Pengertian Model Pembelajaran STAD

22

2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD

a. Pengertian Model Pembelajaran STAD

Pembelajaran model student teams achievement division STAD merupakan bagian dari metode pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar cooperative learning yang membedakan dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur metode cooperative learning dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif Anita Lie, 2010 : 29. Pembelajaran kooperatif model student teams achievement division STAD merupakan salah satu model kooperatif yang me- nekankan pada adanya aktifitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi maksimal Isjoni, 2010: 74. Pembelajaran kooperatif ini dapat berjalan dengan efektif pada diri siswa bila ditanamkan unsur-unsur dasar belajar kooperatif. Dengan dilaksanakannya model pembelajaran kooperatif secara ber- kesinambungan dapat dijadikan sebagai sarana bagi guru untuk melatih dan mengembangkan siswa pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa, khususnya keterampilan sosial siswa untuk bekal hidup bermasyarakat Isjoni, 2010: 102 23 Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman- temanya di universitas John Hopkin. Menurut Slavin dalam Rusman 2010:213 dalam STAD siswa dibagi menjadi kelompok ber- anggotakan 4 sampai 6 orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa didalam kelompok tersebut memastikan bahwa anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut, kemudian siswa menjalani kuis per- seorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu satu sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa di- perbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya, dan nilai-nilai itu di berikan hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang biasa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai mereka sebelumnya. Nilai-nilai ini kemudian dijumlah untuk mendapat nilai kelompok, dan kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi mendapat sertifikat atau hadiah yang lainya. STAD adalah yang paling tepat untuk mengajarkan materi pelajaran ilmu pasti, matematika terapan, penggunaan bahasa, geografi dan ketrampilan pemetaan. Slavin juga memaparkan bahwa gagasan utama dibelakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai ketrampilan yang diajarkan oleh guru. Jika siswa menginginkan kelompok memperoleh hadiah maka mereka harus mendorong dan membantu teman sekelompok untuk melakukan 24 yang terbaik, memperlihatkan norma-norma belajar itu penting, berharga dan menyenangkan. Para siswa diberi waktu untuk bekerja sama tetapi tidak saling membantu ketika menjalani kuis, sehingga setiap siswa harus menguasai materi ini tanggung jawab individu. b. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Model STAD Menurut Rusman 2010:215 ada 5 langkah utama di dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran STAD, yaitu: 1 Penyampaian Tujuan dan Motivasi Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. 2 Pembagian Kelompok Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4 sampai 6 siswa yang memprioritaskan heterogen atau keragaman. 3 Presentasi Guru Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut di pelajari. Guru member motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. 4 Kegiatan Belajar dalam Tim Kerja Tim Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru meyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, 25 sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing mem- berikan kontribusi. 5 Kuis Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar melalui kuis tentang materi yang dipelajari dan memberikan penilaian terhadap hasil kerja masing-masing kelompok. 6 Penghargaan Prestasi Tim Perhitungan skor dihitung berdasarkan skor awal, skor awal diperoleh dari hasil nilai ulangan materi sebelumnya. Ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebelum memberikan peng- hargaan prestasi tim, yaitu: a Menghitung skor individu b Menurut slavin Rusman, 2010:216, untuk menghitung perkembangan skor individu dihitung sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: 26 c Menghitung skor kelompok Perhitungan skor dkelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. Pem- berian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata- rata yang dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat dan kelompok super. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan pemberian penghargaan terhadap kelompok adalah: 1 Kelompok dengan skor rata-rata 15, sebagai kelompok baik 2 Kelompok dengan skor rata-rata 20, sebagai kelompok hebat. 3 Kelompok dengan skor rata-rata 25 sebagai kelompok super. No Skor Test Skor Perkembangan Individu 1 Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 5 2 10 hingga 1 poin dibawah skor awal 10 3 Skor awal sampai 10 poin diatasnya 20 4 Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30 5 Nilai sempurna tidak berdasarkan skor awal 30 Tabel 1. Tabel perkembangan skor individu 27 d Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan prestasinya.

3. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR �.

0 1 23

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) guna meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi.

0 2 302

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

1 1 237

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 0 300

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 1 239