Multimedia Pembelajaran Interaktif Hakikat Multimedia 1 Pengertian Multimedia Pembelajaran

17 Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, program game, dan lain-lain Daryanto, 2010:51. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa multimedia pembelajaran interaktif adalah suatu bentuk perangkat pendukung pembelajaran yang dirancang oleh desainer agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan memiliki interaktifitas pada peserta didik. Multimedia tersebut dirancang sedemikian rupa dengan memanfaatkan program-program yang terdapat pada komputer. Di dalamnya, terdapat integrasi elemen berupa media audio, video, grafik, teks, animasi, dan lain-lain. Tidak hanya itu, multimedia pembelajaran interaktif juga disusun dengan usaha agar siswa dapat bekerja lebih aktif.

1.5 Karakteristik Multimedia Pembelajaran Interaktif

Daryanto 2010: 53 menjelaskan bahwa pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti tujuan, materi, strategi, dan evaluasi pembelajaran. Adapun karakteristik multimedia pembelajaran menurut Daryanto yaitu sebagai berikut: 1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan lebih dari satu unsur media. 2. Bersifat interaktif, yaitu memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. 3. Bersifat mandiri, yaitu memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna dapat menggunakannya tanpa bimbingan orang lain. 18 Selain itu, multimedia pembelajaran yang bersifat interaktif juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran karena menggunakan teknologi yang terus berkembang. Etzioni menjelaskan bahwa kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan. Secara definitif efektivitas yaitu keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Jika dihubungkan dalam ranah belajar, maka keberhasilan dalam mencapai tujuan belajar sangat diharapkan baik oleh guru maupun siswa. Karena dalam penerapannya, media pembelajaran yang digunakan belum sepenuhnya berhasil dalam membantu mencapai tujuan belajar Daryanto 2010: 57. Daryanto 2010: 57 mengemukakan aspek-aspek efektivitas belajar yaitu sebagai berikut: 1 peningkatan pengetahuan, 2 peningkatan ketrampilan, 3 perubahan sikap, 4 perilaku, 5 kemampuan adaptasi, 6 peningkatan integrasi, 7 peningkatan partisipasi, dan 8 peningkatan interaksi kultural. Selain itu, Walker Hess memberikan kriteria dalam me-review media dalam multimedia pembelajaran yang berdasarkan kepada kualitas Cecep, 2013: 143.

1. Kualitas isi dan tujuan

a. Ketepatan. b. Kepentingan. c. Kelengkapan. d. Keseimbangan. e. Minat atau perhatian. f. Keadilan. g. Kesesuaian dengan situasi siswa. 19

2. Kualitas pembelajaran

a. Memberikan kesempatan belajar. b. Memberikan bantuan untuk belajar. c. Kualitas memotivasi. d. Fleksibilitas pembelajarannya. e. Hubungan dengan program pembelajaran lainnya. f. Kualitas sosial interaksi pembelajarannya. g. Kualitas tes dan penilaiannya. h. Dapat memberi dampak bagi siswa. i. Dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya.

3. Kualitas teknis

a. Keterbacaan. b. Mudah digunakan. c. Kualitas tampilan atau tayangan. d. Kualitas penanganan jawaban. e. Kualitas pengelolaan programnya. f. Kualitas pendokumentasiannya. Romi Satria Wahono 2006 mengemukakan aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK sebagai berikut: 1 Aspek rekayasa perangkat lunak meliputi keefektifan dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran, reliable handal, maintainable dapat dipeliharadikelola dengan mudah, usabilitas mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya, ketepatan pemilihan jenis programsoftware untuk pengembangan, kompatibilitas media pembelajaran