39
H. Teknik Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian yang baik harrus valid dan reliabel, oleh sebab itu diperlukan uji validitas dan reabilitas.
1. Uji Validitas
Valid bermakna kemampuan butir dalam mendukung konstruk dalam instrumen. Suatu instrumen dinyatakan valid sah apabila instrumen
tersebut betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur Idrus, 2009. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan item dengan total.
Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor item dengan skala berarti semakin tinggi konsistensi antara item tersebut dengan skala secara
keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien korelasinya rendah mendekati nol berarti fungsi item tersebut tidak cocok
dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya rendah. Bila koefisien korelasi yang dimaksud ternyata berharga negatif, dapat dipastikan terdapat cacat
serius pada item yang bersangkutan Azwar, 2012. Adapun rumus korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment dengan rumus sebagai
berikut : r
i
=
Keterangan : X
ij
= Skor responden ke j pada butir pertanyaan i = Rata-rata skor butir pertanyaan i
t
j
= Total skor seluruh pertanyaan untuk responden ke-j = Rata-rata total skor
r
i
= Korelasi antara butir pertanyaan ke-i dengan total skor Idrus, 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40 Apabila koefisien korelasi item-total tersebut dihitung dari data suatu
instrumen yang berisi sedikit item maka sangat besar kemungkinannya akan didapat koefisien korelasi yang lebih tinggi daripada yang sebenarnya
overestimated dikarenakan adanya overlap antara skor item dengan skor instrumen. Overestimasi ini terjadi dikarenakan pengaruh kontribusi skor
masing-masing item dalam ikut menentukan besarnya skor instrumen. Untuk itu, agar diperoleh informasi yang lebih akurat mengenai korelasi
antara item dengan instrumen, diperlukan suatu rumusan terhadap efek spurious overlap Azwar, 2012.
Untuk koefisien korelasi item-total yang dihitung dengan formula product moment, formula koreksi terhadap efek spurious overlap adalah :
rix-i =
x i
ix 2
i 2
x i
x ix
s s
r 2
s s
s s
r
Keterangan : rix-i = Koefisien korelasi item-total setelah dikoreksi
r
ix
= Koefisien korelasi skor item-total sebelum dikoreksi s
i
= Deviasi standar skor suatu item s
x
= Deviasi standar skor total Azwar, 2012
Batas kritis yang digunakan untuk menentukan validitas data adalah 0,3. Menurut Sugiyono 2010, apabila korelasi tiap faktor tersebut positif
dan besar 0,3 ke atas, maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI