31
belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.
4. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006 : 250-251, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan
dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat per- kembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat
sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi
guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Menurut Oemar Hamalik 2006: 60 hasil belajar adalah bila
seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti
menjadi mengerti. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain
kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut: 1 Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu:
a Mengingat
Mengingat merupakan kategori proses kognitif dimana tujuan pembelajarannya adalah menumbuhkan kemampuan
32
untuk meretensi materi pelajaran sama seperti materi yang diajarkan. Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan
yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Proses-proses kognitif dalam kategori mengingat meliputi mengenali dan
mengingat kembali.
b Memahami
Tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif berupa kemampuan memahamimengerti tentang isi pelajaran yang
dipelajari. Siswa dikatakan memahami apabila mereka dapat mengkontruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang
bersifat lisan, tulisan, ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Siswa memahami ketika
mereka menghubungkan. pengetahuan baru dan pengetahuan lama mereka. Pengetahuan baru yang didapat siswa dapat
dipadukan dengan skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif yang telah ada. proses-proses kognitif dalam kategori
memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, meng- klasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan
dan menjelaskan.
c Mengaplikasikan
Proses kognitif mengaplikasikan penggunaan prosedur- prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau me-
nyelesaikan masalah. Mengaplikasikan berkaitan erat dengan
33
pengetahuan prosedural. Kategori mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif, yaitu mengeksekusi ketika tugasnya hanya
soal latihan yang familiar dan mengimplementasikan ketika tugasnya merupakan masalah yang tidak familiar.
d Menganalisis
Menganalisis melibatkan proses memecah-mecahkan materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana
hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur ke- seluruhannya. Kategori proses menganalisis meliputi proses-
proses kognitif membedakan, mengorganisasi dan meng- atribusikan. Tujuan tujuan pendidikan yang diklasifikasikan
dalam menganalisis mencakup belajar untuk menentukan potongan-potongan informasi yang relevan atau penting
membedakan, menentukan cara-cara untuk. menata potongan- potongan informasi tersebut mengorganisasikan, dan me-
nentukan tujuan di balik informasi itu mengatribusikan.
e Mengevaluasi
Mengevaluasi didefinisikan sebagai kegiatan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria-kriteria
yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kategori mengevaluasi mencakup
proses-proses kognitif memeriksa keputusan-keputusan yang
34
diambil berdasarkan kriteria internal dan mengkritik keputusan keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal.
f Mencipta
Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang fungsional. Tujuan-tujuan
yang diklasifikasikan dalam mencipta meminta siswa membuat produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau
bagian menjadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya. Proses mencipta dapat dibagi menjadi tiga tahap:
penggambaran masalah dimana siswa berusaha memahami tugas asesmen dan mencari solusinya, perencanaan solusi dimana
siswa mengkaji kemungkinan-kemungkinan dan membuat rencana yang dapat dilakukan; dan eksekusi solusi dimana siswa
berhasil melaksanakan rencananya dengan baik. Pemahaman konsep pada siswa dalam pokok bahasan zat dan wujudnya akan
digunakan tes kognitif dalam bentuk soal pilihan ganda multiple choices. Tes tersebut akan diberikan setiap siklus,
yaitu pretest yang dilakukan sebelum tindakan atau tes awal dan posttest yang akan diberikan pada akhir pembelajaran.
2 Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu:
35
a Menerima
Tingkat terendah tujuan ranah afektif berupa perhatian terhadap stimulasi secara pasif yang meningkat secara lebih
aktif. Dalam menerima, siswa diminta untuk menunjukkan ke- sadaran, kesediaan untuk menerima, dan perhatian terkontrol
terpilih.
b Merespon
Merespons merupakan kesempatan untuk menanggapi stimulant dan merasa terikat serta secara aktif memperhatikan.
Untuk merespon, siswa diminta untuk menunjukkan per- setujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam merespon.
c Menilai
Kemampuan menilai gejala atau kegiatan sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencari jalan ba-
gaimana dapat mengambil bagian atas apa yang terjadi. Dalam menilai, siswa dituntut untuk menunjukkan penerimaan terhadap
nilai, kesukaran terhadap nilai, dan keterikatan terhadap nilai.
d Mengorganisasi
Kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang dipercaya. Untuk men-
unjukkan kemampuan mengorganisasi ini, siswa diminta untuk mengorganisasikan nilai-nilai ke suatu organisasi yang lebih
besar.
36
e Karakterisasi
Kemampuan untuk mengkonseptualisasikan masing- masing nilai pada waktu merespon, dengan jalan meng-
identifikasikan karakteristik nilai atau membuat pertimbangan. Dalam karakterisasi ini siswa diminta untuk menunjukkan ke-
mampuannya dalam menjelaskan, memberikan batasan dan atau mempertimbangkan nilai-nilai yang direspon
3 Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ke- terampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotoris, yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ke-
terampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Berdasarkan penjelasan perincian tentang aspek-aspek
dalam hasil pembelajaran diatas, sebenarnya aspek kognitif lebih dominan daripada aspek afektif dan psikomotorik dikarenakan
lebih menonjol. Akan tetapi hasil belajar dari aspek psikomotorik dan afektif juga harus menjadi bagian penting dari hasil penilaian
dalam proses pembelajaran di sekolah, dengan demikian hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar se- benarnya digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria
dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai
37
apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh pe- rubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
5. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin PDTM