38
2 Instrumen Angket untuk Ahli Materi
Instrumen penilaian materi ini diberikan kepada ahli materi yang terdiri dari dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan Guru mata pelajaran IML kelas XI
SMK Negeri 3 Yogyakarta. Instrumen ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang harapannya responden dapat memberikan satu nilai terhadap alternatif yang telah
tersedia. Aspek yang dimunculkan dalam penilaian kualitas multimedia yaitu aspek kualitas materi dan aspek kemanfaatan materi. Instrumen penilaian materi oleh
ahli materi terdiri dari kisi-kisi yang terdapat pada Tabel 4.
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Materi oleh Ahli Materi No.
Aspek Indikator
No. Butir
A Kualitas
materi Ketepatan isi materi relevansi silabus
1 Relevansi materi dengan tujuan
2 Ketepatan kompetensi
3,4 Kebenaran materi
5 Sistematika materi
6,7,8,9,10,11 Tingkat kesulitan
14,15 Kemudahan program
13 Relevansi tugas dengan tujuan
12 Relevansi dengan kondisi siswa
16 B
Kemanfaatan materi
Bantuan dalam pelatihandiklat 17
Mempermudah proses pelatihandiklat 18,19
Memberikan fokus perhatian 20
Diadopsi dari kisi-kisi instrumen penelitian Sunaryo Soenarto, 2005
39
3 Instrumen Angket untuk Peserta Didik
Instrumen penilaian oleh peserta didik ini ditujukan untuk siswa kelas XI TIPTL SMK Negeri 3 Yogyakarta saat proses pembelajaran Instalasi Motor Listrik. Dalam
instrumen ini terdapat beberapa aspek yang dinilai yaitu aspek desain layar, aspek pengoperasian program, aspek navigasi, dan aspek kemanfaatan. Instrumen
penilaian oleh peserta didik terdiri dari kisi-kisi yang terdapat pada Tabel 5.
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Penilaian oleh Peserta Didik No.
Aspek Indikator
No. Butir
A Desain Layar
Ukuran tulisan 1
Bentuk tulisan 2
Warna tulisan 3
Kualitas gambar 4,5
Komposisi warna gambar animasi 6
Ukuran animasi 7
Komposisi warna tulisan terhadap warna latar Background
8 Ilustrasi music
9 Keserasian suara
10,11 Keefektifan animasi
12 B
Pengoperasian Program
Kemudahan penggunaan 13
Sistematika 14
C Navigasi
Efektifitas navigasi 15
Penggunaan navigasi 16,17
D Kemanfaatan
Bantuan dalam pelatihandiklat bagi pengajar
21 Mempermudah proses pelatihandiklat
18,23 Memberi fokus perhatian
19,20 Berkaitan dengan mata diklat lain
22 Diadopsi dari kisi-kisi instrumen penelitian Dr. Sunaryo Soenarto, 2005
40
F. Uji Validitas dan Realibilitas
Uji validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang diperoleh dengan yang terjadi pada objek penelitian. Instrumen dapat dikatakan valid apabila
instrumen tersebut memiliki ketepatan dan kecermatan dalam mengukur aspek yang akan diukur Sugiyono, 2007: 267. Uji validitas yang dilakukan yaitu dengan
cara pemberian penilaian oleh ahli expert judgment. Penilaian diberikan oleh tiga orang dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY. Instrumen penelitian
kemudian divalidasi tentang aspek-aspek yang diukur berdasarkan teori-teori yang mendukung penelitian, kemudian expert judgment juga memberi saran dan
komentar terhadap instrumen tersebut. Tahap yang terakhir yaitu expert judgment memberikan keputusan terhadap instrumen tersebut apakah layak digunakan
tanpa revisi, layak digunakan dengan revisi sesuai saran, atau tidak layak digunakan.
Gronlund mengemukakan bahwa reliabilitas dapat diartikan sebagai konsistensi pengukuran, yaitu seberapa konsisten skor tes atau hasil evaluasi dari
satu pengukuran dengan pengukuran yang lain Burhan, 2010: 165. Pada penelitian ini data hasil pengukuran berjenjang 1
– 4, maka untuk mengetahui data yang diperoleh reliable atau tidak digunakan rumus Alpha Cronbach yang di
kemukakan oleh Fernandes Burhan, 2010: 171.
= − { −
∑
� 2
2
}
Keterangan: r
= Reliabilitas Instrumen k
= Jumlah butir pertanyaan
41 ∑ �
2
= Jumlah varians butir-butir
2
= Varians total untuk seluruh pertanyaan Hasil pengukuran nilai reliabilitas dibandingkan dengan interpretasi koefisien
korelasi pada Tabel 6. Semakin tinggi nilai reliabilitas maka semakin baik pula hasil interpretasi yang dimunculkan. Koefisien korelasi mempunyai nilai berkisar -1.00
sampai +1.00. Namun, dalam kenyataannya nilai koefisien korelasi sering dilakukan pembulatan angka karena sangat mungkin nilai koefisien korelasi sangat
mungkin bernilai lebih dari 1.00. Suharsimi Arikunto, 2013: 89.
Tabel 6. Interpretasi nilai R Besarnya nilai R
Hasil interpretasi
0,80 – 1,00
Sangat Tinggi 0,60
– 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59
Cukup 0,20
– 0,39 Rendah
0,00 – 0,19
Sangat Rendah Sukiman, 2012: 171
42
G. Teknik Analisis Data 1. Data Kualitatif
Aedi 2010: 6 menjelaskan bahwa analisis data yang bersifat kualitatif hanya mendeskripsikan bagian-bagian atau poin-poin yang ada pada masalah utama,
perumusan masalah, dan tujuan penelitian yang telah didukung oleh berbagai informasi di lapangan. Data kualitatif pada penelitian ini berupa data deskriptif
sesuai dengan prosedur pengembangan ADDIE. Data pengembangan produk tersebut diperoleh dari ahli materi, ahli media, dan responden.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis dengan
menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika Aedi, 2010: 6. Fungsi data kuantitatif pada penelitian ini yaitu untuk menentukan kualitas
multimedia pembelajaran interaktif instalasi motor listrik. Analisis data diperoleh dengan cara sebagai berikut.
1 Merubah penilaian dari ahli materi, ahli media, dan siswa kelas XI TIPTL SMK Negeri 3 Yogyakarta yang semula berupa data kualitatif kemudian diubah
menjadi data kuantitatif menggunakan aturan skala Likert yang dapat dilihat pada Tabel 5. Dengan menggunakan skala Likert, dapat dikembangkan
sebuah skala untuk mengukur aspekitem-item yang menjadi pernyataan maupun pertanyaan Nazir, 2014: 297.