Tabel 3 Jumlah dan sex ratio penduduk di kota Jakarta Utara menurut kecamatan dan jenis kelamin tahun 2000-2010
Kecamatan Penduduk
Laki-laki Perempuan
Laki-laki + perempuan
Sex ratio
L 1. Penjaringan
152.584 153.767
306.351 99
1,99 2. Pademangan
76.962 72.634
149.596 106
1,66 3. Tanjung Priok
189.757 185.438
375.195 102
1,03 4. Koja
141.465 288.226
104 -
1,54 5. Kelapa Gading
73.103 81.465
154.568 90
0,33 6. Cilincing
184.992 186.384
371.376 99
1,99 Jakarta utara
824.159 821.153
1.645.312 100
1,49 Keterangan: L = Laju pertumbuhan penduduk dalam tahun 2000-2010
Sumber: BPS Jakarta Utara, 2011
Secara umum, sex ratio penduduk Jakarta Utara pada tahun 2000-2010 adalah sebesar 100 yang artinya jumlah penduduk laki-laki sama banyak
dibandingkan jumlah penduduk perempuan, atau setiap 100 perempuan terdapat 100 Tabel 6 laki-laki. Sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan Pademangan
sebesar 106 dan yang terkecil terdapat di Kecamatan Kelapa Gading sebesar 90. Laju pertumbuhan penduduk Jakarta Utara per tahun selama sepuluh tahun
terakhir 2000-2010 sebesar 1,49. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Penjaringan dan Cilincing masing-masing sebesar 1,99,
sedangkan yang terendah di Kecamatan Kelapa Gading sebesar 0,33. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Pademangan dan Koja besarnya hampir sama,
yaitu sebesar 1,66 dan 1,54. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Tanjung Priok sebesar 1,03.
Laju pertumbuhan penduduk di Jakarta Utara selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Semakin banyaknya jumlah penduduk di Jakarta Utara
memungkinkan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap ikan sehingga berpeluang juga terhadap meningkatnya hasil tangkapan di PPS Nizam
Zachman Jakarta. Kualitas hasil tangkapan harus tetap terjaga meskipun jumlah permintaan dari masyarakat semakin meningkat, salah satunya adalah dengan cara
tetap menjaga kebersihan atau sanitasi terhadap hasil tangkapan dan fasilitas- fasilitas di pelabuhan perikanan.
4.2 Pelabuhan Perikanan Samudera PPS Nizam Zachman Jakarta
Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta PPSNZJ terletak di Muara Baru Teluk Jakarta, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yaitu
berada di 06 25’ LS dan 106
5’ BT. Luas areal secara keseluruhan sekitar 98 ha. Luas tersebut dibagi kedalam tiga areal yaitu kawasan industri 48 ha, areal
fasilitas Perum dan UPT PPSNZJ 10 ha dan kolam pelabuhan 40 ha. Letak pelabuhan ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa Teluk Jakarta di sebelah
Utara, Pelabuhan Sunda Kelapa di sebelah Timur, Kecamatan Penjaringan di sebelah Selatan dan Pantai Seruni kawasan Waduk Pluit di sebelah Barat
PPSNZJ, 2010.
4.2.1 Sejarah dan latar belakang berdirinya PPS Nizam Zachman Jakarta
Perencanaan pembangunan PPS Nizam Zachman Jakarta dimulai sejak tahun 1972. Pembangunan ini dilatarbelakangi oleh tidak terdapatnya pelabuhan
perikanan di Jakarta yang mempunyai kapasitas yang cukup untuk menampung produk-produk perikanan. Pembangunan tersebut berada dibawah pimpinan
pemerintah Jepang melalui Overseas Technical Cooperation Agency OTCA of Japan yang sekarang dikenal dengan nama Japanese International Cooperation
PPSNZJ, 2010. Selanjutnya dikatakan bahwa pada tahun 1977 pemerintah Indonesia dan
Jepang mencapai kesepakatan untuk membiayai pembangunan bersama-sama. Biaya pembangunan bersumber pada biaya pemerintah Anggaran Pendapatan
Belanja Negara APBN dan dana bantuan pinjaman lunak dari Jepang melalui Overseas Economic Cooperation Fund OECF. Pembangunan ini melibatkan
Pasific Consultants International dari Jepang yang bekerja sama dengan PT. Inconeb dari Indonesia sebagai perencana teknis pelabuhan.
Menurut Hardono 2009, Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis Departemen Kelautan dan Perikanan
yang berada dibawah dan bertangggung jawab kepada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta PPSJ diresmikan
pada tanggal 17 Juli 1984, semula PPSJ berbentuk Project Management Unit PMU, seiring dengan berkembangnya kebutuhan pemakai jasa khususnya
dibidang perikanan, maka pada tahun 1990 dibentuk Perum Prasarana Perikanan Samudera yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab melaksanakan
pelayanan kepada masyarakat dengan mengusahakan fasilitas –fasilitas pelabuhan
perikanan yang bersifat komersial, sedangkan UPT Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta mempunyai wewenang dan tanggung jawab melaksanakan
tugas –tugas umum pemerintahan di pelabuhan perikanan. Sesuai dengan SK
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.04MEN2004 tentang Perubahan Nama PPS Jakarta menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman