T EN AGA K ESEH AT AN 1 . Pe re nc a na a n T e na ga K e se ha t a n
116
Sumber : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2007
2 . Pe rse ba ra n SDM K e se ha t a n
Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM kesehatan membuat prediksi tenaga kesehatan tahun 2006 berdasarkan tenaga kesehatan tahun 2003 ditambahkan dengan
lulusan per tahunnya.
TABEL 5.4. JUMLAH TENAGA KESEHATAN DAN RASIO TENAGA KESEHATAN
PER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2006
No Jenis Tenaga
Jumlah Tenaga Rasio per 100000
penduduk 1
Dokter Spesialis 12.374
5,53 2
Dokter Umum 44.564
19,93 3
Dokter Gigi 11.289
5,05 4
Perawat 308.306
137,87 5
Bidan 79.152
35,4 6
Perawat Gigi 8.230
3,68 7
Apoteker 10.207
4,56 8
Asisten Apoteker 39.106
17,49 9
Sarjana Kesmas 9.739
4,36 10 Sanitarian
18.094 8,09
11 Gizi 15.342
6,86 12 Keterapian Fisik
5.290 2,37
13 Keteknisan Medis 10.318
4,61
Sumber : Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM, 2007
GAMBAR 5.20 KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2010
UNTUK MENCAPAI INDONESIA SEHAT 2010 MENURUT JENIS TENAGA
117
2 .1 . SDM K e se ha t a n di Da e ra h
SDM kesehatan di daerah terdiri dari SDM Kesehatan yang bertugas di unit kesehatan sarana pelayanan dan non pelayanan di provinsi dan KabupatenKota denga
status kepegawaian PNS,CPNS,PTT,TNIPOLRI dan swasta yang bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi dan UPT, Dinas KabupatenKota dan UPT, rumah sakitpoliklinik dan
sarana kesehatan lainnya milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta dan TNIPOLRI, pada tahun 2005 sebanyak 320.307 orang yang terdiri dari 279.628 orang
87,30 tenaga kesehatan dan 40.679 orang 12,70 tenaga non kesehatan.
Persebaran SDM Kesehatan Daerah terbanyak berada di provinsi Jawa Timur yaitu 62.467 orang, kemudian Jawa Barat 32.737 orang dan DKI Jakarta 27.001
orang.Sedangkan provinsi dengan jumlah SDM terendah adalah Sulawesi Barat 654 orang, Gorontalo 1.389 orang dan Maluku Utara 1590 orang.
Berdasarkan profesinya dari 279.628 orang tenaga kesehatan, terbanyak adalah perawat perawat + S.Keperawatan 117.989 orang 42,19 dan Bidan 66.860 orang
23,91. Jumlah, persentase tenaga kesehatan dan rasio per 100.000 penduduk menurut jenisnya disajikan disajikan pada tabel 5.5 di bawah ini.
TABEL 5.5 JUMLAH, PERSENTASE DAN RASIO PER 100.000 PENDUDUK
TENAGA KESEHATAN MENURUT JENISNYA TAHUN 2005
No Jenis Tenaga
Jumlah Tenaga Persentase Rasio per
100000 penduduk
1 Dokter Spesialis
9.717 3,47
4,43 2
Dokter Umum 25.530
9,13 11,66
3 Dokter Gigi
7.767 2,78
3,55 4
Perawat 117.989
42,19 53,91
5 Bidan
66.860 23,91
30,54 6
Apoteker 3.540
1,27 1,62
7 Asisten Apoteker 10.103
3,61 4,61
8 Sarjana Kesmas
6.789 2,43
3,10 9
Sanitarian 12.080
4,32 5,52
10 Gizi 8.226
2,94 3,76
11 Keterapian Fisik 2.618
0,94 1,20
12 Keteknisan Medis
8.409 3,01
3,84
Sumber : Dinas Kesehatan se Indonesia, melalui pengumpulan data Pusdatin, Depkes RI, Desember 2006
118 Jumlah SDM Kesehatan menurut jenis dan provinsi pada tahun 2005 dapat dilihat
pada lampiran 5.21. Sedangkan gambaran rasio dokter per 100.000 penduduk dapat dilihat pada gambar 5.21, rasio perawat per 100.000 penduduk pada gambar 5.22 dan rasio bidan
per 100.000 penduduk pada gambar 5.23
GAMBAR 5.21 RASIO DOKTER PER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2005
Sumber : Dinas Kesehatan se Indonesia, melalui pengumpulan data Pusdatin, Depkes RI, Desember 2006
GAMBAR 5.22 RASIO PERAWAT PER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2005
Sumber : Dinas Kesehatan se Indonesia, melalui pengumpulan data Pusdatin, Depkes RI, Desember 2006
GAMBAR 5.23 RASIO BIDAN PER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2005
Sumber : Dinas Kesehatan se Indonesia, melalui pengumpulan data Pusdatin, Depkes RI, Desember 2006
119
2 .2 . SDM K e se ha t a n di Rum a h Sa k it
Berdasarkan laporan Ditjen Bina Yanmedik, jumlah SDM yang bekerja di rumah sakit tahun 2006 adalah 250.024 orang, terdiri dari 164.302 orang 65,7 tenaga
kesehatan dan 85.722 orang 34,3 tenaga non kesehatan. Provinsi dengan jumlah tenaga kesehatan terbanyak adalah DKI Jakarta 45.671 orang, diikuti Jawa Tengah 35.206
orang dan Jawa Timur 35.159 orang. Sedangkan provinsi dengan jumlah SDM kesehatan terendah adalah Gorontalo 309 orang, Maluku Utara 449 orang dan Bangka Belitung
792 orang. Berdasarkan profesinya, dari 164.302 tenaga kesehatan, terbanyak adalah keperawatan 108.334 orang 65,94 dan medis 26.092 orang 15,88, yang dapat dilihat
pada Lampiran 5.22.
