Mesin Produksi Mesin dan Peralatan Produksi

II-12 Fungsi : menetralkan stick dari bakteri dan jamur. Jumlah : 6 unit 7. Mesin Stick Polishing Fungsi : menghilangkan abu belerang dari proses pemanggangan Jumlah : 2 unit Daya : 1,5 KW 8. Mesin Chopstick Sharpening Fungsi : meruncingkan salah satu sisi stick sumpit Jumlah : 4 unit Daya : 2,2 KW Kecepatan poros utama : 5.000 rpm 9. Mesin Chopstick Packing Fungsi : Mengemas dan mengikat sumpit bambu chopstick dalam 1 bag. Jumlah : 2 unit Daya : 0.37 KW220V

2.8.2. Peralatan Equipment

PT Bamindo Agrapersada memiliki troli yang berfungsi sebagai alat pemindahan bahan dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lainnya.

2.9. Safety and Fire Protection

II-13 PT Bamindo Agrapersada melengkapi tenaga kerjanya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri APD dalam menjalankan pekerjaanya. Alat pelindung diri yang digunakan oleh tenaga kerja di PT Bamindo Agrepersada adalah sebagai berikut: 1. Masker Masker berfungsi untuk melindungi sistem pernafasan tenaga kerja dari serpihan-serpihan halus yang mungkin terhirup saat pembuatan sumpit 0berlangsung. 2. Sepatu pelindung safety shoes Sepatu pelindung digunakan oleh pekerja yang bertugas untuk merendam bambu dan mencampurkannya dengan larutan kimia untuk mencegah terjadinya kontak dengan kulit si pekerja.

2.10. Waste Treatment

Proses produksi sumpit bambu chopstick pada PT Bamindo Agrapersada menghasilkan limbah padat dalam proses menghasilkan produknya. Limbah padat yang dihasilkan berupa scrap-scrap hasil potongan bambu diolah kembali menjadi bahan baku untuk proses produksi kertas sembahyang Joss Paper. V-1 III-1

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Supply Chain dan Supply Chain Management

3.1.1. Supply Chain

Menurut I. Nyoman Pujawan 1 Pada suatu supply chain biasanya ada 3 macam aliran yang harus dikelola. Pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu upstream ke hilir downstream. Contohnya adalah bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik. Setelah produk selesai diproduksi, mereka dikirim ke distributor, lalu ke pengecer atau ritel, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua adalah aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu. Yang ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Informasi tenteng persediaan produk yang masih ada di masing-masing supermarket sering dibutuhkan oleh distributor maupun pabrik. Informasi tentang ketersediaan kapasitas produksi yang dimiliki oleh supplier juga sering dibutuhkan oleh pabrik. Informasi tentang status pengiriman bahan baku sering dibutuhkan oleh supply chain adalah jaringan perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik. 1 I Nyoman Pujawan, Supply Chain Management, Surabaya: Penerbit Guna Widya, 2005, hlm. 5