Waktu dan Tempat Penelitian Metode Penelitian

petugas, pengunjung, pedagang makanan yang melakukan atau terkait dengan proses aktivitas di atas, dan b upaya pengelolaan sanitasi yang telah dilakukan oleh pihak pengelola TPI. Metode penentuan responden dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 11 orang yang terdiri dari pihak pengelola TPI sebanyak 2 orang, pengelola pelabuhan bagian pengembangan mutu sebanyak 3 orang, serta nelayan, pedagang dan pengolah ikan yang masing-masing berjumlah 2 orang. Pengumpulan data sekunder yang dilakukan berupa peraturan-peraturan dan program Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, khususnya Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta terkait kebijakan mengenai pengelolaan sanitasi di tempat pelelangan ikan. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti Koperasi Primer Muara Baru, studi pustaka, dan sumber lainnya dari pengelola pelabuhan bagian pengembangan mutu disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Data yang dikumpulkan pada saat penelitian Kelompok Data Data yang akan dikumpulkan Cara pengambilan data 1. Data Utama 1.1 Data primer 1. Aktivitas pengangkutan - Pengangkutan dari dermaga ke TPI - Sarana pengangkutan - Para pelaku yang melakukan pengangkutan 2. Aktivitas pemasaranpelelangan - Proses pemasaran di TPI - Penanganan ikan di TPI - Waktu dan lama pelelangan - Para pelaku dalam proses pemasaranpelelangan 3. Kondisi sanitasi di tempat pelelangan ikan - Kondisi kebersihan, bau - Penangananpengelolaan sanitasi dan para pelakunya - Ketersediaan fasilitas sanitasifasilitas pembuangan - limbah kapasitas, penggunaannya saat ini Pengamatan dan Wawancara Pengamatan dan Wawancara Pengamatan dan Wawancara Kelompok Data Data yang Akan Dikumpulkan Cara Pengambilan Data 1.2 Data sekunder - Frekuensi pencucian TPI - Kondisi ikan yang ada di gedung TPI - Jumlah potongan ikan tercecer per satuan waktu, per satuan luas TPI 4. Upaya pengelolaan sanitasi yang baik - Upaya yang dilakukan oleh pihak pelabuhan khususnya pengelola TPI di PPS Nizam Zachman Jakarta dalam mengelola sanitasi 1. Aktivitas pengangkutan - Jenis dan jumlah fasilitas pengangkutan 2. Aktivitas pemasaranpelelangan - Jenis dan jumlah fasilitas pelelangan 3. Kondisi sanitasi - Jumlah dan kapasitas fasilitas sanitasi Wawancara Pengamatan dan Wawancara Pengamatan dan Wawancara Pengamatan dan Wawancara 2. Data tambahan Fasilitas PPSNZJ - Peta lokasi, lay out PPSNZJ dan fasilitasnya - ukuran dan kapasitas fasilitas TPI dan parkir UPT PPSJ UPT PPSJ

3.3 Analisis Data

Analisis deskriptif kualitatif dilakukan untuk menjawab tujuan dari penelitian. 1 Perolehan informasi mengenai aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan sanitasi dan dampak sanitasi tempat pelelangan ikan di PPS Nizam Zachman Jakarta, berupa hasil pengamatan lapangan dan wawancara pada saat pengamatan, dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif menggunakan perhitungan rata-ratakisaran dan analisis grafik. 2 Untuk mengetahui bentuk pengelolaan sanitasi yang baik bagi tempat pelelangan ikan di PPS Nizam Zachman Jakarta dilakukan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap hasil pengamatan lapangan dan wawancara. Tabel 2 lanjutan: Analisis komparatif dilakukan dengan membandingkan dalam bentuk tabulasi mengenai pengelolaan sanitasi tempat pelelangan ikan di PPS Nizam Zachman Jakarta dengan literatur. Informasi mengenai bentuk pengelolaan sanitasi tempat pelelangan ikan di PPSNZJ dilakukan tabulasi antara kegiatanaktivitas terhadap dampak sanitasi yang ditimbulkan dan upaya pengelolaannya. 3 Untuk mendapatkan alternatif solusi bentuk pengelolaan sanitasi tempat pelelangan ikan PPS Nizam Zachman Jakarta yang berstandar Internasional, dilakukanan analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan bagaimana pengelolaan sanitasi tempat pelelangan ikan di PPS Nizam Zachman Jakarta dengan pengelolaan sanitasi berdasarkan pendekatan terhadap peraturan yang tercantum dalam Code of Practice for Fish and Fishery Products Codex Alimentarius, 2009 dan peraturan yang tercantum dalam Regulation EC No 8522004 of the European Parliament and of the Council of 29 April 2004 on the hygiene of foodstuffs . Peraturan tersebut terdiri dari: 1 Konstruksi bangunan a. Permukaan dinding dan batas dinding dengan lantai harus terbuat dari bahan yang kedap air dan mudah dibersihkan; b. Fasilitas yang digunakan harus memadai, menggunakan bahan yang halus, tahan karat, dan mudah dibersihkan; c. Lantai harus mudah dibersihkan dan disertai dengan sistem drainase yang memadai; d. Penerangan di area penanganan ikan harus cukup; e. Langit-langit atau atap dan semua perlengkapan harus dapat mencegah akumulasi kotoran, menghambat pertumbuhan jamur dan jatuhnya partikel; f. Setiap bak pencuci atau fasilitas lainnya yang disediakan untuk mencuci hasil tangkapan harus memiliki pasokan air yang cukup sesuai persyaratan dan harus tetap bersih. 2 Saluran pembuangan a. Saluran pembuangan harus mampu menampung sampahlimbah dalam jumlah yang banyak;