H ditolak H
a
diterima, apabila t
hitung
t
tabel
artinya motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
e Kesimpulan Motivasi nilai t
hitung
2.475 t
tabel
2,003, maka H ditolak H
a
diterima; motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan tingkat signifikansi 5. Artinya semakin tinggi motivasi
karyawan, semakin tinggi kinerja karyawan dan sebaliknya.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh dari variable independen Persepsi Gaji dan Motivasi terhadap variabel
dependen Kinerja Karyawan. Hasil uji determinasi terdapat pada tabel V. 14 sebagai berikut :
Tabel V. 14 Hasil Uji Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.367
a
.135 .103
2.09946 a. Predictors: Constant, Motivasi, Persepsi_Gaji
Berdasarkan tabel diketahui nilai R Square atau R
2
0,135 13,5. Hal ini berarti persentase sumbangan pengaruh variabel bebas persepsi
gaji dan motivasi terhadap variabel terikat kinerja karyawan adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebesar 13,5, sedangkan sisanya sebesar 86,5 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah persepsi gaji dan motivasi mempengaruhi kinerja karyawan Kantor Pos Cianjur. Berdasarkan
hasil karakteristik responden diketahui bahwa responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebesar 35 orang. Sedangkan menurut usia,
sebagian besar karyawan yang menjadi responden dalam penelitian ini berada pada usia 41-47 tahun sebesar 13 orang. Dilihat dari lama bekerja, karyawan
yang bekerja di Kantor Pos Cianjur ≥ 9 tahun dengan jumlah 35 orang. Untuk tingkat pendidikan, responden lebih mendominasi tingkat pendidikan
SMASLTA dengan jumlah 36 orang. Berdasarkan hasil pengujian diketahui kedua variabel independent yaitu
persepsi gaji dan motivasi secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependent
yaitu kinerja karyawan, itu berarti kedua variabel pada persepsi gaji dan motivasi saling mendukung untuk menciptakan kinerja karyawan. Dengan
adanya gaji, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja.
Sedangkan motivasi mendorong semangat kerja karyawan agar lebih giat lagi bekerja. Setelah gaji dan motivasi terpenuhi maka terciptalah kinerja yang