Kebijakan Program Pembinaan Karier Guru melalui Peningkatan Kompetensi

Pedoman Umum 8 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan demikian guru diharapkan akhirnya akan dapat melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya dalam pembelajaranpembimbingan, termasuk pula dalam melaksanakan tugas- tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah secara profesional. Diklat fungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan atau latihan yang bertujuan untuk mencapai standar kompetensi profesi yang ditetapkan danatau meningkatkan keprofesian untuk memiliki kompetensi di atas standar kompetensi profesi. Untuk itu, pada tahun 2017 Ditjen GTK mengembangkan Program Pembinaan Karier Guru melalui Peningkatan Kompetensi dengan tujuan utama untuk meningkatkan kompetensi guru.

B. Program Pembinaan Karier Guru melalui Peningkatan Kompetensi

Program Pembinaan Karier Guru melalui Peningkatan Kompetensi merupakan proses penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas profesinya. Peningkatan kompetensi tersebut mencakup kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk perbaikan dan pertumbuhan kemampuan abilities, sikap attitude, dan keterampilan skill. Program Pembinaan Karier Guru melalui Peningkatan Kompetensi merupakan pengejawantahan dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang mengamanatkan pembinaan dan pengembangan karier guru dirancang berdasarkan Standar Kompetensi Guru SKG yang mengacu pada Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, Permendiknas Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus, dan Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi IPK dalam SKG dikembangkan peta kompetensi guru yang dibagi menjadi 10 kelompok Pedoman Umum 9 kompetensi. Selanjutnya, dari 10 kelompok kompetensi dikembangkan kisi- kisi soal UKG, dan untuk masing-masing kelompok kompetensi dikembangkan juga modul. Hasil UKG menjadi acuan dalam penilaian diri self assessment bagi guru tentang kompetensinya sehingga dapat menetapkan modul kelompok kompetensi mana yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensinya, dan menjadi acuan bagi penyelenggara Program Pembinaan Karier Guru melalui Peningkatan Kompetensi untuk melakukan analisis kebutuhan.