Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

64

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian oleh Army Hidayan 2011 yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Fotografi bagi Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 5 Depok Sleman. Penelitian ini sama-sama menggunakan media dalam pembelajaran menulis puisi. Penelitian Endah Tri Wijayanti 2006 dengan judul “Penggunaan Media Gambar Karikatur Editorial untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMAN 1 Sleman ”. Data hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penggunaan media gambar karikatur editorial dapat meningkatkan kemampuan siswa ditunjukkan oleh naiknya rata-rata skor penilaian siklus akhir terhadap skor tes awal. Kerelevanan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menulis, karena sejatinya dalam model Active Learning teknik Card Sort juga dipergunakan media berupa kartu indeks yang berisi gambar sebagai tema puisi yang harus dibuat oleh siswa.

F. Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman- pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran selanjutnya. Kesimpulan dari pengertian tersebut adalah kerangka pikir merupakan suatu pemikiran yang paling medasar dari pemikiran-pemikiran yang ada dan benar-benar dibuktikan kebenarannya. 65 Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian yang tidak dapat terpisahkan dengan ketiga keterampilan berbahasa lainya yaitu keterampilan membaca, mendengarkan, dan berbicara. Keterampilan menulis harus ada dan perlu dikembangkan dan diperhatikan benar dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah. Keterampilan menulis para siswa harus selalu dilatih, karena dengan berlatih secara terus menerus maka siswa akan lebih mudah dan lebih terbiasa dalam menuangkan ide atau gagasan yang ada dalam pikiran mereka melalui tulisan. Siswa diharuskan menguasai keterampilan menulis karena dengan adanya keterampilan menulis mereka dapat dengan mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu keterampilan menulis juga merupakan bagian dari komunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Apabila siswa sudah menguasai keterampilan menulis, maka akan dengan mudah juga saat mereka diminta untuk menuliskan peristiwa atau kejadian yang mereka alami sebelumnya dengan runtut berdasarkan urutan terjadinya peristiwa, tempat, dan waktu terjadinya peristiwa. Adanya kejelasan isi dari apa yang mereka tulis maka pembaca akan merasakan sendiri apa yang ditulis dan dialami oleh penulis. Hal inilah yang akan merangsang daya khayal pembaca. Bentuk tulisan siswa yang menceritakan peristiwa atau kejadian yang mereka alami sebelumnya dengan runtut berdasarkan urutan terjadinya peristiwa, tempat, dan waktu terjadinya peristiwa disebut tulisan 66 narasi. Pengertian karangan narasi ini berlaku pula pada jenis karangan puisi, yaitu puisi naratif yang berisi gambaran cerita atau peristiwa. Proses pembelajaran menulis puisi tidak hanya menuntut siswanya aktif dan pandai dalam menuangkan ide atau gagasan pikiran. Faktor-faktor pendukung yang dimiliki siswa memang sangat penting, tetapi kepandaian dan kemampuan guru pun juga sangat diperlukan. Dalam pembelajaran menulis puisi, seorang guru dituntut mampu dan pandai dalam memilih strategi pengajarannya serta pandai dalam memilih media-media apa yang akan digunakan agar siswa merasa senang dengan pembelajaran menulis dan tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Kurang pahamnya seorang guru terhadap kesulitan yang dialami siswa adalah salah satu faktor yang mempengaruhi siswa dalam menuangkan ide maupun gagasan mereka. Hal tersebut dapat membuat siswa menjadi semakin malas dan enggan apabila diminta guru untuk belajar menulis puisi karena merasa gurunya tidak memberikan pemahaman yang jelas dan tidak memberikan contoh- contoh yang jelas kepada mereka. Kepandaian guru dalam memilih suatu model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan keberhasilan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran tersebut. Peran guru dalam proses pembelajaran dan pemilihan model pembelajaran yang baik dan menarik akan menghilangkan rasa jenuh dan bosan siswa. Kerangka pikir tersebut secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut. 67 Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

G. Hipotesis Penelitian