Tujuan dan Manfaat Menulis Puisi

27 Di pintumu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling Mengingat kemampuan siswa kelas V SD yang masih terbatas maka dalam penelitian ini, peneliti membatasi jenis puisi yang akan dibahas yaitu jenis puisi naratif. Puisi naratif yaitu puisi yang berisi tentang suatu peristiwa tertentu yang terjalin menjadi sebuah cerita. Untuk menciptakan puisi naratif dapat digunakan berbagai macam tema misalnya olahraga, kedisiplinan, kebudayaan, persahabatan, toleransi, dan lain-lain. Jenis puisi ini dipilih karena dirasa sesuai dengan kemampuan siswa kelas V SD, selain itu tema yang dapat diangkat pun bermacam-macam sehingga mempermudah siswa dalam menciptakan puisi.

3. Tujuan dan Manfaat Menulis Puisi

Menurut Suminto A. Sayuti 2002: 1 mengungkapkan tujuan kegiatan bersastra secara umum dapat dirumuskan ke dalam dua hal yaitu tujuan yang bersifat apresiatif dan tujuan yang bersifat ekspresif. Apresiatif maksudnya melalui kegiatan bersastra orang akan dapat mengenal, menyenangi, menikmati, dan menciptakan kembali secara kritis berbagai hal yang dijumpai dalam sastra dengan caranya sendiri. Lebih dari itu, mereka dapat memanfaatkan pengalaman baru tersebut dalam kehidupan nyata. Sedangkan tujuan ekspresif artinya melalui kegiatan bersastra orang akan dapat meluapkan perasaan, ide, serta gagasannya ke dalam karya sastra yang dibuatnya. Hugo Hartig dalam H. G. Tarigan, 2008: 25-26 mengemukakan tujuan menulis yang meliputi: a penugasan, b altruistik, c persuasif, d 28 informasional tujuan penerangan, e pernyataan diri, f kreatif, dan g pemecahan masalah. Selain pendapat di atas, H.G. Tarigan 2008: 24-25 sendiri menjelaskan bahwa tujuan penulisan meliputi: a memberitahukan atau mengajar, b meyakinkan atau mendesak, c menghibur atau menyenangkan, dan d mengekspresikan perasaan dan emosi. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis ada dua macam yaitu sebagai sarana ekpresif yang meliputi kegiatan meluapkan perasaan, ide, serta gagasan dalam karya sastra, dan juga sebagai sarana apresiatif yang meliputi kegiatan mengenal, menyenangi, menikmati, dan menciptakan kembali secara kritis berbagai hal yang dijumpai dalam sastra dengan caranya sendiri. Manfaat kegiatan menulis menurut Sabarti Akhadiah 1995: 1 adalah: a wawasan mengenai suatu topik bertambah karena penulis mencari sumber informasi tentang topik tersebut, b mengembangkan daya pikir atau nalar dengan mengumpulkan fakta, menghubungkan, kemudian menarik kesimpulan, c memperjelas sesuatu kepada diri penulis karena gagasan-gagasan yang semula masih berserakan di dalam pikiran, dituangkan secara runtut dan sistematis, d dengan mudah dapat menilai gagasan karena gagasan tersebut sudah berbentuk sesuatu yang riil dan dapat dilihat secara langsung, e dapat memecahkan masalah dengan lebih mudah, f memberi dorongan untuk belajar secara aktif, dan g membiasakan diri berpikir dan berbahasa secara tertib. Manfaat-manfaat 29 menulis tersebut akan dapat dirasakan jika penulis mempunyai tujuan yang jelas dalam menulis. Lebih lanjut, H. G. Tarigan 2008: 22 menjelaskan bahwa manfaat atau fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Komunikasi tidak langsung disini adalah komunikasi baik searah maupun dua arah atau lebih akan tetapi antara antara pihak-pihak yang berkomunikasi tersebut tidak bertemu atau bertatap muka secara langsung dan komunikasinya dilakukan dengan hanya melalui tulisan. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis ada dua macam yaitu sebagai sarana mengembangkan wawasan dan sebagai sarana berkomunikasi.

4. Proses Menulis Puisi