Upaya Pengelolaan Sanitasi yang Dilakukan Pihak Pengelola TPI PPS

4 Pasokan air: air mudah dijangkaucukup tersedia; pasokan air cukup; air tidak dapat terkontaminasi; air layak digunakan; air mendapat persetujuan dari instansi yang berwenang; air laut yang digunakan mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang; air laut yang digunakan sesuai dengan persyaratan; 5 Pasokan solar: tidak ada kontaminasi dari solar; 6 Es: es dibuat dari airair laut yang memenuhi persyaratan; dibuat dari air yang sudah diijinkan; ditangani sesuai persyaratan; tidak digunakan kembali untuk ikan lain; 7 Penanganan limbah: limbah cair ditangani dengan baik; limbah padat ditangani atau dikumpulkan pada wadah yang mencukupi jumlahnya; 8 Toilet: ada fasilitas toilet di TPI; dilengkapi dengan sabun atau lap serta ada peringatan agar membiasakan mencuci tangan; 9 Konstruksi dan pemeliharaan wadah dan alat lain: permukaan peralatan, wadah dan lain-lain yang kontak dengan produk dibuat dari bahan yang sesuai persyaratan seperti halus, tahan karat dan tahan air; rancang bangun, konstruksi dan penempatan peralatan dan wadah menjamin sanitasi dan dapat dibersihkan secara efektif; peralatan dan wadah yang masih digunakan dirawat dengan baik; ada program pemantauan untuk membuang wadah dan peralatan yang sudah rusaktidak digunakan; peralatan kebersihan tersedia; 10 Peralatan untuk penanganan awal seperti trays, plastik, box, trolly: wadah terbuat dari bahan yang dapat melindungi ikan dari kerusakan fisik serta kedap air; dirawat dengan baik; ada lubang pembuangan air; 11 Pembersihan dan sanitasi: peralatan dan wadah yang kontak langsung dengan produk dicuci dan disanitasi sebelum dan sesudah digunakan; prosedur pembersihanpencucian mencegah kontaminasi terhadap ikan; ruang yang digunakan untuk pembongkaran dan pemuatan ikan dipelihara kebersihan dan sanitasinya; 12 Kontrol sanitasi: ada program sanitasi dan efektif di TPI; kontrol sanitasi efektif melindungi ikan dari kontaminasi; 13 Binatang peliharaan dan binatang lainnya: binatang pengeratpeliharaan seperti tikus, anjing, kucing, kambing dicegah masuk ke lingkungan TPI; 14 Sarana penanganan: sarana penanganan mencukupi; suhu ikan sesuai persyaratan. Selanjutnya disebutkan bahwa berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh pihak pengawas mutu, masih terdapat beberapa penyimpangan dari kriteria yang dijadikan sebagai patokan dalam pengelolaan dan pengawasan sanitasi dan kebersihan di TPI PPS Nizam Zachman Jakarta. Penyimpangan tersebut yaitu: penanganan sampah, limbah dan peralatan tidak baik, di lokasi TPI dan lingkungan masih terdapat sampah berserakan; sistem pembuangan airsaluran kurang baik, di TPI air buangan tidak mengalir tergenang; tidak ada kontrol untuk mencegah serangga, tikus, dan binatang pengganggu lainnya, semua area penanganan tidak diberi pagar pembataspenutup yang efektif untuk mencegah masuknya binatang pengganggu; bangunan, bahan-bahan atau konstruksinya menghambat program sanitasi, tiang dan atap TPI berkarat dan banyak cat yang rontok; lantai tidak sesuai persyaratan teknik sanitasi dan higiene, di TPI lantai ada yang berlubang; terdapat kapangjamur di ruang penanganan, di dinding TPI banyak tumbuh lumutterdapat kotoran; dinding saluran air tidak halus dan; kapasitas saluran air tidak mencukupi, air buangan tidak mengalir di lantai atas TPI dan di lantai bawah; tidak semua saluran pembuangan tertutup sehingga dapat mencegah masuknya binatang pengerat, pada saluran pembuangan tidak dilengkapi dengan screen; pasokan air tidak cukup, di TPI pasokan air kecil termasuk untuk mencuci lantai; air tidak mudah dijangkautidak cukup tersedia, di TPI fasilitas kran air terbatas; air dapat terkontaminasi karena selang air di TPI tergeletak di lantai tidak dilengkapi dengan gantungan; es tidak ditangani sesuai persyaratan sanitasi, es diangkut dengan menggunakan truk yang dilengkapi dengan bak kayu; limbah cair tidak ditangani dengan baik, di TPI limbah cair langsung dibuang ke laut; limbah padat