pada siklus II ini. Salah satu alasannya adalah karena guru menampilkan video yang merupakan hal yang baru dalam
pembelajaran siswa di sekolah. Terlihat keinginan siswa untuk memperhatikan video yang ditampilkan guru. Motivasi siswa yang
besar ini secara tidak langsung akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Fokus siswa yang meningkat ini juga ditandai dengan tidak
adanya siswa yang terus-terusan sibuk dengan dirinya sendiri. Siklus II ini berbeda dengan siklus I, perbedaan terletak pada perubahan
prestasi belajar yang semakin meningkat. Secara garis besar pembelajaran pada siklus II dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
siswa sehingga penelitian tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
4. Kondisi Akhir Motivasi Belajar
Kondisi akhir motivasi belajar adalah keadaan setelah siswa memperoleh pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran
inovatif. Setelah menyelesaikan siklus II siswa harus mengisi lembar kuisioner seperti .yang telah diisi sebelumnya sebelum siklus I dimulai.
Adapun hasil dari kuisioner motivasi siswa aedalah seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 24. Kondisi Akhir Motivasi Belajar Siswa
No Nama Skor Motivasi
1 IR 75
2 KAR 77
3 RS 76
4 BS 76
5 AN 88
6 AYS 78
7 AG 80
8 BSW 78
9 GZ 89
10 GGA 74
11 JPN 82
12 RK 64
13 WL 85
14 SS 77
15 AR 70
16 DV 80
Rata-rata 77,44
Skor Tertinggi 85
Skor Terendah 64
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor sudah baik yaitu 77,44. Hal itu diperoleh karena sebagian siswa memiliki skor
yang ridak terlalu buruk. Skor tertinggi adalah 89 sedangkan skor terendah adalah 64. Selain skor tersebut sebagian besar siswa sudah
memperoleh skor 70 atau bahkan lebih.
Tabel 25. Kriteria Kondisi Akhir Motivasi Belajar Siswa No
Skor Motivasi Belajar Siswa
Frekuensi Presentase
Kriteria
1. 75 – 92
13 81,25
Sangat Tinggi 2.
61 – 74 3
18,75 Tinggi
3. 52 – 60
- -
Cukup 4.
42 – 51 -
- Rendah
5. Dibawah 42
- - Sangat
Rendah
Jumlah 16 100
Rata-rata 77,44 Sangat Tinggi
Dari tabel motivasi awal di atas dapat dilihat bahwa motivasi siswa belum merata baik. Siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi ada 13
siswa atau sebesar 81,25, sedangkan siswa yang memiliki motivasi tinggi ada 3 siswa atau sebesar 18,75. Keadaan tersebur sudah
menunjukkan bahwa motivasi siswa sudah baik. Berdasarkan tabel 25 dapat dilihat diagram kondisi awal motivasi
belajar sebagai berikut.
Sangat Tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat
Rendah
Gambar 9. Diagram Kondisi Akhir Motivasi Belajar
Diagram di atas menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sudah baik. Hal itu ditunjukkan dengan mendominasinya kriteria sangat tinggi
pada diagram serta tidak adanya kriteria cukup, rendah atau bahkan sangat rendah. Keadaan ini menunjukkan bahwa hipotesis yang mengatakan
bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas IV SD Negeri Daratan dapat diterima.
B. Komparasi
1. Motivasi Belajar Siswa
Perbandingan keadaan awal dan keadaan akhir motivasi belajar masing-masing siswa dapat dilihat seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 26. Kenaikan Motivasi Belajar Setiap Siswa Siswa Kelas 4 SD N Daratan
No Nama Siswa
Skor Presentase
Kenaikan Awal Akhir
Kenaikan
1 IR
65 75 10 10,87 2
KAR 75 77
2 2,17 3
RS 70 76
6 6,52 4
BS 64 76 12 13,04
5 AN 85
88 3
3,26 6
AYS 70 78
8 8,69 7
AG 60 80 20 21,74
8 BSW
78 78 9
GZ 70 89 19 20,65
10 GGA
70 74 4 4,35
11 JPN
80 82 2 2,17
12 RK
59 64 5 5,43
13 WL
82 85 3 3,26
14 SS
75 77 2 2,17
15 AR 58
70 12
13,04 16
DV 72 80
8 8,69
Jumlah 1.133 1.239
166 14,65
Rata-rata 70,81 77,44
6,63 9,36
Skor Tertinggi 85
89 4
4,70 Skor Terendah
58 64
6 10,34