Pernapasan Dada Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini

Bab 4 - Sistem Pernapasan 49 2 Fase ekspirasi Otot diafragma relaksasi → diafragma melengkung ke atas → rongga dada mengecil → tekanan dalam rongga dada membesar → paru-paru mengempis → tekanan dalam paru- paru membesar → udara keluar dari paru-paru. 2. Volume Udara Pernapasan a. Volume paru-paru: kira-kira 5 liter. b. Udara tidal: udara yang keluar masuk ± 0,5 liter pada waktu istirahat. c. Udara suplementer: udara yang dikeluarkan paru- paru dengan menghembuskan napas sekuat-kuatnya, ± 1500 ml. d. Udara komplementer: udara yang masuk ke paru-paru dengan menarik napas sekuat-kuatnya, ± 1500 ml. e. Udara residu: udara yang masih tersisa dalam paru- paru setelah menghembuskan napas sekuat-kuatnya, ± 1000 ml. f. Kapasitas total: volume udara yang bisa ditampung paru-paru secara maksimal, ± 5000 ml jumlah kapasitas vital paru-paru dan udara residu. g. Kapasitas vital paru-paru: udara yang keluar masuk paru-paru secara maksimal, ± 4000 ml. 3. Frekuensi Pernapasan Pada ukurannya, setiap menit manusia melakukan pernapasan antara 15-18 kali inspirasi-ekspirasi. Cepat lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar, yaitu:

a. Umur

Umumnya, makin bertambah umur seseorang, irama pernapasannya makin lambat. Hal ini berkaitan dengan makin berkurangnya kebutuhan energi. Usia balita atau anak-anak, dan remaja merupakan masa pertumbuhan fisik yang sangat membutuhkan banyak energi. Hal ini berarti laju metabolisme dalam tubuh juga akan lebih cepat sehingga membutuhkan banyak oksigen.

b. Jenis Kelamin

Laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak dan bekerja lebih keras daripada perempuan. Hal ini akan mengakibatkan makin tingginya kebutuhan energi sehingga membutuhkan banyak oksigen untuk meningkatkan laju metabolisme tubuh. S ahabatku, Ilmuwan Corneille Jean François Heymans 1892-1968 ialah seorang dokter dan peneliti asal Belgia yang lahir di Gent pada 28 Maret 1892. Ia menemukan bagaimana pernapasan, jantung, dan peredaran darah manusia berinteraksi, dan bagaimana pengaruh sinus dan arteri mempengaruhi pernapasan pada kita. Pada 1922, ia menjadi dosen farmakodinamika di Universiteit Gent dan diundang untuk menjadi profesor keliling oleh banyak perguruan tinggi terkenal lainnya. Sebagai direktur Institut J.F. Heymans didirikan oleh ayahnya, ia menyelesaikan penelitian mendasar atas pernapasan dan paru-paru