serta aktif menjadi sponsor acara-acara besar yang bekerja sama dengan IMM Ikatan Model Medan di hotel-hotel berbintang. Pelanggan butik Labiba pun
terbilang cukup luas, baik dari dalam kota Medan hingga kota-kota lain seperti Jakarta, Aceh, Padangsidempuan, Kisaran, Banjarmasin dan beberapa kota
lainnya.
3.3. Unit Analisis dan Informan
Yang menjadi unit analisis penelitian ini adalah para wanita berbusana muslim yang menjadi pelanggan butik Labiba Medan, guna mendapatkan data
yang valid maka peneliti akan memilih informan berdasarkan kriteria sebagai berikut :
1. Pelanggan butik Labiba yang berbusana muslim
2. Penghasilan informan di atas Rp 10.000.000bulan.
3. Berpenampilan glamour dan memiliki minat yang besar untuk
mengikuti tren fashion muslim terbaru. 4.
Merespon jika ada pemberitahuan tentang adanya produk terbaru atau promo diskon yang diadakan butik Labiba.
Selain pelanggan, peneliti juga akan mewawancarai pengelola butik Labiba untuk mengkroscek data lapangan dan informan tambahan yang berkaitan dengan
kontribusi butik Labiba sebagai produsen terhadap gaya hidup konsumtif para wanita berbusana muslim. Adapun sumber informan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Informan kunci :
1. Pelanggan wanita berbusana muslim butik Labiba yang modis dan
tampil glamour. 2.
Anggota pengajian eksklusif yang mengunakan busana muslim glamour dan trendi.
3. Pengelola butik sebagai pengamat sekaligus pelaku dari usaha ini.
b. Informan tambahan :
1. Jasa kreasi jilbab yang sering dikunjungi pelanggan untuk menata
jilbab untuk acara-acara tertentu.
3.4. Teknik pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik penelitian sebagai upaya untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan
akurat. Pada tahap ini peneliti melakukan observasi, wawancara, serta mencatat dokumen-dokumen yang mendukung proses penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Observasi atau pengamatan adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatan melalui panca indera mata serta dibantu
dengan indera lainnya. Pengamatan yang dimaksud disini adalah deskripsi secara sistematis tentang kejadian dan tingkah laku dalam
setting sosial yang dipilih untuk diteliti Marshall Rossman, 1989:79 dalam Suyanto, Bagong Sutinah, 2011 Proses pengamatan ini
langsung dilakukan dengan melihat keadaan lokasi penelitian bagaimana perilaku konsumtif pelanggan butik Labiba dalam berusana muslim.
Universitas Sumatera Utara
2. Wawancara secara mendalam dilakukan dengan cara bertatap muka
secara langsung dengan informan. Teknik wawancara dilakukakan agar dapat mengetahui hasil penelitian yang akurat. Wawancara dilakukan
terhadap informan yang menjadi subjek penelitian guna mengetahui gaya hidup konsumtif wanita berbusana muslim Kota Medan yang mana
adalah pelanggan butik Labiba. Dalam proses wawancara ini peneliti menggunakan teknik “jemput bola” untuk beberapa informan, peneliti
mendatangi langsung informan di kediamannya. Ini dilakukan karena dinilai akan lebih efektif dan efisien mengingat waktu yang terbatas dan
tentunya mendapatkan
hasil yang
akurat serta
dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Berkaitan dengan jasa kreasi jilbab
sendiri, peneliti akan mencari informan dengan teknik snowball dimana para informan utamalah yang memberikan referensi.
3.5. Interpretasi Data