kelompok agama pengajian. Persaingan itu biasanya lebih kepada fashion, perhiasan, mobil, sampai rumah sebagai tempat diselenggarakannya acara.
Pengeluaran yang tak kalah besar adalah untuk urusan jalan-jalan atau yang mereka sebut sebagai wisata rohani.
4.7. Wacana Fashion Muslim di Dalam Media Sosial
Media saat ini tak dapat dipungkiri berkontribusi dalam setiap kegiatan manusia. Media dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Sebut saja media televisi, cetak, dan yang terakhir media sosial yang tak bisa dikesampingkan. Media televisi dengan tren sinetron
islamnya disertai tren artis-artis pendukungnya yang menggunakan busana muslim model terbaru seperti Dewi Sandra Hana dalam sinetron “Catatan
Harian Seorang Istri” yang gaya busana atau jilbabnya langsung ngetren dan diikuti banyak wanita berbusana muslim. Selain itu ada juga berbagai macam
iklan salah satunya adalah iklan shampo untuk para wanita berbusana muslim yang menggunakan Risty Tagor sebagai ikonnya. Contoh di atas adalah sedikit
dari banyak kontribusi yang diciptakan media televisi terhadap gaya busana para wanita berbusana muslim masa kini.
Selain Media Televisieletronik yang telah disebut di atas, ada lagi media yang kian booming seiring perkembangan zaman. Media Sosial saat ini mencakup
banyak hal sebut saja facebook, twitter, youtube, BBM, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Media sosial mempunyai banyak fasilitas salah satunya adalah berbagi
foto terhadap teman maupun kerabat yang banyak menarik minat orang tak terkecuali para informan pada penelitian ini. Dari penelitian ini di dapatkan
Universitas Sumatera Utara
kesimpulan bahwa peran media sosial seperti facebook dan twitter kurang berpengaruh pada gaya berbusana informan dimana hanya ada satu informan yang
menyatakan aktif menggunakan sosial media dalam hal ini facebook, seperti berikut :
“Ya, tante biasa share foto-foto ke fb sama bbm. Temen-temen tu, kalau tante share langsung pada
komentar, semua pada muji. “Bagus, Kok bisa
kelihatan modis terus sih?”, dibilang cantik gitu biasanya.
” Informan EDL Berbeda dengan facebook, aplikasi BBM justru diakui para informan turut
berkontribusi dalam pemilih model busana muslim. Seluruh informan sepakat akan hal ini peran BBM. Seperti pernyataan para informan sebagai berikut :
“Kalau di bbm biasa sih tante foto sama ibu-ibu pengajian. Semakin bagus bajunya, semakin senang
tante jadiin dp , hehhe.” Informan EDL
“Suka juga sih tante gitu, hehhe. Sekarang kan modelnya BBM itu ya, kalau tante pakai baju bagus
gitu langsung tante pasang di BBM, hehhe. Apalagi kalau dipuji temen apa suami apa anak gitu, wah,
tante bias kemana-mana pakai baju itu seharian. Ke mal pun tante pakai, walau baju kondangan, kayak
pas di Cambridge dulu kan tante pakai kaftan tu, tante itu baru siap pesta itu. Karna cantik tante pakai
aja, hehe.
” Informan CC “Oya, kadang tante suka aneh sendiri gitu. “Ini
kenapa sih kok kayak gini?” tapi tante seneng, hehhee. Apalagi kalau di komen bagus, makin
gimana gitu, hehhee.” Informan FTN “Kayaknya kalau tante lebih ke BBM ya, kalau fb
sama twitter sih mainannya anak-anak sekarang hehhe. Kalau BBM, ia. Dulu tante nggak gitu banget
ya, karena dulu mungkin bbm belum ini banget ya. Tapi semenjak booming itu, wah tante-tante ini jadi
narsis banget, hehe. Temen-temen tante itu yang di pengajian kalau udah kumpul, udah lah, entah brapa
kali fotonya sampai nggak bisa dihitung trus nanti pasang di BB, hehhe. Kadang tante suka juga lihat
Universitas Sumatera Utara
dp orang-orang itu, kalau ada yang cantik, ya bisa lah ditiru hehhe.” Informan SL
“Oia , tante sampai punya bb sendiri lho, buat reseller butik-butik. Sejak ada bbm itu, rasa rasanya,
apa ya, jadi lebih narsis, hehe. Kayak suka pakai baju apaaa gitu, terus foto, terus jadi dp BBM.
” Informan ADR
“Oia, tapi kalau aku lebih ke BBM ya mbak. Apalagi kalau bajunya bagus trus cantik aku pakai,
hmmm, hehhe. Wajar lah ya, hehe. ” Informan SA
“BBM itu, kayak pelengkap kenarsisan ya ga, hehe. Mbak sendiri kadang mikir, ini kayaknya jatuhnya
riy a’ pamer tapi kok cantik. Sayang juga kalau
nggak dijadiin dp. Kalau pakek baju cantik, modis, apalagi mewah atau mahal gitu wajib pasang jadi dp,
hehe.” Informan MW
Dari pernyataan di atas, di dapat kesimpulan bahwa para informan sepakat BBM menjadi sarana untuk menampilkan gaya berbusana yang dianggap pas
dengan usia mereka. Aplikasi facebook dan twitter dianggap lebih ke anak muda selain itu BBM dirasa lebih privat karena untuk berteman dengan seseorang kita
harus diterima yang bersangkutan. Menurut Para Informan, mereka akan semakin bersemangat menjadikan suatu foto menjadi display picture BBM apabila
menggunakan busana yang modis. Tak hanya bagi diri sendiri, namun tak jarang para informan juga meniru gaya berbusana teman yang dijadikan DP BBM. Hal
ini tentunya menjadi fenomena baru yang marak seiring booming-nya penggunaan ponsel Blackberry
beberapa tahun belakangan ini. Meski terkesan “pamer” namun para informan mengaku sangat menikmati dan senang dapat menjadikan foto
dengan busana yang bagus menjadi DP BBM. Terlebih dengan aplikasi terbaru camera 360 yang menyempurnakan tampilan foto yang dapat diedit menjadikan
foto menjadi lebih cantik. Seperti pernyataan salah satu informan berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
“Ia, Apalagi sekarang ada 360 Aplikasi edit foto itu. Wah makin narsis aja ga, hehe. Apalagi kalau
bajunya bagus, fotonya bagus, tempatnya juga bagus, itu kayak apa ya sempurna banget kalau tante
bilang. Jadi lebih pede gitu tantenya. Langsung deh jadiin dp, hehe.
” Informan YNT Peran media sosial sendiri menurut Asep Haerul Gani seorang senior
Psychologist psychotherapist Kasandra Associates sangat besar seperti yang disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan Majalah Femina Larasati,
Rully, Agustus 2014:43 : “Saat ini banyak orang tidak tahu batas atau pada
level komunikasi yang mana dia berbicara, yang penting eksis Mengungkapkan hasrat tentang
apapun upload foto pada media sosial merupakan salah satu kecenderungan narsis atau suka pada diri
sendiri. Pada media sosial orang yang takut tidak eksis seolah menemukan alat sakti untuk mewakili
dirinya dalam momen yang dipandang penting. Melalui update status diharapkan orang lain akan
berfikir bahwa dirinya melakukan hal yang berharga dan bermanfaat, ia juga dapat mengetahui apa yang
sedang dilakukan oleh teman, kolega, komunitas, atau orang-orang yang ingin dipengaruhinya.
4.8. Penggunaan Busana Muslim yang Trendi Mahal Pada Rasa Kepuasan Kepercayaan Diri Informan
Menggunakan busana muslim yang trendi dan mahal, menurut para
informan memiliki prestise tersendiri untuk pemakainnya. Hal ini tak lepas dari harga yang tentunya relatif tinggi yang kemudian turut meningkatkan kepercayaan
diri para informan. Menkonsumsi busana muslim yang trendi dan mahal dapat dipandang sebagai proses menggunakan tanda-tanda yang terkandung di dalam
objek-objek oleh para wanita berbusana muslim dalam rangka menandai relasi- relasi sosial. Objek busana muslim dan aksesorisnya di sini dapat menentukan
Universitas Sumatera Utara
status, prestise, simbol-simbol sosial tertentu bagi para pemakainya, Baudrillard, Jean P, Terjemahan Wahyunto, 2009 Seperti jawaban para informan seperti
berikut : “Ada, gimanapun yang mahal bahannya pasti bagus,
modelnya juga oke. Itu juga secara nggak langsung kan menaikkan harga diri kita di depan kelompok
ya, Jadi ya pasti ada lah kebanggaan tersendiri.
” Informan EDL
“Ya pastilah ya, orang kan tau ya ini baju mahal apa enggak. Kalau yang tahu kan pasti tahu lah, ya pasti
bangga ya. Pakai baju modis dan mahal itu ada kepuasan tersendiri lah, hehe.
” Informan CC “Ada. Karena pas dengan keinginan tante. Kalau kita
pakai baju bagus pas kacaan cantik tante seneng , happy
gitu, hehe.” Informan FTN “Yaiya dong, jadi makin pede kalau pakai baju yang
modis trus mahal lagi. kan keliatan ya, baju yang mahal sama yang beli di pajak-pajak pasar
, hehe.” Informan SL
“Ia dong. Kalau baju modis dan mahal itu kan pasti dari segi bahan dan model lebih bagus daripada yang
dipasaran. Kita yang makai pun jadi pd. Ya walaupun kadang-kadang gara-gara baju tante jadi
suka berantem sama suami sih, hehe. Tapi Cuma bentar aja sih, entar juga baik lagi.
” Informan ADR “Pastinya lah. Karena pada dasarnya setiap
perempuankan selalu pingin tampil cantik ya, pasti lah bangga.
” Informan YNT “Ada, Apalagi kalau orang tau ya, hehe. Sebenernya
sih bukan sombong atau apa ya mbak, tapi kalau pakai baju mahal trus modis gitu rasanya pengen
jalaaaan aja, hehe.
” Informan SA Selain alasan harga diri, ada juga alasan lain yaitu sebagai sarana
penyaluran hobi yang diyakini informan MW dapat turut mengobati segala penyakit, seperti berikut :
Universitas Sumatera Utara
“Ooo, jelas. Itukan apa ya ga, jadi sarana menyalurkan hobi juga ya. Kebetulan, mbak juga
suka make up, jadi kalau bajunya udah cantik trus mukanya cantik rasanya seneng banget, hehe. Pakai
baju modis juga bisa ngobatik stroke lo ga, hehe. Karena kalo hati senang pikiran tenang, penyakit
juga akan hilang.
” Informan MW
Kepuasan diri dan kepercayaan diri bagi informan bukan hanya semata-mata faktor psikologis semata tapi lebih kepada faktor sosiologis dalam
mengekspresikanya melalui pakaian yang trendi dan mahal. Bahwa para informan sangat bangga menggunakan busana muslim yang mahal secara
sosiologis mereka ingin menunjukkan kelas ekonomi mereka. Tindakan konsumtif para informan juga berkaitan dengan keinginan diakui sebagai orang yang mapan.
Konsumtif bagi para informan tak sekedar nilai mata uang secara fisik, namun lebih kepada kepuasan hasrat memiliki sesuatu. Pada akhirnya bertujuan secara
sosiologis menjadi anggota dari kelompok dominan.
4.9. Gaya Hidup Konsumtif Para Informan dan Kepentingan Industri Fashion