24
semua orang mempunyai kemampuan yang sama, kemampuan disini diantaranya kemampuan mengatasi masalah dan kemampuan
untuk berkreativitas. Berdasarkan pengertian-pengertian kinerja di atas, maka
dapat dinyatakan bahwa kinerja adalah kemampuan untuk merealisasikan kemampuan kerja pegawai sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab dari pekerjaan yang diembannya. Maka peningkatan kinerja pegawai adalah proses untuk meningaktkan
kemampuan kerja, penampilan kerja atau performance kerja seseorang yang dapat dilakukan dengan berbagai cara.
2.1.3 Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan
Unsur-unsur yang terdapat dalam ISO 9001:2008, tentang klausul 6 enam dari manajemen sumber daya terdiri dari:
a. Keahlian.
b. Pendidikan.
c. Pengalaman Kerja.
a. Keahlian.
Menurut Ruky 2001 “keahlian yang harus dimiliki seseorang adalah keahlian teknis, keahlian interaksi atau hubungan antar
manusia, keahlian konseptual”. Sedangkan Robbins 1998 mempertegas bahwa “keterampilan dapat dibagi ke dalam 3 tiga
kategori, yaitu: keterampilan teknis, keterampilan berinteraksi secara efektif dan keterampilan dalam pemecahan masalah”.
b. Pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
25
Pendidikan dan pengalaman kerja merupakan langkah awal untuk melihat kemampuan seseorang Handoko, 2000. Sementara
menurut Hasibuan 2000, “pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan
suatu pekerjaan dan dengan latar belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu,
selain itu pemahaman akan kepribadian seseorang juga dapat dilihat dari tingkat pendidikannya”.
c. Pengalaman Kerja
Selain pendidikan formal, para individu dalam organisasi juga perlu memiliki pengalaman kerja, serta mampu beradaptasi dengan
lingkungannya dalam organisasi, terutama sehubungan dengan upaya meniti suatu karir dan mengembangkan potensi dirinya.
Dengan pengalaman seseorang akan dapat mengembangkan kemampuannya, sehingga karyawan tetap betah bekerja pada
perusahaan, dengan harapan suatu waktu dipromosikan. Kadangkala pegawai memiliki kemampuan rendah dan terbatas,
karena sudah lama bekerja belum dipromosikan, sehingga suatu ketika perusahaan akan dipimpin oleh orang yang berkemampuan
rendah, sehingga perkembangan perusahaan dapat disangsikan Siagian, 2006.
Universitas Sumatera Utara
26
2.1.4 Proses Penilaian Kinerja Karyawan
Proses penilaian kinerja adalah suatu langkah pengambilan keputusan dalam menentukan penilaian kinerja. Proses penilaian
kinerja, adalah sebagai berikut Mondy, 1998 :
a. Mengidentifikasi tujuan spesifik dari penilaian.
Hal ini sangat penting, karena karyawan akan mengetahui apa yang menjadi tujuan dari penilaian prestasi kerja dan sistem
penilaian tersebut. Penilaian prestasi kerja harus dapat mengefektifkan maksud dari tujuan tersebut, sehingga manajemen
harus menyeleksi tujuan-tujuan yang terpenting yang dapat tercapai.
b. Mengetahui pekerjaan yang diharapkan.
Karyawan harus mengetahui apa yang diharapkan dari dirinya dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk itu dapat dibuat
deskripsi jabatan yang harus berdasarkan analisis pekerjaan, artinya harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan dari jabatan
karyawan.
c. Menguji kerja karyawan.
Setelah menetapkan
analisis jabatan,
karyawan perlu
mengetahui hasil dari prestasinya. Untuk itu diperlukan kriteria- kriteria penilaian yang menggambarkan perilaku yang menentukan
prestasi kerja hubungannya dengan pekerjaan. Standar difokuskan kepada seberapa baik pekerjaan dilaksanakan, harus jelas
Universitas Sumatera Utara
27
dikomunikasikan, sehingga penilai dan yang diinilai mengetahui apakah standar dapat tercapai.
d. Penilaian prestasi kerja.