Kesimpulan dan Saran METODOLOGI PENELITIAN

V-1 V-1

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

5.1.1. Data Permintaan dan Laju Produksi Produk Sumpit Chopstick

Data jumlah permintaan produk sumpit chopstick dari perusahaan pembeli buyer, data persediaan vendor, dan data laju produksi pada November 2013 sampai Oktober 2014 dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Jumlah Permintaan, Jumlah Persediaan Sumpit dan Laju Produksi Sumpit Periode Jumlah Permintaan kg Total Permintaan kg Total Persediaan kg Laju Produksi kg JTS kg RUSkg November 2013 7.563 4.793 12.356 11.879 12.344,4 Desember 2013 6.548 4.292 10.840 10.495 12.403,9 Januari 2014 7.398 3.841 11.239 10.863 11.880,9 Februari 2014 6.928 2.861 9.789 10.236 11.917,1 Maret 2014 7.054 4.267 11.321 12.012 12.381,0 April 2014 7.632 3.063 10.695 10.127 12.330,2 Mei 2014 7.891 4.874 12.765 12.329 11.379,1 Juni 2014 7.992 5.310 13.302 12.887 12.275,9 Juli 2014 6.834 2.140 8.974 9.285 12.428,6 Agustus 2014 7.012 4.011 11.023 11.581 12.942,2 September 2014 6.534 3.252 9.786 10.097 13.027,0 Oktober 2014 6.238 4.645 10.883 11.321 12.819,3 Total 132.973 133.112 148.129,6 Keterangan : JTS = Jaya Tama Sakti RUS = Ramai Usaha Sejahtera Sumber: PT. Bamindo Agrapersada

5.1.2. Data Persentase Produk Cacat

Persentase produk cacat adalah perbandingan jumlah produk cacat yang dihasilkan dengan jumlah produk yang dihasilkan. Dalam produksi tiap bulannya rata-rata jumlah produk cacat yang dihasilkan lebih dari 5 dari total produksi. V-2 Berikut data jumlah kecacatan yang ada di perusahaan pusat pada November 2013 sampai Oktober 2014 pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Jumlah Produk Cacat Periode Produk cacat kgbln Persentase Produk cacat November 2013 667,8 5,41 Desember 2013 534,6 4,31 Januari 2014 712,9 6,00 Februari 2014 607,8 5,10 Maret 2014 687,1 5,55 April 2014 679,4 5,51 Mei 2014 499,5 4,39 Juni 2014 540,1 4,40 Juli 2014 609,0 4,90 Agustus 2014 783,0 6,05 September 2014 574,5 4,41 Oktober 2014 587,1 4,58 Jumlah 7.482,9 Rata-rata 5,05 Sumber: PT. Bamindo Agrapersada

5.1.3. Biaya Pemesanan Produk dan Biaya Transportasi

Biaya pemesanan produk adalah semua biaya yang dikeluarkan pembeli setiap kali melakukan order. Biaya pemesanan produk yaitu sebesar Rp 250.000. Biaya transportasi dari vendor ke buyer adalah Rp 150.000 tiap kali pengiriman produk.

5.1.4. Biaya Penyimpanan Persediaan

Rincian biaya penyimpanan persediaan terdiri dari biaya yang diperkirakan akibat adanya modal tertanam di dalam persediaan capital cost, biaya asuransi terhadap nilai persediaan insurance cost dan biaya yang digunakan untuk pemeliharaan barang, pemindahan produk, catatan-catatan dan V-3 sebagainya storage cost. Biaya penyimpanan produk di pabrik sebesar Rp.3.500,-kg.tahun sedangkan biaya penyimpanan produk oleh pembeli adalah sebesar Rp. 3.000,-kg.tahun.

5.1.5. Biaya Backorder, Biaya Pemeriksaan, dan Biaya Jaminan

Biaya backorder adalah biaya yang timbul akibat adanya penggantian produk jadi replenishment akibat stock-out atau kekurangan pemenuhan. Biaya backorder merupakan biaya tambahan di luar biaya produksi dikarenakan adanya biaya ekstra untuk pengepakan dan pengiriman tambahan. Biaya ini ditetapkan oleh perusahaan sebesar Rp.2.800,-kg. Biaya pemeriksaan merupakan suatu biaya yang timbul untuk memeriksa produk jadi, pada perusahaan ditetapkan sebesar Rp.700,- kg. Biaya jaminan adalah biaya yang ditetapkan perusahaan untuk menjamin pengembalian produk cacat yaitu sebesar Rp 1.400kg.

5.1.6. Biaya Setup

Biaya setup adalah biaya untuk menyiapkan peralatan dan fasilitas sehingga dapat digunakan untuk memproduksi produk dalam setiap run produksi. Biaya setup pada PT Bamindo Agrapersada adalah sebesar Rp.1.000.000.

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Penetuan Ukuran Joint-Lot Optimal dan Biaya Total

Prosedur pencarian solusi optimal menunjukan langkah-langkah yang digunakan untuk mencari variabel keputusan yang akan memberikan solusi yang