Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Normalitas

51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan metode, penelitian ini adalah merupakan penelitian Survey. Penelitian Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data Singarimbun, 1995. Berdasarkan sifat, Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan explanatory research descriptive explanatory . Alasan utama dalam menggunakan jenis penelitian eksplanatori karena penelitian ini menjelaskan tentang hubungan kausal dan melakukan pengujian hipotesis dari pengaruh SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja pegawai Disnakertrans Kabupaten Langkat.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Disnakertrans Kabupaten Langkat yang bertempat di jalan Diponegoro No. 04, Stabat 20814 Phone 061-8910557 pada tanggal 13- 21 maret 2014.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Jumlah pegawai Disnakertrans Kabupaten Langkat berjumlah 70 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel petimbangan atau purposive sampling, oleh karena itu responden dalam penelitian ini adalah pegawai di sub bagian Disnakertrans Kabupaten Universitas Sumatera Utara 52 Langkat yang mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008, yaitu departemen bidang Bursa Tenaga Kerja, dan pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil PNS, Tenaga Kontrak Kerja TKK dan Tenaga Kerja Sukarela TKS yang telah bekerja selama minimal satu tahun yang berjumlah 30 tiga puluh orang. 3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Metode Pengambilan Data Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dokumen internal Disnakertrans Kabupaten Langkat. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan atau diperoleh dari sumber pertama. Data primer dalam hal ini diperoleh berdasarkan : 1. Kuesioner Lampiran 1 yang disebarkan kepada responden, yaitu pegawai. 2. Kuesioner yang dibagikan kepada responden pegawai Disnakertrans Kabupaten Langkat terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah pertanyaan terbuka tentang identitas responden, dan bagian kedua pertanyaan tertutup yang mewakili faktor-faktor yang diamati. 3. Observasi, yaitu mengamati kegiatan organisasi atau pegawai yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel pertimbangan atau Universitas Sumatera Utara 53 purposive sampling . Menurut Danim 2000:98, “dalam purposive sampling , sampel yang dipilih adalah subjek yang tidak hanya sebagai pelaku, akan tetapi juga memahami seluk beluk permasalahan yang menjadi fokus penelitian”. Berdasarkan pertimbangan tersebut, sampel dalam penelitian ini adalah pegawai Bagian Bursa Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Langkat.

3.5 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang mengukur variabel Nasir, 1999.

3.5.1 Variabel Dependen Y Variabel dependen sering juga disebut variabel terikat atau

variabel yang dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel independen Erlina, 2008:42. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai. Kinerja berasal dari kata Job performance yaitu prestasi kerja yang dicapai seseorang. Performance diterjemahkan menjadi kinerja, juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja, penampilan kerja Lembaga Administrasi Negara ; 1992. Pengukuran kinerja pegawai disini mengacu pada penelitian Dharma 2007 yang mengelompokkan kinerja pegawai Universitas Sumatera Utara 54 ke dalam kategori : persentase kehadiran, ketepatan waktu tiba di kantor, ketepatan waktu meninggalkan kantor, kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan, kepuasan atasan terhadap hasil pekerjaan, kepuasan pelanggan atas hasil pekerjaan, hambatan-hambatan dalam pekerjaan, dan jumlah pendapatan karyawan, karena item- item kineja pegawai didalamnya cocok untuk dijadikan pengukur variabel dependen. Pengukuran digunakan dengan menggunakan skala interval dalam mengukur variety dari kinerja pegawai, dimana skor terendah diberi nilai 1, dan skor tertinggi diberi nilai 5.

3.5.2 Variabel Independen X

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel dependen dan mempunyai hubungan positif dan dan negatif bagi variabel dependen lainnya Erlina 2008:43. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik individu X1 dan karakteristik organisasi X2 dari penerapan SMM ISO 9001:2008 di Disnakertrans Kabupaten Langkat. Dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Dharma 2007 yang mengelompokkan karakteristik individu X1 ke dalam kategori : keahlian, pendidikan, dan pengalaman kerja. Karakteristik organisasi X2 yang dikategorikan atas: sumber daya organisasi, iklim organisasi dan struktur organisasi. Pengukuran digunakan dengan menggunakan skala interval dalam mengukur variety dari Universitas Sumatera Utara 55 X1 dan X2, dimana skor terendah diberi nilai 1, dan skor tertinggi diberi nilai 5. Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Indikator Variabel Skala Pengukuran Karakteristik individu X1 -Keahlian -Pendidikan -Pengalaman Kerja Interval Karakteristik organisasi X2 -Sumber Daya Organisasi -Iklim Organisasi -Struktur Organisasi Interval Kinerja Pegawai Y a. Persentase kehadiran, b. Ketepatan waktu tiba di kantor, c. Ketepatan waktu meninggalkan kantor, d.Kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan, e. Kepuasan atasan terhadap hasil pekerjaan, f. Kepuasan pelanggan atas hasil pekerjaan, g. Hambatan hambatan dalam pekerjaan, h. Jumlah pendapatan karyawan. Interval

