dalam bidang Sejarah. Menurut Numan Sumantri 2001 ada beberapa angapan tentang masalah atau kendala dalam pembelajaran IPS yaitu:
a. Sifat ilmu sosial yang berbeda dengan mata pelajaran lain
b. Bahasa dalam ilmu sosial ditafsirkan dari beberapa sudut
c. Buku teks ilmu sosial yang kurang menghubungkan teori dengan
kegiatan dasar manusia d.
Kemampuan guru dalam berbahasa Indonesian, Asing e.
Metode mengajar yang monoton Berdasarkan uraian kendala-kendala dalam pembelajaran IPS diatas
maka akan sangat cocok bila siswa diberikan materi pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai sehingga metode dan
model yang digunakan guru tidak monoton. Model pembelajaran berbasis masalah dianggap cocok untuk menghantarkan materi kepada peserta didik
karena peserta didik diajak berpikir sehingga tidak pasif begitu saja. Berpikir yang dimaksud adalah siswa menghubungkan antara teori dengan
kegiatan yang harus dilakukan manusia untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Hal itu akan berpengaruk kepada keadaan kelas yang lebih hidup
dan tidak monoton.
D. Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah PBM
Ada beberapa definisi tentang pembelajaran berbasis masalah PBM. Menurut Susento 2006:23 Pembelajaaaran Berbasis Masalah
adalah konsep pembelajarn yang membantu guru menciptakan lingkungan
pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan bersangkut paut bagi siswa dan memungkinkan siswa memperoleh
pengalaman belajar yang lebih realistik nyata. Menurut Boud dkk Wena, 2009:91 Pembelajaran berbasis masalah
PBM merupakan suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada siswa dengan masalah-masalah praktis open-ended
melalui stimulus dalam belajar. Dari beberapa uaraian tentang definisi pembelajaran berbasis
masalah PBM dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah PBM adalah suatu model pembelajaran yang berawal dari suatu masalah
nyata dalam kehidupan sehari-hari yang disajikan kepada siswa, dalam hal ini siswa dituntut untuk berfikir aktif dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah PBM
Sovie dan Hughes dalam Made Wena 2008: 91-92 menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah memiliki karakteristik antara lain;
a. Belajar dimulai dengan suatu permasalahan.
b. Permasalahan yang diberikan harus berhubungan dengan dunia
nyata siswa. c.
Mengorganisasikan pembelajaran di seputar permasalahan bukan di seputar disiplin ilmu.
d. Memberikan tanggungjawab yang besar dalam membentuk dan
menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri. e.
Menggunakan kelompok kecil.
f. Menuntut siswa untuk mendemontrasikan apa yang dipelajari
dalam bentuk produk atau kinerja.
3. Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah PBM
Menurut Arens Triyanto, 2009:97 pada pembelajaran berdasarkan masalah terdiri dari lima langkah yaitu :
Tabel 1: Langkah-langkah PBM
Langkah-langkah Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah Tingkah Laku Guru
Orientasi siswa pada masalah •
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik
yang dibutuhkan, dan memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah.
Mengorganisir siswa dalam belajar
• Guru membagi siswa ke dalam
kelompok. •
Guru membantu siswa dalam mendefinisikan dan mengorganisir
tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah.
Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok •
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan
penjelasan dan pemecahan masalah.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
• Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video
dan model dalam membantu mereka membagi tugas dengan temannya
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah •
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses yang digunakan.
4. Kelebihan dan kelemahan pembelajaaraan berbasis masalah PBM a. Kelebihan