PT. MNC INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN -TAHUN YANG
BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 PT. MNC INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014
DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah - Lanjutan Figures in tables are stated in millions of Rupiah - Continued
- 165 - Putusan arbitrase ICC tersebut baru akan
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat terhadap Perusahaan apabila telah ada
persetujuan dari ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas permohonan pelaksanaan
Putusan arbitrase ICC tersebut di Indonesia. Pada tanggal 29 Juli 2015, Perusahaan telah
menerima pemberitahuan aanmaning dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Namun,
eksekusinya harus ditunda, dikarenakan adanya proses pengadilan yang sedang
berlangsung dalam kasus ini, sehubungan dengan keabsahan perjanjian opsi tanggal
9 Juni 2006 dalam kasus 431PDT.G2010PN.JKT.PST.
The new ICC arbitration decision shall have binding legal force on the Company upon
approval of the Chairman of the Central Jakarta District Court at the request of the ICC
arbitration decision implementation in Indonesia. On July 29, 2015, the Company
has received notification aanmaning from the Central Jakarta District Court. However, it
should be postponed, because there is a process that is ongoing in this case, relating to
the validity of the option agreement June 9, 2006 in case 431PDT.G2010PN.JKT.PST.
i. Perkara No.431PDT.G2010PN.JKT.PST.
i. Case No. 431PDT.G2010PN.JKT.PST.
Pada tanggal 24 September 2010, Perusahaan menggugat MCOM
selaku Tergugat I, KT Corporation selaku Tergugat II,
Qualcomm Incorporated selaku tergugat III dan PT. KTF Indonesia selaku tergugat IV.
On September 24, 2010, the Company sued MCOM as a 1st Defendant, KT Corporation,
as 2nd Defendant, Qualcomm Incorporated as 3rd Defendant and PT. KTF Indonesia as 4th
Defendant.
Dalam perkara ini, Perusahaan mengajukan pembatalan Put and Call Option Agreement
tanggal 9 Juni 2006 Perjanjian Opsi karena bertentangan dengan peraturan yang berlaku
dan tidak adanya persetujuan komisaris. Apabila gugatan tersebut dikabulkan,
Mediacom dapat memiliki kewajiban memberikan ganti rugi sebesar sampai
dengan Rp 1.000.000.001. In this case, the Company submitted the
cancellation of Put and Call Option Agreement, dated June 9 2006 Option
Agreement because of conflict with existing regulations and the lack of approval of the
commissioners. If the claim is granted, Mediacom may have an obligation to provide
compensation of up to Rp 1,000,000,001.
Pada tanggal 6 April 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusannya
dan atas putusan tersebut Perusahaan telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi
DKI Jakarta. On April 6, 2011, the Central Jakarta District
Court passed a decision and on such decision the Company has submited an appeal to the
High Court of DKI Jakarta.
Pada tanggal 26 Maret 2012, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan permohonan
banding yang diajukan oleh Perusahaan, yang pada intinya memutuskan bahwa Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk memeriksa dan mengadili terhadap perkara
ini. On March 26 2012, the High Court of DKI
Jakarta granted the Company’s appeal which stated that the Central Jakarta District Court
was authorized to examine and adjudicate this case.
Atas putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, KT Corporation, Qualcomm
Incorporated, dan PT. KTF Indonesia mengajukan permohonan Kasasi ke
Mahkamah Agung, dan sebagaimana informasi yang diperoleh dari situs resmi
Mahkamah Agung yang menyebutkan bahwa Mahkamah Agung telah mengeluarkan
putusan terkait hal tersebut pada tanggal 22 Juli 2014 dan berisi keputusan yang
menolak Kasasi dari KTC et al dan memenangkan Perusahaan. Hingga saat ini
belum ada informasi apakah tergugat mengajukan upaya hukum Peninjauan
Kembali PK atau tidak. For such decision from the High Court of DKI
Jakarta, KT Corporation, Qualcomm Incorporated, and PT. KTF Indonesia have
filed the request for Cassation to Supreme Court and as well as the information obtained
from the official website of the Supreme Court, that the Supreme Court has passed a
decision on this matter on July 22, 2014 and contains the decision that essentially rejected
the Cassation appeal from KTC et al and in favour of the Company. Up to now, there is no
information wheter the defendands filed a judicial review or not.
PT. MNC INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN -TAHUN YANG
BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 PT. MNC INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014
DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah - Lanjutan Figures in tables are stated in millions of Rupiah - Continued
- 166 -
j. Perkara No. 188Pdt.GArb2012PN.Jkt.Pst
j. Case No. 118Pdt.GArb2012PN.Jkt.Pst
Dalam perkara ini, MCOM Mediacom
Penggugat mengajukan gugatan pembatalan atas Keputusan ICC International Court of
Arbitration No, 16772.CYK melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melawan KT Corporation
Tergugat. Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusan yang pada intinya
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Untuk itu, MCOM mengajukan
permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Sebagaimana informasi
yang diperoleh dari website resmi Mahkamah Agung, Mahkamah Agung telah mengeluarkan
putusan terkait perkara ini dengan Putusan No. 64PKPdt.Sus-Arbt2015,
tanggal 2 September 2015 yang pada intinya menolak
permohohan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh MCOM. Sampai dengan saat ini,
MCOM belum menerima Salinan resmi atas putusan tersebut.
In this case, MCOM Plaintiff filed for cancellation lawsuit on the award of the
ICC International Court of Arbitration No. 16772.CYK through the Central Jakarta
District Court against KT Corporation Defendant. The Supreme Court has issued
a ruling that essentially upheld the verdict of the Central Jakarta District Court which in
favour of KTC Corporation. Therefore, MCOM filed a Reconsideration to the Supreme Court.
As the information obtained from the official website of the Supreme Court, that the
Supreme Court has passed a decission on this matter through
Decision No. 64PKPdt.Sus-Arbt2015 dated
September 2, 2015 that contains the decision which essentially rejected the request for
Reconsideration filed by MCOM. Up to now, MCOM have not received an official copy of
the aforesaid decision.
k. Gugatan Perkara Perdata No. 534PDT.G2013PN.JKT.PST tertanggal
25 November 2013 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
k. Civil Case Lawsuit No. 534PDT.G2013PN.JKT.PST dated
November 25, 2013 at the Central Jakarta District Court
Pada perkara ini, MCOM Penggugat
mengajukan gugatan pembatalan putusan arbitrase Internasional ICC International Court
of Arbitration No. 18062VRO melalui
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap Qualcomm Incorporated Tergugat.
In this case, MCOM Plaintiff filed for cancellation lawsuit on the award of the ICC
International Court of International Arbitration No. 18062VRO through the Central Jakarta
District Court against Qualcomm Incorporated Defendant.
Pada pokoknya MCOM mengajukan gugatan tehadap Qualcomm mengenai pelaksanaan
Put and Call Option Agreement tertanggal 9 Juni 2006 “Objek Sengketa”. Pada tanggal
22 April 2015, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan yang pada
intinya menolak gugatan yang diajukan oleh MCOM dan untuk itu MCOM telah mengajukan
banding ke Mahkamah Agung. Sampai dengan penerbitan laporan keuangan
konsolidasian ini, kasus masih dalam proses pemeriksaan di Mahkamah Agung.
Substantially, MCOM filed the lawsuit against Qualcomm regarding the performance of the
Put and Call Option Agreement dated June 9, 2006 Object Dispute. On April 22, 2015
the Central Jakarta District Court has passed a decision on this matter that essentially
rejected the lawsuit filed by MCOM and for that MCOM has appealed to the Supreme
Court. Until the issuance of these consolidated financial statements, the case is
currently in the process of examination at the Supreme Court.
l. Gugatan Hak Cipta No. 08HKI.Hak
Cipta2015PNNIAGASBY l.
Copyrights Case Lawsuit No. 08HKI.Hak Cipta2015PNNIAGASBY
Pada tanggal 12 Oktober 2015 MNCSV dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukum dari kantor
advocat dan penasehat hukum HSAP Rekan, mengajukan gugatan hukum
pelanggaran Hak Cipta dan ganti kerugian terhadap Joko Sutanto tergugat I, PT. Plus
Media tergugat II dengan Surat No. 08HKI.Hak Cipta2015PNNIAGASBY
atas tindakan dari tergugat I dan tergugat II yaitu tanpa izin dengan itikad tidak baik dan
melawan hukum telah menyiarkan danatau mendistribusikan siaran – siaran Indovision
milik penggugat selaku pemegang hak siar. On October 12, 2015, MNCSV which is
represented by attorney HSAP Rekan, advocates and legal advisors, filed lawsuits
concerning copyrights violations and compensation against Joko Sutanto
Defendant I and PT. Plus Media Defendant II
with Letter No. 08HKI.Hak Cipta2015PNNIAGASBY because of the
Defendants in bad faith and with the unlawful act have been broadcasting without
permission andor distributing the Indovision channel which is property of the Company as
the rights holders.
Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian ini, gugatan ini masih
diproses pada Pengadilan Negeri Surabaya. As of the date of issuance of these
consolidated financial statements, the lawsuit was still being processed at the Surabaya
District Court.