2 .3 . SDM K e se ha t a n di Pusk e sm a s
Jumlah SDM Kesehatan yang bertugas di Puskesmas tahun 2006 adalah 143.502 orang. Jumlah dokter umum yang bekerja di Puskesmas sebanyak 10.763 orang. Dengan
jumlah Puskesmas sebanyak 8.015, maka rata-rata tiap Puskesmas dilayani oleh 1-2 orang dokter umum. Jumlah dokter gigi yang bekerja di Puskesmas sebanyak 4.296 orang yang
berarti belum semua Puskesmas memiliki dokter gigi. Jumlah perawat sebanyak 52.753 orang sehingga setiap Puskesmas dilayani 6-7 orang perawat. Jumlah bidan sebanyak
52.168 orang sehingga setiap Puskesmas dilayani 6-7 orang bidan. Data selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 5.23.
3 . SDM K e se ha t a n St a t us Pe ga w a i T ida k T e t a p
Departemen Kesehatan memiliki 3 jenis tenaga Pegawai Tidak Tetap PTT yaitu Dokter, Dokter Gigi dan Bidan. Sampai dengan Desember 2006 tercatat masih aktif di
lapangan sejumlah 46.343 orang yang terdiri dari 8.896 Dokter Umum, 2.555 Dokter Gigi dan 34.892 Bidan.
Dokter Umum PTT terbanyak berada pada provinsi Jawa Tengah 1.026 orang11,53, sedangkan provinsi dengan Dokter Umum PTT paling sedikit adalah DKI
Jakarta 42 orang0,47. Dokter Gigi PTT terbanyak berada pada provinsi Jawa Timur 301
orang11,78, sedangkan provinsi dengan Dokter Gigi PTT paling sedikit adalah Maluku Utara 5 orang0,19.
Bidan PTT terbanyak berada pada provinsi Jawa Tengah 4.599 orang13,18, provinsi dengan Bidan PTT paling sedikit adalah provinsi Papua 4orang0,01
sedangkan provinsi yang tidak memiliki Bidan PTT adalah DKI dan Irian Jaya Barat yang dapat dilihat pada lampiran 5.24.
120
4 . Pe se rt a Didik pa da I nst it usi Pe ndidik a n T e na ga K e se ha t a n 4 .1 . Pe se rt a Didik Polt e k k e s da n N on Polt e k k e s
Pada tahun ajaran 20062007 jumlah peserta didik sebanyak 183.061 orang terdiri dari peserta didik Poltekkes sebanyak 43.350 orang 23,68 dan peserta didik non
Poltekkes sebanyak 139.711 orang 76,32. Lampiran 5.27 dan Lampiran 5.28 Bila dilihat dari jenjang pendidikannya,
jenjang pendidikan tinggi JPT sebanyak 166.786 91,11 dan jenjang pendidikan menengah JPM sebanyak 16.275 orang
8,89. Perkembangan jumlah peserta didik menurut jenjang pendidikan pada tahun 2004 – 2006 dapat dilihat pada Gambar 5.24 di bawah ini.
GAMBAR 5.24 PERKEMBANGAN JUMLAH PESERTA DIDIK POLTEKES DAN NON POLTEKES
MENURUT JENJANG PENDIDIKAN TAHUN 2004 – 2006
Sumber : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
4 .2 . Pe se rt a Didik Progra m K husus
Selain peserta didik yang berasal dari jalur umum terdapat peserta didik program progsus yang diselenggarakan oleh institusi Poltekkes dan institusi non Poltekkes
dengan persyaratan institusiprogram studi yang telah memenuhi kriteria akreditas strata B dengan nilai minimal 80. Jumlah peserta didik Progsus tahun 2006 adalah 7.268
dengan Keperawatan 48,21, Kebidanan 42,95, Farmasi 2,27, Analisis Kesehatan 2,02, Kesehatan Gigi 2,63, Gizi 1,17 dan Kesehatan Lingkungan
0,74 yang dapat dilihat pada lampiran 5.29. Sedangkan perkembangan progus dari tahun 2004-2005 dapat dilihat pada tabel 5.6.
121
TABEL 5.6 PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PROGRAM KHUSUS
BERDASARKAN JENIS TENAGA KESEHATAN TAHUN 2004-2006
TAHUN NO
JENIS PENDIDIKAN 2004
2005 2006
1 Keperawatan
4.209 4.333
3.504 2
Kebidana 2.095
2.252 3.122
3 Gizi
160 165
85 4
Kesehatan Gigi 99
125 191
5 Analisis Kesehatan
116 341
147 6
Kesehatan Lingkungan 16
53 54
7 Farmasi
40 165
Total 6.695
7.309 7.268
Sumber : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
5 . Lulusa n
Jumlah lulusan Poltekkes dan Non Poltekkes tahun 2006 sebanyak 46.891 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 8,24 dari tahun 2005, dimana pada
tahun 2005 lulusan Poltekkes dan Non Poltekkes turun sebesar 4,92 dari tahun 2004 yang dapat dilihat dari tabel 5.7.
TABEL 5.7 PERKEMBANGAN JUMLAH LULUSAN POLTEKKES DAN NON POLTEKKES
BERDASARKAN JENIS TENAGA KESEHATAN TAHUN 2004 – 2006
JUMLAH LULUSAN No
JENIS TENAGA KESEHATAN
2004 2005
2006 1
Keperawatan 33.716
31.179 33.941
2 Kefarmasian
4.143 4.130
5.045 3
Kesehatan Masyarakat 1.923
1.855 1.557
4 Gizi
1.368 1.519
1.415 5
Keterapian Fisik 740
739 858
6 Keteknisan Medis
3.674 3.898
4.075 Total
45.562 43.320
46.891 Sumber : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Sebagian besar lulusan tersebut dihasilkan oleh institusi Non Poltekkes yaitu sebanyak 35.172 lulusan 75,09 dan sisanya dihasilkan institusi Poltekkes yaitu
sebanyak 11.687 lulusan 24,91. Untuk lulusan Non Poltekkes lulusan terbanyak adalah jenis Keperawatan yakni
sebesar 73,02, jumlah lulusan terbanyak berikutnya berturut-turut adalah jenis Keteknisian Medis yaitu sebesar 9,20, Keterapian Fisik sebesar 1,98, Kesehatan
122 Masyarakat yaitu sebesar 1,52 , Kefarmasian yakni 1,35, dan yang paling sedikit
dari jenis Gizi yaitu sebesar 0,86 . Sedangkan untuk lulusan Poltekkes lulusan yang terbanyak adalah jenis
Keperawatan yakni sebesar 70,74, diikuti jenis Gizi 9,53, Kesehatan Masyarakat 8,74, Keteknisan Medis 6,83, Kefarmasian 2,79 dan yang paling sedikit
dari jenis Keterapian Fisik 1,37. Lampiran 5.30
Tiga provinsi terbanyak menghasilkan lulusan tenaga kesehatan institusi non poltekkes pada tahun 2006 adalah provinsi Jawa Tengah 6.159 lulusan, DKI Jakarta
5.503 lulusan, Jawa timur 5.346 lulusan. Untuk jenis keperawatan dari institusi non poltekkes lulusan terbanyak dihasilkan oleh Provinsi Jawa Timur sebanyak 3.029
orang, terbanyak berikutnya dihasilkan oleh Provinsi Jawa Tengah yakni 2.930 orang.
Untuk institusi Poltekkes tiga provinsi terbanyak menghasilkan lulusan tenaga kesehatan adalah Jawa Timur 1.323 lulusan, Jawa Barat 1.172 lulusan dan DKI
Jakarata 1.101 lulusan. Untuk jenis Keperawatan dari institusi Poltekkes lulusan terbanyak dihasilkan oleh Provinsi DKI Jakarta yakni 354 orang, terbanyak
berikutnya dihasilkan oleh Provinsi Jawa Timur sebesar 346 orang. Distribusi lulusan institusi diknakes non poltekkes berdasarkan provinsi dan jenis ketenagaan secara
rinci dapat dilihat pada lampiran 5.31dan 5.32.
6 . Pe se rt a Pe ndidik a n da n Pe la t iha n Pe ga w a i
Pendidikan dan pelatihan dimaksudkan untuk membina profesionalitas pegawai dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kesehatan. Pelatihan bagi tenaga kesehatan
terdiri atas pelatihan prajabatan atau pratugas, pelatihan struktural, pelatihan fungsional, dan pelatihan teknis. Data pelatihan bagi tenaga kesehatan didapat dari laporan kegiatan
Bapelkes dan dari permintaan sertifikat pelatihan ke Pusdiklat. Sedangkan data pelatihan lainnya yang tidak dilaksanakan di Bapelkes dan sertifikatnya tidak diperoleh melalui
Pusdiklat, tidak tersedia.
Pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan Pusdiklat dan Bapelkes nasional tahun 2006 yang paling sering adalah jenis diklat teknis 44,81, diikuti manajemen
kesehatan 32,37, diklat fungsional 9,13, pra jabatan 9,13, dan yang terakhir diklat pimpinan sebagaimana disajikan dalam gambar 5.25.
GAMBAR 5.25 PROPORSI PELATIHAN YANG DILAKSANAKAN
PUSDIKLATKES DAN BAPELKES NASIONAL TAHUN 2006
Sumber : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Depkes RI, 2007
123