Pelabuhan perikanan Bremerhaven di Jerman

07.00 waktu setempat WS. Proses pelelangan ikan yang berlangsung cukup cepat, bisanya pelelangan selesai pada pukul 08.00 WS. Selanjutnya dikatakan bahwa setelah proses pelelangan ikan selesai, ikan- ikan langsung diangkut ke pabrik pengolah ikan yang ada di sekitar pelabuhan atau ke perusahaan-perusahaan ikan yang ada di luar Pelabuhan Bremerhaven. Hasil tangkapan yang akan didistribusikan ke perusahaan di luar pelabuhan biasanya diangkut dengan menggunakan truk berpendingin. Kondisi sanitasi di Pelabuhan Perikanan Bremerhaven ini dinilai cukup bersih, baik di bagian luar maupun di bagian dalam ruang pelelangan ikan. Ruang pelelangan ikan dinilai cukup terlindung, pelaku pelelangan ikan dinilai tertib dan ikan yang dilelang dinilai jauh dari kontaminasi bakteri yang tidak diinginkan. Secara keseluruhan, pelabuhan perikanan Bremerhaven menunjukan suatu bentuk usaha perikanan yang terorganisir dengan disertai fasilitas penanganan ikan yang cukup baik.

2.5.4 Peraturan sanitasi menurut Codex Alimentarius 2009

Codex Alimentarius 2009 merupakan suatu badan hukum antar negara yang memiliki anggota lebih dari 180 negara, yang bergerak dalam program standardisasi suatu produk makanan yang didirikan oleh FAO Food And Agriculture Organization of the United Nation dan WHO World Health Organization, dengan tujuan menjaga kesehatan para konsumen dan menjamin praktek perdagangan makanan yang sesuai persyaratan. Peraturan tersebut juga dibuat dengan mempertimbangkan koordinasi dari semua negara berkenaan dengan standardisasi suatu produk makanan berskala internasional. Selain itu, Codex Alimentarius 2009 juga mengatur mengenai hasil tangkapan dan produk perikanan yang bertujuan untuk mengatur semua hal yang berhubungan dengan penanganan, produksi, penyimpaan, distribusi, ekspor, impor, serta penjualan hasil tangkapan dan produk perikanan. Peraturan ini akan membantu dalam mencapai keamanan dan kegunaan produk perikanan sehingga bisa dijual di pasar nasional dan internasional. Peraturan yang tercantum dalam Code of Practice for Fish and Fishery Products Codex Alimentarius, 2009 tersebut terdiri dari: 1 Konstruksi bangunan: permukaan dinding dan batas dinding dengan lantai harus terbuat dari bahan yang kedap air dan mudah dibersihkan; fasilitas yang digunakan harus memadai, menggunakan bahan yang halus, tahan karat, dan mudah dibersihkan; lantai harus mudah dibersihkan dan disertai dengan sistem drainase yang memadai; penerangan di area penanganan ikan harus cukup; langit-langit atau atap dan semua perlengkapan harus dapat mencegah akumulasi kotoran, menghambat pertumbuhan jamur dan jatuhnya partikel; serta setiap bak pencuci atau fasilitas lainnya yang disediakan untuk mencuci hasil tangkapan harus memiliki pasokan air yang cukup sesuai persyaratan dan harus tetap bersih. 2 Saluran pembuangan: saluran pembuangan harus mampu menampung sampahlimbah dalam jumlah yang banyak; akumulasi limbah padat, semi padat atau cair harus diminimalisir untuk mencegah kontaminasi. 3 Pasokan air: pasokan air bersih harus cukup dan air yang digunakan untuk mencuci hasil tangkapan harus terhindar dari kontaminasi. 4 Es: harus diproduksi dengan menggunakan air bersih dan harus terlindung dari kontaminasi. 5 Penanganan limbahsampah: limbahsampah harus dijauhkan dari area penanganan dan pengolahan ikan; dan fasilitas untuk menampung sampahlimbah harus dipelihara dengan baik. 6 Kebersihan pelaku: para pelaku penanganan ikan harus dibiasakan mencuci tangan pada awal penanganan ikan dan saat kembali memasuki area pengolahan, serta segera setelah menggunakan toilet; dan para pelaku di area penanganan ikan tidak diizinkan untuk merokok, meludah, makan, bersin dan batuk pada saat hasil tangkapantidak ditutup, memakai perhiasan yang menimbulkan ancaman bagi keselamatan.