tidak ditangani dengan baik, di saluran air pembuangan TPI terdapat limbah padat sisa-sisa ikan; toilet ada namun tidak dilengkapi dengan sabunlap serta tidak ada peringatan agar membiasakan mencuci tangan; permukaan peralatan tidak tahan karat, timbangan dan trolly yang digunakan berkarat; penempatan peralatan dan wadah tidak menjamin sanitasi, keranjang tidak disimpan di tempat yang terlindung dari kontaminasi; peralatan dan wadah yang masih digunakan tidak dirawat dengan baik, keranjang disimpan dalam kondisi kotor; tidak ada program pemantauan untuk membuang wadah dan peralatan yang sudah rusaktidak digunakan, di TPI belum memiliki dokumen prosedurnyaprogram; wadah tidak dirawat dengan baik, keranjang yang digunakan disimpan dalam kondisi kotor; peralatan dan wadah yang kontak langsung dengan produk, tidak dicuci dan disanitasi sesudah digunakan, keranjang disimpan dalam kondis kotor; prosedur pembersihanpencucian tidak mencegah kontaminasi terhadap ikan, keranjang dan timbangan masih dalam kondisi kotor; area yang digunakan untuk pembongkaran dan pemuatan ikan tidak dipelihara kebersihan dan sanitasinya, di dermaga pembongkaran banyak terdapat sampah, genangan air dan pedagang makanan; tidak ada program sanitasi yang efektif di pelabuhanTPI, belum ada dokumen Prosedur Standar Operasi Sanitasi SSOP; kontrol sanitasi tidak efektif melindungi ikan dari kontaminasi, di area penanganan ikan banyak kendaraan roda dua parkir; serta binatang peliharaan tidak dicegah masuk ke lingkungan TPI, di area penanganan masih didapati kucing dan anjing. Upaya pengelolaan yang dilakukan oleh pihak TPI PPS Nizam Zachman Jakarta dinilai kurang optimal. Walaupun pembersihan lantai TPI dilakukan secara rutin setiap hari sebelum dan sesudah proses pemasaran ikan, namun kenyataannya kebersihan dan sanitasi masih kurang terjaga, pihak UPT dan TPI PPS Nizam Zachman Jakarta terus melakukan berbagai macam upaya pengelolaan sanitasi dan kebersihan, salah satunya adalah melakukan pengawasan terhadap sanitasi dan kebersihan di TPI dengan mengacu pada Kep01MEN2007. Namun pada kenyataannya peraturan tersebut belum benar-benar diterapkan secara optimal. Salah satu penyebabnya adalah lemahnya pengetahuan para pelaku aktivitas di tempat pelelangan ikan terhadap pentingnya menjaga mutu hasil tangkapan. Selain itu, tidak adanya sangsi tegas bagi pelanggar peraturan sehingga mengakibatkan pengelolaan sanitasi tempat pelelangan ikan menjadi lemah. Menurut petugas kebersihan di TPI, setiap kali proses pelelangan ikan selesai, para petugas TPI mulai menyemprot lantai hingga bersih. Penyemprotan dilakukan secara menyeluruh di setiap bagian TPI. Kemiringan lantai TPI dibuat hingga 2 agar memudahkan dalam pembersihan lantai TPI. Dengan kemiringan 2 tersebut, air sisa pembersihan lantai TPI akan mengalir secara langsung ke dalam saluran pembuangan. Upaya pengelolaan sanitasi sampai saat ini masih mengalami beberapa hambatan, antara lain dari prilaku nelayan, kuli angkut, pedagang, dan peserta lelang yang kurang memberi perhatian serta kesadaran akan pentingnya sanitasi dan kebersihan di lingkungan tempat pelelangan ikan. Hal tersebut juga menghambat petugas dari pihak pengelola TPI dan pihak pengelola pelabuhan dalam menjalankan pengawasan sanitasi dan pelaksanaan program sanitasi. Area yang digunakan untuk pembongkaran dan pemuatan ikan tidak dipelihara kebersihan dan sanitasinya, di dermaga pembongkaran banyak terdapat sampah, genangan dan pedagang makanan. Program sanitasi yang diterapkan di TPI PPS Nizam Zachman Jakarta dapat dikatakan belum efektif. Kontrol sanitasi yang dilakukan juga tidak efektif melindungi ikan dari kontaminasi, di area penanganan ikan banyak kendaraan roda dua parkir dan binatang peliharaan tidak dicegah masuk ke lingkungan TPI, yang diindikasikan di area penanganan masih didapati kucing. Kondisi sanitasi dan kebersihan yang kurang terjaga ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat nelayan, para pelaku di TPI dan sekitarnya untuk menjaga sanitasi dan kebersihan, baik ruangan, fasilitas, dan juga ikan hasil tangkapan yang didaratkan. Pencucian TPI seharusnya tidak hanya menggunakan air bersih saja, melainkan menambahkan desinfektan untuk mencegah terjadinya kontaminasi dengan bakteri dan untuk mengurangi bau tidak sedap, seperti yang terdapat di pelabuhan-pelabuhan perikanan Prancis. Persiapan dan penanganan ikan di dalam ruangan TPI harus ditangani dengan baik dan hati-hati untuk mencegah kerusakan fisik, daging ikan harus dijaga kebersihannya. Oleh karena itu, peralatan yang digunakan harus bersih dan terbuat dari bahan yang mudah untuk dibersihkan. 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.2 Kesimpulan

1 Aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan sanitasi di tempat pelelangan ikan PPS Nizam Zachman Jakarta meliputi pengangkutan ikan dari dermaga ke TPI; penanganan ikan di TPI; pengangkutan ikan dari TPI ke luar TPI sebelum didistribusikan; pencucian keranjang yang digunakan; serta pembersihan lantai TPI setelah dan sebelum proses pemasaran. Dampak dari tidak baiknya kondisi sanitasi akibat aktivitas yang berlangsung di tempat pelelangan ikan antara lain karena tidak ditaatinya peraturan oleh para pengguna pelabuhan karena keterbatasan fasilitas penanganan yang sesuai dan keterbatasan pengetahuan para pengguna pelabuhan. Dampak sanitasi yang tidak ditangani dengan baik di TPI PPS Nizam Zachman Jakarta adalah timbulnya bau yang tidak sedap sehingga mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas, dan mengurangi nilai estetikakeindahan. Sanitasi yang tidak baik berpengaruh terhadap lingkungan, kesehatan, mutu dan harga ikan. 2 Bentuk pengelolaan sanitasi tempat pelelangan ikan di PPS Nizam Zachman Jakarta adalah dengan mengacu pada Kep.01MEN2007 tentang persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan pada proses produksi, pengolahan dan distribusi. Petugas mengawasi fasilitas dan aktivitas pemasaran ikan terkait dengan sanitasi dan kebersihannya. Penanganan dan pengawasan sanitasi dan kebersihan tempat pelelangan ikan berada di bawah pengawasan langsung pihak UPT PPS Nizam Zachman Jakarta dan berkoordinasi dengan pihak pengelola TPI Muara Baru. Pengawasan sanitasi tempat pelelangan ikan dilakukan oleh petugas dari Seksi Pengawasan Mutu PPS Nizam Zachman Jakarta. 3 Alternatif solusi bentuk pengelolaan sanitasi tempat pelelangan ikan PPS Nizam Zachman Jakarta berstandar Internasional adalah dengan adanya perbaikan terhadap pengelolaan sanitasi dan kebersihan di tempat pelelangan ikan, yaitu: memperbaiki lantai yang berlubang; melaksanakan program perawatan terhadap peralatan dan sarana penanganan ikan; memperbaiki konstruksi saluran pembuangan, memberi penutup pada saluran air buangan limbah cair, dan membersihkan saluran pembuangan secara rutin; menyediakan pasokan air bersih yang cukup; memasang tanda-tanda peringatan; membuat daftar pemasok air yang digunakan di TPI dan melakukan program pengendalian suplier verifikasi seperti uji laboratorium; menyediakan fasilitas sanitasi sabun di toilet, perbaikan kamar mandiwc; memperbaiki atap yang rusak; menggunakan mobil berinsulasi; serta membuat program prosedur standar operasi sanitasi dan Good Handling Practices di seluruh tahapan penanganan ikan di TPI.

7.3 Saran

1 Perlu adanya upaya pengurangan dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas di TPI melalui penerapan program prosedur standar operasi sanitasi dan Good Handling Practices di seluruh tahapan penanganan ikan di TPI. 2 Perlu adanya koordinasi antara pihak pengelola TPI dengan pihak UPT PPS Nizam Zachman Jakarta dalam hal pengelolaan sanitasi dan higienitas di TPI PPS Nizam Zachman Jakarta agar sanitasi di TPI tetap terjaga dengan baik. 3 Perlu menerapkan standarisasi pengelolaan sanitasi tempat pelelangan ikan PPS Nizam Zachman Jakarta seperti pengelolaan sanitasi tempat pelelangan ikan berdasarkan ketentuan Internasional agar tidak kalah bersaing dengan pelabuhan perikanan di negara-negara maju yang telah menerapkan ketentuan ini.