Financial risk management objectives and policies
PT. MNC INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN -TAHUN YANG
BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 PT. MNC INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014
DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah - Lanjutan Figures in tables are stated in millions of Rupiah - Continued
- 175 -
Dampak terhadap laba rugi
Perubahan kurs sebelum pajak
Changes in Effect on profit loss
2014 Currency rate
before tax 2014
Mata uang Rupiah terhadap USD Rupiah against USD
Penguatan 5
214.636 Strenghthening
Pelemahan 5
214.636 Weakness
Manajemen berpendapat bahwa analisis sensitivitas ini bukan merupakan
representasi risiko nilai tukar mata uang asing yang melekat karena eksposur pada
akhir tahun tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan. Pembelian dalam
mata uang asing tergantung pada fluktuasi volume pembelian serta penggunaan kas
dan setara kas dapat mengakibatkan perubahan akun moneter dalam mata
uang asing. In management’s opinion, the sensitivity
analysis is unrepresentative of the inherent foreign exchange risk because
the exposure at year end does not reflect the exposure during the year. Purchases
denominated in foreign currency are dependent on the fluctuations in volume
of purchases and use of cash and cash equivalents that can impact foreign
currency denominated monetary items.
iii. Manajemen risiko tingkat bunga iii. Interest rate risk management
Risiko tingkat bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan akan
berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar.
Grup secara terpisah memonitor risiko suku bunga dari entitas anak yang
bergerak pada bidang bank dan non bank. Untuk entitas anak pada bidang bank,
pengelolaan risiko suku bunga melalui analisis imbal hasil suku bunga bulanan
untuk penelaahan dampak dari perubahan suku bunga actual terhadap aset dan
liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga dan pengukuran dengan
menggunakan analisis repricing gap, dalam analisis ini aset akan dikurangi
dengan liabilitas yang akan di-reprice dalam periode yang sama untuk
menghasilkan net repricing gap untuk periode waktu tersebut.
Entitas anak nonbank terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama
terkait dengan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dengan suku bunga
mengambang. Interest rate risk is the risk the fair value
of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of
change in market interest rates. The Group separately monitors the
interest rate from subsidiaries that are in banking industry and non banking
industry. For the subsidiaries in banking industry,
the Group manages, their interest rate risk exposure as shown by monthly
interest rate yield analysis to review the actual interest rate changes for all
interest rate sensitive assets and liabilities and also by repricing gap
analysis which assets subtracted from liabilities that would reprice in the same
period to produce the net pricing gap.
The nonbanking subsidiaries exposure to the risk of changes in market interest
rate relates primarily to short-term and long-term loans with floating interest
rates.
Grup mengelola risiko ini dengan mempertahankan komposisi yang tepat
antara tingkat suku bunga mengambang dan bunga tetap dan melakukan pinjaman
dari pihak yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih rendah dari bank
lain. The Group manages this risk by
maintaining an appropriate mix of floating and fixed rate of borrowings and entering
into loan agreement with parties which give lower interest rate than other banks.
PT. MNC INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN -TAHUN YANG
BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 PT. MNC INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014
DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah - Lanjutan Figures in tables are stated in millions of Rupiah - Continued
- 176 - Analisis sensitivitas suku bunga
Interest rate sensitivity analysis Analisis sensitivitas di bawah ini telah
ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk kedua instrumen derivatif dan
non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk
liabilitas tingkat bunga
mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang
pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun.
Kenaikan atau penurunan
50 basis poin
pada 31 Desember 2015, digunakan ketika
melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan
merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada
suku bunga. The sensitivity analyses below have been
determined based on the exposure to interest rates for both derivatives and non-
derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities,
the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the
end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 50 basis
point increase or decrease for the year ended December 31, 2015 is used when
reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents
managements assessment of the reasonably possible change in interest
rates.
Jika suku bunga lebih tinggirendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya
tetap konstan, laba bersih, setelah pajak, untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2015 akan turunnaik sebesar Rp 25.504 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh
eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.
If interest rates had been 50 basis points higherlower and all other variables were
held constant, net income, after tax, for the year ended December 31, 2015 would
decreaseincrease by Rp 25,504 million. This is mainly attributable to the Group’s
exposure to interest rates on its variable rate borrowings.
Selain itu, Grup melakukan negosiasi dalam pinjaman dengan persyaratan yang
fleksibel untuk mengelola risiko tingkat bunga, Grup memiliki kebijakan dalam
memperoleh pembiayaan dalam Rupiah dengan tingkat bunga bank yang rendah,
back to back deposito dan pinjaman yang akan memberikan spread bunga yang
kecil serta jangka waktu pinjaman yang lebih fleksibel sehingga dapat dilakukan
pelunasan segera apabila tingkat bunga meningkat tinggi.
In addition, the Group negotiates for borrowings with flexible terms to enable it
to manage the interest rate risk, the Group has a policy of obtaining a low
interest financing, back to back deposit, and borrowing with a low margin of
interest and also a flexible loan term, enabling the Group to pay the loan if
there is a significant increase in the interest rate.
Pinjaman terkena dampak risiko suku bunga termasuk dalam risiko likuiditas dan
tingkat bunga pada Catatan ini. Borrowings exposed to interest rate risks
are included in liquidity and interest rate risk table in section of this Note.
iv. Manajemen risiko kredit iv. Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas
kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Grup.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its
contractual obligation resulting in a loss to the Group.