Manager. Operation KEGIATAN INTERNAL RELATIONS DI PT PERTAMINA TONGKANG JAKARTA
commit to user
153 4. Memberikan arahan kepada Crew kapal agar bekerja sesuai aturan
Perusahaan dan memenuhi keinginan pelanggan
Tugas Kegiatan Utama :
1.
Mengawasi alat apung Kapal milik, Kapal Pinjam Pakai dan Back to back yang sedang operasi agar tetap layak operasi.
2.
Mengkoordinir dan mengawasi kondisi alat apung kapal yang sedang beroperasi agar dalam keadaan optimal
3.
Menyiapkan kapal-kapal sesuai dengan kebutuhan end user
4.
Mengawasi dan memonitor kondisi kapal, posisi kapal serta crew kapal-kapal yang beroperasi agar tetap optimal
5.
Melakukan koordinasi dengan Fungsi Fleet apabila terjadi masalah terhadap kapal yang sedang beroperasi
6.
Mengawasi dan mengkoordinasi pada saat calon pencharter dan Independen Surveyor melaksanakan proses ON OFF Hire ataupun
Inspeksi ke kapal
7.
Mengupayakan dan berkoordinasi dengan fungsi terkait untuk closing rekomendation dari Independent surveyor
8.
Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan, meminimalisasi, menanggapi dan menangani komplain bagi kapal-kapal yang
dicharter oleh pelanggan.
9.
Mengkoordinir dan Mengawasi kegiatan bunker kepada Kapal- Kapal milik dan Kapal Pinjam Pakai yang akan beroperasi
10.
Mengkoordinir pencapaian operating days kapal-kapal secara
commit to user
154 maksimal
11.
Mengawasi, membina dan mengembangkan pekerja yang berada dibawah supervisinya sehingga tercipta suasana dan hubungan
kerja yang baik.
12.
Mengawasi penerapan dan melaksanakan aspek-aspek kesehatan, keselamatan kerja perlindungan lingkungan.
Tanggung jawab :
1. Bertanggung j awab atas monitoring operasional kegiatan kapal - kapal mil ik, KSO, back to back charter COA
2. Bertanggung j awab pada operasi kapal - kapal mil ik, KSO, back to back charter COA
3. Bertanggung j awab atas pembinaan pekerj a dibawahnya agar dapat bekerj a dengan ef ektif dan berkual itas.
Wewenang Otorisasi :
1. Tidak ada wewenang dalam pembuatan keputusan, hanya sebatas memberikan idegagasan kepada GM. Marketing Operation
dalam membuat keputusan yang dapat dipertimbangkan. 2. Biaya
≤ 25 Juta Ekuivalen