3.6 Pengujian dan Analisis Data

Pengolahan dan pengujian data digunakan untuk menjelaskan pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap peningkatan kinerja pegawai. Pengujian data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi : Universitas Sumatera Utara 56

3.6.1 Uji Instrumen a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar–benar mengukur apa yang diukur. Validitas atau ‘kesahihan’ menunjukkan berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang seharusnya diukur. Validnya suatu pengukuran dipengaruhi oleh bias pengukuran. Makin besar bias pengukuran, makin kurang valid pengukuran tersebut. Kesahihan alat ukur berskala numeric dilakukan dengan membandingkan dengan alat ukur yang baku sebagai penera. Kesahihan alat ukur berskala nominal dapat dinilai dengan membandingkannya dengan alat diagnostic yang terbaik gold standard dan dapat dinilai spesifitas serta nilai predileksinya Sugiono,2003. Uji validitas digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu peubah dengan peubah lain. Untuk mengukur korelasi antar pertanyaan dengan skor total digunakan rumus SPSS For Windows. Bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf nyata α 0,05 maka pernyataan pada kuesioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan, dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Masing-masing item skor butir dilihat nilai korelasinya dan jika hasilnya lebih besar dari 0,3 maka semua item variabel tersebut dinyatakan valid dan dapat disertakan dalam analisis selanjutnya. Universitas Sumatera Utara 57

b. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliable atau andal jika jawaban seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan teknik alpha cronbach. Reliabilitas instrumen dianggap andal jika memiliki koefisien reliabilitas alpha lebih besar dari 0,60. Teknik ini cocok untuk menguji skala instrumen yang masing-masing butirnya mempunyai lebih dari satu alternatif jawaban. Uji realibilitas menggunakan SPSS for Windows.

3.6.2 Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan sifatnya, penelitian ini bersifat descriptive explanatory, yaitu menguraikan dan menjelaskan pengaruh dengan adanya penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja pegawai melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam hal ini digunakan persamaan regresi, yaitu persamaan matematik yang memungkinkan untuk meramalkan nila-inilai suatu peubah terikat dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas Walpole, 1992 Untuk memperoleh hasil perhitungan regresi berganda, data dianalisis menggunakan SPSS for windows. Regresi berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Untuk melihat model regresi normal atau tidak, dilakukan analisis grafik dengan melihat “normal probability report plot” yang membandingkan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi Universitas Sumatera Utara 58 normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggantikan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2009.

3.6.3 Uji Kualitas Data Uji Asumsi Klasik

Berbeda dengan alat analisis lainnya, analisis regresi linear berganda memerlukan uji persyaratan untuk menentukan kelayakan model regresi yang diperoleh Sudarmanto, 2005. Uji persyaratan analisis regresi linear berganda sering disebut dengan istilah uji asumsi klasik, yang terdiri dari :

a. Normalitas

Kenormalan data diperlukan dalam analisis regresi berganda, hal ini dikarenakan metode ini merupakan salah satu metode analisis parametric. Kenormalan diketahui melalui sebaran regresi yang merata pada setiap nilai salah satu metode yang digunakan untuk menguji kenormalan data adalah dengan menggunakan bantuan dari SPSS For Windows. Uji normalitas yaitu menguji apakah dalam sebuah model regresi, peubah respon, peubah bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal Singgih, 1999.

b. Uji Heteroskisdastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stress Kerja dan Karakteristik Individu Terhadap Intensi Turnover Karyawan Bagian Produksi PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan

0 35 138

Pengaruh Karakteristik Individu Dan Karakteristik Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Puskesmas Stabat Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2004

0 41 94

Pengaruh Karakteristik Individu dan Sistem Imbalan Terhadap Aktivitas Supervisi pada Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur

0 41 110

Pengawasan Internal Gaji Dan Upah Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Langkat

1 89 81

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI

0 48 109

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN, DISIPLIN KERJA, DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUDUS

0 1 13

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

1 10 11

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU KARAKTERISTIK ORGANISASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN KOTA PARIAMAN ARTIKEL

0 1 12

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUDUS

0 2 11

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI DALAM PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT

0 1 12