, pekerjaan, belum terpenuhi dan di luar kebutuhan dasar itu orang-orang tersebut mempunyai cita-cita akan kehidupan yang lebih baik. Dunia yang di dalamnya kemiskinan dan kepincangan sudah endemik akan selalu mudah terserang krisis ekologi dan krisis-krisis lainnya. Pembangunan berkelanjutan mengharuskan dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar bagi semuanya dan diberinya kesempatan kepada semua untuk mengejar cita-cita akan kehidupan yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi selalu membawa risiko kerusakan lingkungan, karena hal itu meningkatkan tekanan pada sumberdaya–sumberdaya lingkungan WCED 1987. Menurut Munasinghe 1992, tiga tujuan pembangunan berkelanjutan yang harus dicapai secara simultan dengan kombinasi ketiganya sesuai dengan kondisi dan tingkat kemajuan masyarakat yaitu 1 tujuan ekonomi: pertumbuhan ekonomi, peningkatan output, pembentukan modal dan peningkatan daya saing; 2 tujuan sosial: kesejahteraan sosial, pemerataan, kenyamanan dan ketenteraman; 3 tujuan ekologis: pemeliharaan dan peningkatan kualitas lingkungan, mengurangi dampak eksternalitas negatif dan mendorong dampak ekternalitas positif dalam proses kegiatan pembangunan. Pembangunan yang berkelanjutan mempunyai 5 ciri yaitu: a menjaga kelangsungan hidup manusia dengan cara melestarikan fungsi dan kemampuan ekosistem yang mendukungnya, baik secara langsung maupun tidak langsung; b memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dalam arti memanfaatkan sumber daya alam sebanyak alam dan teknologi pengelolaan mampu menghasilkannya secara lestari; c memberi kesempatan kepada sektor dan kegiatan lainnya di daerah untuk berkembang bersama-sama baik dalam kurun waktu yang sama maupun dalam kurun waktu yang berbeda secara sambung 10 menyambung; d meningkatkan dan melestarikan kemampuan dan fungsi ekosistem untuk memasok sumber daya alam, melindungi serta mendukung perikehidupan secara terus menerus Darsono 1995. World Bank menjabarkan konsep pembangunan berkelanjutan dalam bentuk kerangka segitiga pembangunan berkelanjutan sustainable development triangle seperti tampak pada Gambar 3. Dalam kerangka segitiga tersebut ditunjukkan bahwa suatu kegiatan pembangunan dinyatakan berkelanjutan jika kegiatan tersebut secara ekonomi, ekologi, dan sosial bersifat berkelanjutan Seregeldin, 1996. Berkelanjutan secara ekonomi berarti bahwa suatu kegiatan pembangunan dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemeliharaan kapital, dan penggunaan sumberdaya serta investasi secara efisien. Berkelanjutan secara ekologi mengandung arti bahwa kegiatan tersebut dapat memepertahankan intergitas ekosistem, memelihara daya dukung lingkungan, dan konservasi sumberdaya alam termasuk keanekaragaman hayati. Sedangkan berkelanjutan secara sosial mensyaratkan bahwa suatu kegiatan pembangunan hendaknya dapat menciptakan pemeratan hasil-hasil pembangunan, EKONOMI • Efisiensi • Pertumbuhan SOSIAL EKOLOGI • Sumberdaya alam • Pertumbuhan • Keadilan • Pemerataan • Penanggulangan kemiskinan • Pemerataan • Kelestrarian • Kesempatan kerja • Redistribusi pandapatan • Resolusi konflik • Assessmen lingkungan • Valuasi lingkungan • Internalisasi • Nilai-nilai budaya • Partisipasi • Konsultasi Gambar 3. Segitiga konsep pembangunan berkelanjutan Munasinghe 1993 11 mobilitas sosial, partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, identitas sosial, dan pengembangan kelembagaan. Bagi Indonesia, kebijakan berbasis pembangunan berkelanjutan terus ditingkatkan. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dikembangkan sebagai upaya sadar dan berencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan UU No. 231997.

2.2. Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD