Le pt ospirosis M ORBI DI T AS

54 GAMBAR 3.39 SITUASI LEPTOSPIROSIS DI INDONESIA TAHUN 2002 – 2006 Sumber: Ditjen PP-PL, Depkes RI

p. Avia n I nflue nza AI

Avian Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A, termasuk dalam family Orthomyxoviridae. Virus Influenza tipe A dapat berubah bentuk drift, shift sehingga dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Strain yang sangat virulen penyebab flu burung di Indonesia adalah Subtipe A H5N1. Virus flu burung dapat menular dari unggas ke unggas, unggas ke manusia, dan manusia ke manusia. Di Indonesia, sepanjang tahun 2005 dilaporkan 13 kematian dari 20 kasus AI pada manusia CFR 65 dan tahun 2006 dilaporkan 45 kematian dari 55 kasus AI pada manusia CFR 81,82. Apabila terjadi pandemi influenza, dunia akan kekurangan beberapa milyar dosis. Hal ini disebabkan kapasitas produksi vaksin di dunia yang ada sekarang masih sangat terbatas. Sehingga dibutuhkan upaya global yang terpadu dalam hal produksi dan pendistribusian vaksin. Salah satu upayanya adalah WHO menganjurkan setiap negara untuk menyiapkan diri dan mengembangkan kapasitas produksi vaksinnya. TABEL 3.23 SITUASI KASUS KONFIRM AI MENURUT PROVINSI TAHUN 2005 – 2006 2005 2006 PROVINSI K M K M 1 2 3 4 5 DKI Jakarta 8 7 11 10 Banten 5 4 4 4 Jawa Barat 3 2 22 18 Jawa Tengah 1 3 3 Jawa Timur 5 3 Lampung 3 Sumatera Barat 2 Sumatera Utara 7 6 Sulawesi Selatan 1 1 Sumatera Utara Total 20 13 55 45 Sumber : Ditjen PP-PL, DepkesRI 55 GAMBAR 3.40 PETA SEBARAN KASUS AVIAN INFLUENZA DI INDONESIA TAHUN 2005-2006 Daerah dengan kasus AI Sumber : Ditjen PP-PL, DepkesRI Kasus konfirmasi Avian Influenza pada manusia selama tahun 2006 paling banyak dilaporkan dari Provinsi Jawa Barat yaitu 22 kasus dengan kematian 18 orang CFR=81,8, diikuti oleh DKI Jakarta yaitu 11 kasus dengan kematian 10 orang CFR=90,9. 2 . Pe nya k it T ida k M e nula r Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat, serta situasi lingkungan misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya polusi lingkungan. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus- kasus penyakit tidak menular seperti Penyakit Jantung, Tumor, Diabetes, Hipertensi, Gagal Ginjal, dan sebagainya. Berdasarkan laporan rumah sakit tahun 2006, diperoleh gambaran penyebab utama kematian di rumah sakit yang disebabkan penyakit tidak menular sebagaimana terlihat pada Tabel 3.24 berikut ini. TABEL 3.24 PROPORSI PENYAKIT TIDAK MENULAR SEBAGAI PENYEBAB KEMATIAN TERBANYAK DI RUMAH SAKIT DI INDONESIA TAHUN 2006 No DTD Golongan Sebab Sakit Jumlah Kematian dari Seluruh Kematian di RS 1 169 Pneumonia 2,459 3.0 2 185.0 Dispepsia 309 0.4 3 184 Gastritis dan duodenitis 343 0.4 4 167 Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya 61 0.1 5 145 Hipertensi Esensial primer 1,620 2.1 6 186 Penyakit Apendiks 146 0.2 7 104.9 Diabetes Melitus YTT 2,384 2.9 8 155 Stroke tak menyebut perdarahan atau infark 4,377 5.4 9 176.0 Asma 729 0.9 10 148 Penyakit jantung iskemik lainnya 1,259 1.6 Sumber: Ditjen Bina Yanmed, Depkes RI