Ant ra k s

51 GAMBAR 3.33 KASUS DAN KEMATIAN PENYAKIT ANTRAKS DI INDONESIA TAHUN 2002 – 2006 Sumber: Ditjen PP-PL, Depkes RI Sampai saat ini daerah tertular penyakit Antraks tercatat di 11 provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat, Jambi, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan DI Yogyakarta. Provinsi yang melaporkan adanya kasus penyakit Antraks pada manusia hanya lima provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Pada tahun 2006 ditemukan 15 kasus penyakit Antraks tipe kulit, dari Jawa Barat terdapat 8 kasus dan Nusa Tenggara Barat 7 kasus. Kasus penyakit Antraks dengan kematian 1 orang dari Jawa Barat CFR = 6,7. m . Pe s Selama tahun 2006 terjadi peningkatan hasil surveilans penyakit Pes yang dilakukan di empat provinsi endemis. Jumlah serologi positif jika pada tahun 2005 dilaporkan 1 orang, pada tahun 2006 meningkat menjadi 7 orang. Meskipun demikian surveilans aktif terhadap human dan rodent masih tetap dilakukan, untuk menghindari terjadinya KLB penyakit Pes. Daerah fokus Pes di Indonesia yaitu Kab. Boyolali Jawa Tengah, Kab. Pasuruan Jawa Timur, Kab. Sleman DI Yogyakarta, dan Kab. Bandung Jawa Barat. 52 GAMBAR 3. 35 DAERAH ENDEMIS PES DI INDONESIA, 2006 Daerah endemis pes Sumber: Ditjen PP-PL, Depkes RI, 2007 GAMBAR 3.36 HASIL PEMERIKSAAN SPESIMEN PES PADA MANUSIA DI INDONESIA TAHUN 2001 – 2006 Sumber: Ditjen PP-PL, Depkes RI

n. T a e nia sis Cyst ic e rc osis

Daerah endemis penyakit TaeniasisCysticercosis adalah di Bali, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Jumlah kasus penyakit TaeniasisCysticercosis pada tahun 2002 lebih tinggi dari tahun sebelumnya, namun tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 cenderung menurun. Pada tahun 2006 kasus penyakit TaeniasisCystisercosis hanya tercatat di dua provinsi yaitu Bali sebanyak 2 kasus dan Papua sebanyak 76 kasus. 53 GAMBAR 3.37 SITUASI TAENIASIS CYSTICERCOSIS DI INDONESIA TAHUN 2001-2006 Sumber: Ditjen PP-PL, Depkes RI

o. Le pt ospirosis

Daerah tertular penyakit Leptospirosis di Indonesia tersebar di 8 provinsi, tetapi selama tahun 2006 kasus Leptospirosis dilaporkan di 5 provinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Pada tahun 2006, jumlah kasus penyakit Leptospirosis sebanyak 138 kasus dengan kematian 11 kasus CFR 7,97. Meskipun jumlah kasus penyakit Leptospirosis meningkat tetapi angka kematian menurun dibandingkan dengan tahun 2005. Angka kematian tertinggi adalah di Jawa Tengah yaitu 9 kematian dari 35 kasus. GAMBAR 3.38 DAERAH TERTULAR LEPTOSPIROSIS DI INDONESIA Daerah tertular leptospirosis Sumber: Ditjen PP-PL, Depkes RI