Analisis Kebutuhan Formulasi Permasalahan Identifikasi Sistem

38 permasalahan, identifikasi sistem diagram lingkar sebab akibat, diagram input- output, diagram alir, pemodelan sistem, validasi model, implementasi dan evaluasi seperti tampak pada Gambar 4. Mulai Analisis kebutuhan Formulasi permasalahan Identifikasi sistem 1. Diagram lingkar sebab akibat 2. Diagram input-output 3. Diagram alir Pemodelan sistem Validasi model

2.6.1. Analisis Kebutuhan

Analisis ini akan dinyatakan dalam kebutuhan-kebutuhan yang ada, baru kemudian dilakukan tahapan pengembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang dideskripsikan. Analisis kebutuhan selalu menyangkut interaksi antara respon yang timbul dari seorang pengambil keputusan terhadap jalannya sistem. Implementasi Evaluasi Layak? Tidak Ya Gambar 4. Tahapan kerja dalam pendekatan sistem Pramudya 1989 39 Analisis ini dapat meliputi hasil suatu survei, pendapat ahli, diskusi, observasi lapangan dan sebagainya Eriyatno 1998. Pada tahap analisis kebutuhan ini diidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dari masing-masing pelaku sistem stakeholder. Setiap pelaku sistem memiliki kebutuhan yang dapat mempengaruhi kinerja sistem. Pelaku mengharapkan kebutuhan tersebut dapat terpenuhi jika mekanisme sistem tersebut dijalankan Hartrisari 2007. Pada tahap analisis kebutuhan, dapat ditentukan komponen- komponen yang berpengaruh dan berperan dalam sistem. Komponen-komponen tersebut mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tujuannya masing-masing dan saling berinteraksi satu sama lain serta berpengaruh terhadap keseluruhan sistem yang ada Marimin 2005.

2.6.2. Formulasi Permasalahan

Formulasi permasalahan merupakan identifikasi dari kebutuhan stakeholder yang kontradiktif, yang dapat menyebabkan kejadian konflik pada pencapaian tujuan. Dari hasil analisis kebutuhan akan tampak kebutuhan- kebutuhan yang sejalan sinergis maupun yang kontradiktif Hartrisari 2007.

2.6.3. Identifikasi Sistem

Identifikasi sistem merupakan hubungan antara pernyataan kebutuhan- kebutuhan dengan pernyataan-pernyataan khusus dari masalah yang harus dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan tersebut Marimin 2007. Pada tahap identifikasi sistem, pengkaji sistem mencoba memahani mekanisme yang terjadi dalam sistem. Hal ini dimaksudkan untuk mengenali hubungan antara “pernyataan kebutuhan” dengan “pernyataan masalah” yang harus diselesaikan dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut. Pada tahap identifikasi sistem, salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan menyusun diagram lingkar sebab-akibat causal-loop- diagram atau diagram input-output black box diagram. Diagram lingkar sebab akibat menggambarkan hubungan antar elemen yang terlibat dalam sistem yang dikaji. Diagram ini berguna untuk : 1 secara cepat memberikan gambaran sifat dinamik dari sistem yang dikaji, 2 memberikan dasar untuk pembentukan persamaan pada model dan, 3 mengidentifikasi faktor penting dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Hartrisari 2007. 40 Diagram simpal kausal adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab akibat causal relationship ke dalam bahasa gambar tertentu. Bahasa tersebut adalah tanda-tanda panah yang saling mengait membentuk diagram simpal causal loop di mana hulu panah mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan akibat. Keduanya baik unsur sebab maupun akibat harus merujuk keadaan yang terukur baik secara kualitatif untuk keadaan yang dirasakan perceived maupun secara kuantitatif untuk keadaan nyata actual. Proses rate sebagai sebab yang menghasilkan keadaan level sebagai akibat. Proses penstrukturan selanjutnya adalah merangkai hubungan sebab akibat tersebut menjadi sistem tertutup, sehingga menghasilkan simpal-simpal loops. Untuk mengetahui apakah simpal tersebut bersifat positif atau negatif harus dilihat apakah keseluruhan interaksi panah-panah dalam suatu simpal menghasilkan proses searah atau berlawanan arah. Jika searah disebut simpal positif, jika berlawanan arah disebut simpal negatif Muhammadi et al. 2001. Hal yang terpenting dalam mengidentifikasi sistem adalah melanjutkan interpretasi diagram lingkar ke dalam konsep kotak gelap black box. Para analis harus mampu mengkonstruksi diagram kotak gelap Marimin 2005. Kotak gelap atau disebut juga diagram input-output menggambarkan hubungan antara output yang akan dihasilkan dengan input berdasarkan tahapan analisis kebutuhan dan formulasi permasalahan Hartrisari 2007. Diuraikan lebih lanjut oleh Hartrisari 2007 bahwa output merupakan tujuan kajian sistem. Output dikategorikan sebagai output yang diinginkan desired output dan output yang tidak diinginkan undesired output. Output yang tidak diinginkan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan kadang-kadang diidentifikasi sebagai pengaruh negatif bagi kinerja sistem. Seorang sistem analis harus dapat mengenali mekanisme proses yang terjadi dalam sistem agar dapat meminimumkan output yang tidak diinginkan. Output yang tidak diinginkan perlu ditindaklanjuti melalui umpan balik. Dalam hubungan ini, input harus dimodifikasi agar menghasilkan output yang diinginkan. Input merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja sistem yang dapat digolongkan pada input langsung dan tak langsung. Input langsung adalah semua faktor yang mempengaruhi kinerja sistem secara langsung. Input langsung terdiri dari input terkendali serta input tidak terkendali. Input tidak langsung 41 merupakan elemen-elemen yang mempengaruhi sistem secara tidak langsung dalam pencapaian tujuan. Input ini biasanya berada di luar batasan sistem sehingga sering disebut sebagai input lingkungan. Proses merupakan transformasi dari input menjadi output. Pada diagram input-output, proses masih tersembunyi dalam kotak gelap black box. Hal ini menunjukkan bahwa kita belum tahu apa yang terjadi dalam kotak tersebut. Pengetahuan kita baru terbatas pada output yang dihasilkan berdasarkan input yang teridentifikasi.

2.6.4. Pemodelan Sistem